Jalan Tak Diperbaiki, Warga di Luwu Utara Ancam Pindah Provinsi, Begini Respon Gubernur Sulsel

Warga Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara mengutarakan ingin pindah provinsi dari Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Sulawesi Tengah (Sulteng).

Dok Ramon IPMR
Pada Senin (2/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022) lalu, masyarakat Desa sekecamatan Rampi bergotong royong memperbaiki jalan yang menghubungkan Kecamatan Rampi Kabupaten Luwu Utara dengan Kecamatan Lore (Bada) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sepanjang 36 kilometer. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Warga Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara mengutarakan ingin pindah provinsi ke Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal itu merupakan ungkapan kekesalan warga karena akses jalan rusak.

Ditambah lagi, minimnya perhatian pemerintah.

Diketahui daerah itu sebenarnya berada di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bahkan, warga berencana akan menyurati Presiden Joko Widodo agar daerah tersebut secara administratif masuk ke Sulawesi Tengah.

Sejumlah warga kemudian berinisiatif memperbaiki jalan yang menghubungkan daerahnya ke Kecamatan Lore (Bada), Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Perbaikan sepanjang 36 kilometer itu diperbaiki secara swadaya mulai Senin (2/5/2022) hingga Jumat (6/5/2022).

Tokoh pemuda Rampi, Bangsi Bati, mengatakan jarak kecamatannya relatif lebih dekat ke Lore, Poso, ketimbang pusat Kabupaten Luwu Utara di Masamba.

Jarak dari Rampi ke Lore hanya 36 kilometer, sedangkan menuju Masamba jaraknya mencapai 80 kilometer.

Selain itu, warga Rampi juga kecewa dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak kunjung memperbaiki ruas jalan di kecamatan itu.

Padahal, janji perbaikan jalan sudah sering disampaikan setiap kampanye jelang Pilkada atau pejabat datang berkunjung.

"Kami diberi harapan palsu selama puluhan tahun, kami sudah sangat kecewa dengan pemerintah, sebab janji yang sudah beberapa kali disampaikan tidak pernah direalisasikan sampai saat ini," kata Bangsi saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Bangsi menyatakan bakal melayangkan surat permintaan kepada Presiden Joko Widodo agar Rampi dialihkan wilayah administrasinya.

"Jika pemerintah daerah dari tahun ke tahun hanya bisa berjanji tanpa bukti, maka masyarakat Rampi berkomitmen akan melakukan langkah konkrit bersurat ke Presiden Republik Indonesia dengan beralih pemerintahan ke Sulawesi Tengah," ucap Bangsi.

Senada dengan Bangsi, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Rampi (IPMR) Ramon Dasinga merasa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak meratakan pembangunan hingga ke daerahnya.

Akibatnya, laju perekonomian di Rampi tertinggal dan warganya miskin.

“Dikarenakan kurangnya perhatian Pemkab Luwu Utara dan Pemda Provinsi Sulawesi Selatan terhadap masyarakat Rampi dari segi pembangunan jalan penghubung Kecamatan Rampi dengan Masamba,” ujar Ramon.

Tanggapan Bupati Luwu Utara

Sedangkan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyebutkan, pembangunan ruas jalan ke Rampi sulit dilakukan.

Pasalnya, topografi daerah itu yang merupakan lereng berbatuan granit sehingga mudah lapuk.

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara tetap membangun jalan ke Rampi dengan melibatkan anggota TNI.

"Tetapi karena sesuatu hal belum dapat terlaksana," sebut Indah lewat pesan singkat, Jumat (13/5/2022).

Tidak dijelaskan secara rinci penyebab pembangunan jalan itu terhambat.

Mengenai warga secara swadaya memperbaiki jalan menuju Poso, Indah mengatakan, kegiatan itu memang rutin dilakukan setiap tahun.

Ruas jalan yang diperbaiki warga itu disebutnya juga akan dibenah oleh pemerintah.

“Prinsipnya adalah percepatan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, yang perlu diketahui bahwa selain akses darat, kecamatan Rampi juga dapat dijangkau dengan akses udara.

Penerbangan bersubsidi masih terus berlangsung, begitu juga dengan pesawat kargo, dan bahkan tahun ini juga mendapatkan subsidi untuk distribusi darat dari bandara ke desa-desa,” imbuh Indah.

Gubernur: mengapa tidak sekalian keluar dari Indonesia?

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman nampaknya bertelinga tipis. Andi kemudian menyinggung balik warga Rampi.

Andi justru kemudian menantang agar warga yang ingin pindah administratif tersebut sekalian keluar dari Indonesia.

"Seperti di Rampi, saya sampaikan di Luwu Utara tadi, katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan ini, kenapa nda keluar sekalian dari Indonesia gitu kan," katanya pada peringatan HUT ke-19 Kabupaten Luwu Timur, Kamis (12/5/2022).

Bukan tidak ingin membangun kata dia, namun pembangunan itu dilakukan secara bertahap. Mengingat kontur tanah di Rampi labil.

"Bukan kita tidak mau membangun nda, kenapa panjangnya kita tentu bertahap, kemampuan keuangan wilayah ini tidak sekuat yang kita pikirkan, kalau kali kalinya itu ke Rampi itu sekitar 80 kilo saya sudah cek, kita kasi anggaran ke teman-teman TNI saja untuk buka akses saja," kata Andi Sudirman Sulaiman.

Sambutan Andi Sudirman Sulaiman ini disaksikan tamu undangan rapat paripurna HUT Luwu Timur.

Serta masyarakat luas melalui kanal YouTube yang disiarkan secara live oleh Kominfo Luwu Timur. (*)

Disayangkan kepala suku

Pernyataan Andi Sudirman Sulaiman tersebut disesalkan oleh Kepala Suku Rampi, Paulus Sigi.

Pemimpin kata dia, seharusnya memberikan solusi atas aspirasi warga Rampi.

"Saya menyayangkan pernyataan Pak Gubernur, dia tidak memberi solusi, malah seperti meledek," kata Paulus melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (13/5/2022).

Menurut dia, pernyataan warga Rampi ingin hengkang dari wilayah Sulsel dan pindah ke Poso Sulawesi Tengah adalah bentuk kekecewaan.

Sebab Rampi belum mendapat fasilitas infrastruktur memadai.

Sama seperti daerah-daerah yang ada di Sulsel.

"Aspirasi masyarakat seharusnya dijawab dengan solusi, bukan malah mengeluarkan pernyataan yang menyinggung dan tidak ada solusi," paparnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Luwu Utara Sulsel Ingin Pindah Wilayah Jadi Sulteng, Gubernur Justru Tantang Pindah Negara  dan di Tribun-Timur.com dengan judul Gubernur Sulsel Beri Singgungan Menohok ke Warga Rampi: Kenapa Nda Keluar Sekalian dari Indonesi

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved