Penyakit Mulut dan Kuku

Pakai Ramuan Sendiri, Ini Tips dari Peternak Sapi Deliserdang Obati Penyakit Mulut Sapi

Peternak di Kabupaten Deliserdang berikan tips bagaimana mengatasi masalah mulut pada sapi dan cara perawatannya

Editor: Array A Argus
SHUTTERSTOCK/DAWE via ABC INDONESIA
Sapi yang mengidap penyakit kulit kini menyebar dan sulit diatasi di Indonesia. Australia bermaksud mengimpornya untuk pengembangan vaksin. 

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Irmadi Suwanto adalah satu ari sekian banyak peternak sapi di Kabupaten Deliserdang.

Saat diwawancarai mengenai wabah penyakit mulut dan kuku, lelaki berusia 54 tahun yang tinggal di Desa Dalu XB, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang ini mengaku tidak panik dan biasa-biasa saja.

Menurut Irmadi, dirinya sudah biasa menghadapi penyakit ternak seperti yang heboh sekarang ini.

Kata Irmadi, kalau ada sapi atau lembu yang mengalami penyakit mulut, misalnya terus-terusan berlendir, ia menggunakan obat tradisional yang diramu sendiri.

Adapun bahan-bahannya juga tidak sulit didapat.

Baca juga: CEGAH Penularan Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkab Langkat Larang Pengiriman Sapi dan Lembu dari Aceh

"Sapi ini yang penting dijaga kebersihannya. Kalau saya biasanya dua kali sehari dimandikan," kata Irmadi, Senin (16/5/2022).

Dia mengatakan, untuk mengobati sapi yang mulutnya terus-terusan berlendir, dirinya akan menyiapkan cabai, jahe, bawang merah dan bawang putih.

Semua resep digabung jadi satu, lalu digiling.

Setelah semua bahan menyatu, maka tinggal dibalurkan ke mulut dan leher sapi atau lembu secara manual.

Baca juga: Peternak Sapi di Kabupaten Deliserdang Heran, Pemerintah Baru Sekarang Sibuk Soal Wabah PMK

Biasanya, kata Irmadi, penyakit mulut tersebut akan hilang dalam hitungan hari setelah dibalurkan ramuan herbal tersebut.

Untuk langkah selanjutnya, terang Irmadi, dirinya selalu rutin menyemprotkan anti nyamuk ke tubuh sapi.

Tujuannya, agar sapi atau lembu yang dia pelihara tidak mudah digigit nyamuk, atau dihinggapi lalat.

Menurut Irmadi, sapi atau lembu bisa gampang terpapar virus, kalau digigit nyamuk, apalagi dihinggapi lalat. 

Selain menggunakan bahan tradisional, Irmadi juga rutin menyuntik sapinya.

Dia menyuntik sapi tiga bulan sekali.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved