Perang Rusia Ukraina

PRESIDEN Putin Ganti Kepala Intelijen Rusia dengan Jenderal Kelahiran Ukraina, Ini Penyebabnya

Perwira intelijen militer yang diyakini telah mengatur peracunan pada 2018 terhadap mantan agen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia

telegraph.co.uk
Presiden Rusia Vladimir Putin 

Fedotov, Petrov dan Borishov - yang nama aslinya adalah Denis Sergeev, Alexander Mishkin dan Anatoly Chepiga - semuanya adalah perwira tinggi GRU tetapi beroperasi di bawah komando Alekseev pada saat serangan Maret 2018.

Penunjukan Alekseev sebagai kepala operasi intelijen di Ukraina adalah yang kabar terbaru dari serangkaian perubahan personel Rusia.

Rekan senior CEPA Borogan dan Soldatov mengatakan Alekseev dan GRU dibawa untuk menggantikan FSB sebagai layanan pengumpulan intelijen utama untuk perang di Ukraina, karena Putin tidak puas dengan kualitas informasi yang menjadi dasar invasinya.

Putin Tangkap Jenderal FSB Rusia

Beredar kabar bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kini tengah mengatasi perpecahan dalam tubuh pemerintahannya sendiri.

Hal ini ditandai dengan penangkapan Kolonel Jenderal Sergei Beseda, kepala Dinas Kelima dari dinas intelijen FSB dan wakilnya.

Menurut laporan intelijen, konflik internal tersebut terjadi lantaran adanya pertikaian pendapat mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari The Wall Street Journal, Senin (21/3/2022), badan mata-mata dan pertahanan Rusia disebut telah saling melemparkan tudingan.

Hal ini akibat penyerangan ke Ukraina yang kini dinilai terlambat dari jadwal.

Dikatakan bahwa Rusia mengira invasi tersebut akan dapat dilakukan dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.

Namun para pejabat militer AS justru menilai Rusia kini kewalahan lantaran menderita kerugian yang mahal dan memalukan.

Meski begitu, untuk saat ini perpecahan dalam staf pemerintahan Rusia dinilai masih belum sampai mengancam kedudukan Putin.

Dikatakan bahwa pihak berwenang Rusia pada awalnya percaya bahwa mereka akan dapat mengambil Kyiv, ibu kota Ukraina, dalam hitungan hari.

Namun hampir sebulan kemudian, pasukan Rusia masih gagal melakukannya, karena Ukraina pasukan melakukan perlawanan yang kuat dan bantuan Barat mengalir ke negara itu.

"Sulit membayangkan beberapa orang intelijen senior berbicara dengan Putin dan tidak memberi tahu Putin apa yang ingin dia dengar, terutama jika itu adalah keyakinan yang dipegang teguh, seperti keyakinan Putin tentang Ukraina," kata Jeffrey Edmonds, mantan pejabat CIA dan Dewan Keamanan Nasional AS.

Dilansir dari Jerusalem Post, Minggu (20/3/2022), Putin telah menangkap Beseda dan wakil Beseda yang kini menjadi tahanan rumah.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved