Sanggar Sihoda

SAMBIL Menangis, Sanggar Sihoda Pulangkan Bantuan dari Wali Kota Siantar, Jumlahnya Bikin Miris

Parahnya, uang yang dipulangkan Sihoda jauh dari apa yang mereka harapkan untuk mengikuti event di Polandia, 8-14 Juli 2022 nanti.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Laura TA Sinaga, founder Sanggar Sihoda yang pulangkan uang bantuan Plt Wali Kota Siantar usai merasa dikecewakan 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Sanggar Tari Simalungun Home Dancer (Sihoda) secara tiba-tiba memulangkan uang bantuan dari pejabat Pemko Siantar yang digalang pada hari Selasa (24/5/2022) kemarin.

Parahnya, uang yang dipulangkan Sihoda jauh dari apa yang mereka harapkan untuk mengikuti event di Polandia, 8-14 Juli 2022 nanti.

Padahal Plt Wali Kota Siantar, Susanti Dewayani sendiri sangat mengharapkan para pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Siantar yang ia kumpulkan di halaman Dinas Pariwisata bisa memberi bantuan dan jalan keluar untuk putra-putri kebanggaan Siantar itu.

Baca juga: PENARI Sanggar Sihoda Menangis, Tampil di Eropa Terancam Gagal, Pemko Siantar Hanya Beri Bantuan Ini

“Saya rasa kita semua yang ada di sini merasa sangat tergugah untuk mendukung kegiatan ini, san mendukung anak-anak Sihoda berangkat membawa nama Kota Pematangsiantar pada bulan Juli yang akan datang,” kata Susanti kepada para OPD yang hadir sore itu.

Kini uang bantuan dari para pejabat di lingkungan Pemko Siantar itu dipulangkan pada Rabu (25/5/2022) sore, ke Balai Kota dan diterima langsung oleh Kabag Umum Setdako Arri Sembiring.

Kepada wartawan, Laura Tyas Avionita Sinaga menyampaikan alasannya memulangkan uang yang diperolehnya. Ia tampak menangis setelah mengetahui bantuan dari para pejabat Pemko Siantar termasuk Plt Wali Kota Siantar hanya Rp 4,8 juta.

“Karena selesai acara ibu datang jumpai saya. Beliau bilang besok kita ketemu, ya! Kalau nanti di sini ada kekurangan dana kita cari solusinya,” ujar Laura menirukan ucapan Plt Wali Kota Susanti Dewayani.

“Saya berharap dong, Jujur saya berharap. Nah kami hitung nih dana yang didapat. Ternyata dana Rp 8 juta tapi itupun banyak masih kasbon sekitar Rp 4 jutaan,” kata Laura.

Baca juga: Open Donasi dari Jalanan Hingga ke Pemerintahan, Sanggar Sihoda Menatap Festival di Polandia

Esok harinya, Laura dan teman-teman penari Sanggar Sihoda kemudian berkunjung ke Balai Kota Pematangsiantar.

Hanya saja, pegawai Sekretariat Daerah Kota Siantar meminta mereka menunggu dengan alasan Ibu Plt Wali Kota Siantar masih ada kerjaan.

Hingga waktu bertemu yang dijanjikan tiba, mereka juga masih tidak bisa bertemu dengan ibu Plt Wali Kota Susanti Dewayani.

Imbuh Laura, mereka hanya dititipkan amplop berisi uang yang nilainya justru mengagetkan dirinya dan teman-teman.

“Mungkin ini (amplop) bantuan dari Ibu pribadi lah. Terus saya tanya apakah ini sudah putus bantuan dari Pemko, bapak (pegawai sekretariat) itu bilang tidak bisa memberi kepastian. Kami bukalah amplop dari ibu Plt Wali Kota, ternyata uangnya Rp 4,8 juta,” kata Laura.

Sambil terbata-bata, Laura mengaku dirinya sangat bersyukur sekali dengan bantuan yang datang selama ini dari banyak pihak. 

Dirinya merasa dikecewakan karena Plt Wali Kota Siantar tidak memenuhi janjinya bertemu. Kemudian memutus pertemuan hanya dengan uang Rp 4,8 juta.

“Apakah ongkos ke Medan aja yang kami terima ini. Begitu kah mungkin kasarnya,” kata Laura.

Baca juga: Sempat Terkendala Dana, Sanggar Sihoda Konfirmasi Hadir Festival UNESCO di Turki

Laura bercerita, demi mewujudkan mimpinya dan anak-anak tampil di event ke-36 Festival Folklore di Lublin Polandia itu, Sihoda telah memasukkan surat, proposal, undangan, dan audiensi ke beberapa tempat untuk mencari dana. 

“Kita lakukan mulai mengamen di jalanan untuk aksi dana. Kita latihan pagi sampai malam ke kafe-kafe. Selalu mereka izinkan. Setelah itu kita cari event-event untuk tampil. Tidak usah dibayar pun tapi kami ingin menggalang dana gitu. Kami juga jualan. Jualan ayam napinatur dan suvenir kaos juga,” kata Laura.

Mereka pun berhasil mengumpulkan dana Rp 250 juta dari perjuangan yang mereka lakukan selama ini.

Namun sayang, lantaran uang tersebut belum tercukupi untuk keberangkatan 18 orang (12 penari, 4 pemain musik, dan 2 official), pihaknya sepakat untuk membatalkan kunjungan.

(Alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved