Perang Nuklir
Kisah Keberanian Gadis Berusia 10 Tahun Kunjungi Uni Soviet Demi Hentikan Rencana Perang Nuklir
Samantha ingin mengetahui siapa yang menyebabkan semua masalah ini, namun, ibunya menyarankan agar putrinya menulis surat sendiri.
TRIBUN-MEDAN.COM - Seperti jutaan anak Amerika dan Eropa selama Perang Dingin (1947–1991), Samantha Smith, berusia 10 tahun, dari Manchester, Maine, merasa kengerian.
Di mana laporan berita dan acara TV selalu menayangkan bom nuklir, sistem pertahanan rudal, dan perang nuklir yang mungkin akan terjadi.
Samantha Smith yang ketakutan dan frustasi pun meminta ibunya untuk menulis surat kepada presiden Uni Soviet.
Samantha ingin mengetahui siapa yang menyebabkan semua masalah ini, namun, ibunya menyarankan agar putrinya menulis surat sendiri.
Dilansir pada Today I Found Out, pada November 1982, Samantha menulis surat kepada Sekretaris Jenderal Partai Komunis Yuri Andropov, kepala Uni Soviet:
"Apakah Anda akan memilih untuk berperang atau tidak? Jika tidak, tolong beritahu saya bagaimana Anda mengusahakannya. Tuhan menciptakan dunia bagi kita untuk hidup bersama dalam damai dan tidak bertempur."

Setelah berbulan-bulan tidak mendapat tanggapan, pada April 1983 akhirnya surat balasan itu datang dari Yuri Andropov.
Duta besar ingin menciptakan momen pers positif bagi Soviet, sehingga wartawan dan fotografer telah bersiap-siap untuk ini.
Mereka mengerumuni rumah Samantha saat suratnya dikirimkan.
"Ya, Samantha, kita di Uni Soviet sedang berusaha melakukan segalanya sehingga tidak akan ada perang di Bumi," begitu kutipannya.
Yuri Andropov juga mengatakan bahwa Soviet tidak akan menggunakan nuklir sebelum diserang terlebih dahulu.
Selanjutnya, dia juga mengundang Samantha untuk berkunjung ke Soviet dan melihat setiap orang yang mencari kedamaian dan perdamaian.
Pada tanggal 7 Juli 1983 Samantha dan orang tuanya terbang ke Moskow, memulai tur dengan persiapan dua setengah bulan sebelumnya dari Departemen Luar Negeri AS.

Saat ke Soviet, Samantha kecewa karena tak dapat bertemu dengan Andropov.
Andropov dikatakan terlalu sibuk, padahal sebenarnya dia sedang sakit keras.