Penyakit Mulut dan Kuku
DINAS Pertanian Deliserdang Kekurangan Stok Obat untuk Penanganan Hewan yang Terpapar PMK
Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang kehabisan stok obat untuk penanganan hewan yang terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Sementara untuk yang dirawat di kandang disebut lebih kuat kondisinya.
Karena itu Refli pun meminta agar hewan sapi yang sudah dipesan untuk kebutuhan hari raya Idul Adha untuk tidak lagi digembalakan. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih besar.
"Ada kasus yang kita temukan peternaknya itu tidak punya kandang. Jadi selama ini dibawah pohon sawit saja kandangnya 24 jam. Nah inilah yang mudah terkena PMK. Jadi saat ini lebih baik makanannya dicarikan atau diarit rumputnya baru diberi makan di kandang,"ucapnya. (dra).
Peternak sapi yang ada di Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang saat ini heran mengapa dunia peternakan saat ini dihebohkan dengan pemberitaan Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Irmadi Suwanto (54) mengatakan sudah dari kelas 2 SD menjadi peternak sapi. Ciri-ciri penyakit yang saat ini disebutkan oleh Pemerintah disebut sudah dari zaman dulu ada.
"Terus terang saya dari kelas 2 SD melihara sapi dan Alhamdulillah tidak pernah putus. Menurut saya pribadi dari dulu penyakit itu yang sudah ada. Nggak ada yang aneh, saya sudah lihat juga pemberitaan di televisi terkait penyakit PMK,"ucap Irmadi.
Ia mengaku dari 20an ekor sapinya saat ini dan 30an ekor kambing yang ia pelihara semuanya dalam keadaan sehat. Karena sehat semuanya sudah dipanjar untuk disembelih pada saat hari raya Idul Adha. Disebut semuanya tinggal diantar saja saat hari H karena sudah dibeli mulai dari 13.5 juta sampai 16 juta perekor.
"Alhamdulillah ternak saya semuanya sehat. Punya saya ini rutin 3 bulan sekali disuntik. Ya ada dokter hewan yang datang dan bayarannya Rp 50 ribu perekor. Kalau penyakit sapi ini ya kalau dia sakit pasti pincang kakinya, itu biasa saja. Kalau mulutnya mengeluarkan lendir itu kalau kata orang tua kita dulu terkena ulat bulu,"kata Irmadi.
(dra/tribun-medan.com)