Berita Medan

MOMEN Pencarian Satu Keluarga Tewas di Laut Belawan, Bayi Korban Ditemukan Paling Terakhir

Tim SAR Belawan menemukan satu keluarga tewas di Laut Belawan, Sumatera Utara.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Tommy Simatupang
HO
Suasana saat tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di Belawan, Rabu (11/5/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tim SAR Belawan menemukan satu keluarga tewas di Laut Belawan, Sumatera Utara.

Humas SAR Medan Sariman Sitorus mengatakan, jasad istri pertama kali ditemukan.

Ketiganya disebut merupakan warga Lorong Pisang, Lingkungan 13, Belawan.

Jasadnya ditemukan sekitar pukul 08:30 WIB di perairan Belawan berjarak 500 meter dari Pelabuhan Gudang Garam Belawan.

Kemudian sekitar pukul 12:00 WIB barulah jasad sang suami atau Fahrurozi ditemukan di lokasi yang sama.

"Jadi kru kapal kita yang saat itu siaga bersama personel Polairud langsung menuju lokasi adanya informasi penemuan Jasad seorang Wanita pagi tadi sekitar pukul 08.15 wib di Perairan Belawan berjarak 500 meter dari Pelabuhan Gudang Garam Belawan," ucapnya, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: UU TPKS Diteken Presiden Jokowi, Pemaksaan Perkawinan Kini Masuk Kategori Pidana Kekerasan Seksual

Baca juga: Lantik Pengurus PGRI Dairi, Bupati Eddy Berutu Ingatkan Guru Jaga Etika Anak - Anak

Sariman menerangkan, sekitar pukul 14.50 WIB pihaknya kembali menerima informasi penemuan jasad bayi berjenis kelamin laki-laki berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi jasad sebelumnya ditemukan.

Kemudian mereka langsung membawa jasad bayi berusia dua tahun itu ke rumah duka.

"Yang mana setelah ditelusuri ternyata ketiga jasad tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari Bapak, Ibu dan anaknya yang merupakan warga lorong Pisang Lingkungan 13 Belawan," ucapnya.

Menurut informasi yang diterima, ketiga jasad satu keluarga ini merupakan nelayan yang mengalami kebocoran kapal dan tenggelam saat hendak mencari udang pada Selasa 08 Mei malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: FAKTA Pilu Nasib Polwan Suci, Hamil 4 Bulan, Aib Suami Terbongkar, Kini Dapat Dukungan Istri Kapolda

Baca juga: KENDALIKAN Penjualan 5.000 Pil Ekstasi, Napi Lapas Tanjunggusta Dituntut 11 Tahun Penjara

Nelayan Kepiting

Niatnya mencari kepiting, satu keluarga ditemukan mengambang dalam keadaaan meninggal dunia.

Kejadian tersebut terjadi di perairan Belawan, tidak jauh dari pelabuhan.

Diketahui korban bernama Bahrul (26), Elvida (23) dan anaknya yang masih berusia dua tahun berinisial A. 

Mereka merupakan warga Lorong Pisang, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan.

Menurut, Irvan yang merupakan keluarga korban. Pihak keluarga baru mendapatkan kabar duka tersebut setelah jenazah ditemukan, pada Rabu (11/5/2022) tadi.

Ia menceritakan bahwa, sehari sebelum kejadian korban Bahrul yang kesehariannya memang merupakan nelayan pamit berangkat dari rumah untuk mencari kepiting di laut.

"Dia ke laut, nggak jauh di depan pelabuhan Belawan saja. Dia nelayan kepiting, piginya semalam jam lima sore," kata Irvan kepada Tribun-medan, Rabu (11/5/2022).

Irvan menjelaskan, korban berangkat bersama istri dan anaknya menggunakan perahu. Namun, saat korban berangkat memang kondisi cuaca sedang tidak baik.

"Naik sampan, sore itu memang angin sedang kencang di situ kejadiannya. Dia mau cari kepiting," sebutnya.

Ia menjelaskan, biasanya saat berangkat Bahrul tidak pernah membawa anak dan istrinya. Tetapi, hari itu korban malah membawanya mencari kepiting.

"Biasanya anak istrinya diantaranya ke rumah saya, rumah kami tidak jauh," bebernya.

Kemudian, Irvan yang merupakan seorang nelayan juga mengungkapkan pihak keluarga awalnya tidak ada yang mengetahui ketiga korban menghilang.

Keluarga mengetahui kejadian tersebut, setelah jenazah ditemukan oleh nelayan yang sedang mencari ikan di laut.

Saat itu, jenazah sang istri yang pertama kali ditemukan. Tak lama, barulah jenazah Bahrul. Sedangkan anaknya selang beberapa jam baru ditemukan.

"Kami nggak curiga mereka hilang. Istrinya ditemukan lebih duluan jam sembilan, jam 11 baru si Bahrul dan baru anaknya," ucapnya.

Lebih lanjut, waktu ditemukan jenazah istrinya dalam kondisi terikat.

"Ditemukan terikat tali, karen dia menyelamat istrinya dan anaknya. Anaknya agak lama ditemukan sekitar jam dua siang, jarak 50 meter dari pelabuhan," ungkapnya.

Usai ditemukan, jenazah para korban langsung dibawa ke rumah Sakit Bhayangkara Medan dan setelah itu dibawa ke kediamannya untuk segera dimakamkan.

(cr25/cr11/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved