Kekejaman Anak Bupati Langkat

Tahanan Ditetesi Plastik yang Dibakar, Ini Tindakan Keji dan Biadab Anak Bupati Langkat Nonaktif

Dewa Peranginangin, anak Bupati Langkat nonaktif terbilang keji dan biadab saat menyiksa tahanan rehabilitasi

Editor: Array A Argus
HO
Terbit Rencana Peranginangin dan anaknya Dewa Peranginangin saat bersama dalam satu acara di kediamannya. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Dewa Peranginangin, anak kandung Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin melakukan tindakan keji dan biadab terhadap tahanan yang menghuni kerangkeng manusia milik bapaknya.

Dewa Peranginangin ternyata paling keji dan biadab dalam menganiaya tahanan hingga meninggal dunia.

Adapun yang menjadi korban tindakan keji dan biadab Dewa Peranginangin adalah Sarianto Ginting.

Sarianto Ginting yang ditahan di kerangkeng manusia karena tuduhan kasus narkoba pada 15 Juli 2021, meninggal dunia setelah disiksa sedemikian rupa oleh Dewa Peranginangin.

Dalam gelar rekontruksi yang dilaksanakan Polda Sumut, terungkap cara Dewa Peranginangin menyiksa Sarianto Ginting sampai meninggal dunia.

 

 

Pertama, ketika Sarianto Ginting baru masuk sebagai tahanan baru, korban diinterogasi oleh Dewa Peranginangin yang menjabat sebagai Ketua Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kabupaten Langkat.

Kala itu, Dewa Peranginangin disebut langsung memerintahkan anak buah bapaknya untuk menggantung Sarianto Ginting.

Sarianto Ginting digantung lantaran jawabannya dianggap tidak memuaskan Dewa Peranginangin, lelaki yang konon kabarnya tengah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran ini.

"Pada saat posisi Sarianto sudah menggantung di jeruji besi, selanjutnya Dewa menyuruh rekannya untuk mengambil plastik. Kemudian plastik dibakar sehingga lelehan tersebut mengenai bagian tangan dan kaki Sarianto," kata Panit 1 Subdit III Dit Reskrimum Polda Sumut, Iptu Sianipar, Rabu (25/5/2022).

Melihat Sarianto Ginting kesakitan, Dewa Peranginangin tetap melancarkan tindakan keji dan biadabnya itu kepada korban.

Sarianto Ginting ditanyai lagi, berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membeli narkoba.

Karena sudah tak tahan disiksa, Sarianto Ginting hanya diam.

Sikap korban kembali membuat anak laki-laki Terbit Rencana Peranginangin ini berang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved