Sosok Inspirasi, Berasal dari Keluarga Kurang Mampu, Ardian Hafidz Diterima Tujuh Kampus Luar Negeri

Ardian Hafidz, Remaja 18 tahun asal Boyolali diterima di tujuh kampus kenamaan luar negeri peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Mardiyono, warga Nepen, Boyolali, ayah dari Ardian Hafidz, siswa SMA Pradita Dirgantara Boyolali yang jadi rebutan sejumlah universitas dari Kanada, Australia dan Selandia Baru. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang remaja Boyolali, Ardian Hafidz Annafi kini menjadi perbincangan atas prestasi luas biasanya.

Remaja berusia 18 tahun itu diterima tujuh kampus kenamaan di luar negeri.

Bahkan beberapa kampus itu menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings (WUR).

Ketujuh kampus tersebut tersebar di Kanada, Selandia Baru, dan Australia, mulai dari University of Toronto, University of British Columbia, The University of Western Australia, Wageningen University, University of Otago dan Curtin University, dan Victoria University of Wellington.

Baca juga: MEDAN Zoo Dilirik RANS Entertainment untuk Investasi, Wali Kota Bobby Janjikan Ini pada Raffi Ahmad

Ardian selama ini memang merupakan siswa sekolah unggulan SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, sekolah asrama milik TNI AU.

Sekolah ini mirip seperti SMA Taruna Nusantara di Magelang yang dimiliki TNI AD. 

Dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (17/5/2022), Ardian tinggal di Dukuh/Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali.

Ia bukan berasal dari keluarga berada atau ekonomi berkecukupan.

Ayahnya bernama Mardiyono (48) merupakan tukang bangunan.

Sedangkan ibunya, Yuni Puji Astuti (43) punya usaha jasa laundry di rumahnya. 

Prestasi yang ditoreh anak pertamanya itu membuat pasutri itu terharu. 

Baca juga: Mantan Napi Rutan Labuhan Deli Panen Raya Jagung, Karutan: Panen Raya Capai Belasan Ton

Keduanya tak bisa membendung air matanya saat mengisahkan anaknya diterima di 7 universitas luar negeri yang masuk kategori top university.

Yuni  mengaku mendapat informasi jika anak keterima di universitas luar negeri ini dari grup Wa orang tua SMA Pradipta Dirgantara, Jumat (13/5/2022).

"Saya langsung terharu. Senang gembira. Alhamdulillah anak saya keterima di luar negeri," ujarnya.

Dia yang hanya memiliki penghasilan bersih Rp 50 ribu per hari bakal memiliki anak yang kuliah di luar negeri.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved