Kasus Perkelahian
Jerit Pilu Seorang Ibu, Dua Anak yang Jadi Tulang Punggung Keluarga Ditangkap Karena Hal Sepele
Seorang ibu bercucuran air mata ketika mengisahkan tentang dua anaknya yang ditangkap polisi karena masalah sepele
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Nuleni, wanita berusia 58 tahun ini bercucuran air mata ketika diwawancarai awak media.
Warga Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan ini tak kuasa menahan tangis, lantaran dua orang anaknya yang jadi tulang punggung keluarga ditangkap polisi.
Menurut cerita Nurleni, anaknya yang bekerja sebagai pengembala lembu ditangkap Polsek Percut Seituan akibat dituduh melakukan pengeroyokan.
Adapun dua orang anak Nurleni yang ditahan masing-masing Sandra Ramadhan (23) dan Alta Rizki (30).
Keduanya ditangkap pada Jumat (29/4/2022) silam.
"Anak saya lagi kerja ngangon (cari rumput), waktu itu dia sedang berpuasa, kejadiannya itu ditangkap sekitar jam enam lewat, kami pun enggak tau," kata Nurlelani kepada Tribun-medan.com, Rabu (18/5/2022).
Ia menjelaskan, setelah mengetahui anaknya ditangkap polisi, dirinya langsung mendatangi Polsek Percut Seituan untuk memastikan kabar tersebut.
Sesampainya di sana, dirinya bertemu dengan seorang anggota TNI berpangkat Serma berinisial MS yang mengaku sebagai abang yang dianiaya oleh anaknya.
Wanita paruh baya itu pun sempat memohon untuk berdamai agar anaknya tidak ditahan oleh polisi.
"Saya berpikir apa salah anak saya, dibilang kasus pemukulan. Tapi yang katanya dipukul itu enggak apa - apa, orangnya baik - baik saja, bisa kerja setiap hari," sebutnya.
"Itulah yang melaporkan tentara itu. Dia bilang itu abangnya kandung, sudah itu saya memohon berdamai sama dia, dia enggak mau damai. Saya sudah sujud, tetap enggak damai, saya lanjutkan anak mu katanya," sambung Nurlelani.
Ia pun menjelaskan, kronologis awal kejadian tersebut terjadi ketika dua orang anaknya itu hendak pulang ke rumah seusai mencari pakan lembu, pada Sabtu (9/4/2022) lalu.
Saat itu, dua orang anaknya ini membawa belasan lembu digiring untuk pulang.
Namun, saat di perjalanan melintas lah pengendara motor yang merupakan pelapor ini di kawasan tersebut.
"Waktu itu, anak saya mau pulang dalam keadaan sudah dekat rumah, sebentar ya, dibilang anak saya, kau bilangi dulu lembu mu itu, kata pengendara. Ya nggak bisa dibilangi, namanya binatang, jawab anak saya," ucapnya.
Nurlelani mengatakan, pengendara tersebut tidak sabar langsung menabrak lembu tersebut hingga mengalami patah kaki.
Seorang anaknya bernama Alta Rizki tidak terima dengan perlakuan pengedaran langsung menegurnya.
Setelah itu terjadi lah pertikaian antar keduanya.
Warga yang menyaksikan kejadian itu sempat melerai pertikaian tersebut.
Tak lama, kedua belah pihak meninggalkan lokasi kejadian.
Ia menjelaskan bahwa, lembu yang dijaga oleh anaknya itu bukanlah miliknya, tetapi milik seseorang bermarga Nainggolan yang disuruh peliharaan kepada mereka.
"Kami kan pekerja, pekerja itu gimanalah rasanya sedih makan gaji. Itulah jadi perkelahian karena anak saya tidak terima lembunya ditabrak. Anak saya Ramadhan duluan yang dipukul, karena dia merelai si Rizki. Saksi pun banyak yang lihat," bebernya.
"Ditabrak pakai sepeda motor patah kaki lemburnya, saya mohon pakai apa saya gantinya lembu itu," tambahnya.
Ia mengatakan, anaknya dan pengendara tersebut memanglah tidak saling kenal. Bahkan pihak keluarga sampai saat ini tidak mengetahui namanya.
Keluarga hanya mengenali oknum TNI tersebut, yang berdinas di kodim Pematangsiantar.
"Nggak kenal kami. Kalau tentara itu dinas di kodim Siantar katanya," ucapnya.
Nurlelani juga mengaku, sempat diusir oleh Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Bambang saat menjenguk anaknya.
"Jadi saya mau ngantar makanan, apa di bilang pak Bambang Kanit, ngapain ibu disitu pulang saja dibilangnya gitu, saya bilang saya orang tua, mau liat anak saya," tuturnya.
Padahal, ia mengatakan bahwa Juru Penyidik (juper) yang menangani kasus tersebut sudah mengarah keluar untuk melakukan perdamaian.
Ia menceritakan, pada saat anaknya itu ditangkap dalam kondisi sedang bekerja mencari rumput buat pakan lembu.
Bahkan, atas kejadian itu dua ekor sapinya hilang.
"Belum pernah dipanggil sama sekali, langsung ditangkap saja. Seperti binatang anak saya ditangkap, di tengah hutan. Lagi mencari pakan lembu, dua - dua nya ditangkap," ungkapnya.
Wanita paruh baya ini pun berharap, agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan musyawarah.
Ditambah lagi, pelapor juga katanya tidak ada pengalami luka yang serius dalam kejadian pertikaian itu.
Dirinya pun sudah sempat mendatangi Polrestabes Medan, pada Selasa (17/5/2022) kemarin.
Kedatangan untuk mengajukan laporan Dumas terkait kasus tersebut dan telah diterima oleh pihak kepolisian.
"Harapan saya, biar anak - anak saya ini selesai, karena dia tulang punggung keluarga. Saya nggak bisa ngomong lagi, saya nggak punya uang. Harus tanggung jawab lagi lembu yang kakinya patah dan dua hilang," katanya.
Terkait hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Bambang Nurmionon menjelaskan bahwa, keduanya ditangkap berdasarkan adanya laporan kepada pihak kepolisian.
"Oh itu ada LP, yang pengadu itu dianiaya karena gara - gara mau lewat katanya," kata Bambang.
Namun, saat ditanyai soal identitas pelapor tersebut ia enggan menjawab.
"Lambat kali kau mintanya, udah mau pengiriman berkas pun itu," jawabnya.
Bambang menjelaskan bahwa, pihaknya telah sekali berupaya melakukan perdamaian antara keduanya, tetapi tidak memiliki titik terang.
"Sudah kita jumpakan, Namun tidak ada mufakat, lanjut berkasnya. Upaya perdamaian melalui telpon, karena jauh. Yang pastinya sekalilah kita damaikan, nggak mau dia," bebernya.
Ia menjelaskan bahwa, saat ini berkas perkara segera akan dilimpahkan ke kejaksaan.
"Korbannya opname katanya, yang pasti visumnya ada. Berkasnya lanjut," pungkasnya.(cr11/tribun-medan.com)

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											