Perang Rusia Ukraina
TIGA Bulan Invasi Rusia, Pasukan Putin Kehabisan Tank? Kini Rusia Bangkitkan Tank Tua dari Kubur
Mengutip data situs independen oryx.com, hingga hari ke-91 Perang Putin, Rusia sudah kehilangan 4.101 alutsista tempur, termasuk 721 unit tank
TRIBUN-MEDAN.COM - Tiga bulan Invasi Rusia atau Perang Putin, pasukan Rusia yang menyandang predikat militer terkuat kedua dunia mulai ngos-ngosan menghadapi perlawanan sengit pasukan Ukraina.
Saat ambisi Putin menguasai Ukraina ( Invasi Rusia atau Perang Putin ) memasuki tiga bulan, pasukan Rusia mulai kehabisan tank.
Akibatnya Rusia kini mengoperasikan tank tua berusia 50 tahun T-62 yang sebelumnya sudah dinonaktifkan dan digudangkan.
Mengutip data situs independen oryx.com, hingga hari ke-91 Perang Putin, Kamis 26 Mei 2022, Rusia sudah kehilangan 4.101 alutsista tempur, termasuk 721 unit tank.
Di atas kertas, Rusia mempunyai lebih dari 2.800 tank aktif sebelum Invasi Rusia ke Ukraina.
Tank yang dimaksud adalah main battle tank, tidak termasuk kendaraan lapis baja pendukung tank seperti Armoured Fighting Vehicles ( AFV ), Infantry Fighting Vehicles ( IFV ) maupun Armoured Personnel Carriers ( APC ).
Rusia juga sudah kehilangan tank paling canggih yang dimiliki pasukan Putin, T-90M Proryv-3 (Breakthrough-3) baru diproduksi 100 unit untuk Angkatan Darat Rusia.
Situs independen oryx.com hanya merekapatulasi kerugian tank berdasarkan bukti dari open source berupa foto dan video, tidak berdasarkan klaim seperti yang rutin dilakukan Rusia maupun Ukraina.
Namun karena hanya merekapatulasi kerugian tank berdasarkan bukti dari open source berupa foto dan video, jumlah kerugian sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
Video-video rangkaian kereta api membawa puluhan tank tua T-62 di Melitopol yang diduduki Rusia, beredar luas di media sosial.
Sejumlah pengamat militer memperkirakan Rusia terpaksa menggunakan tank tua harus dibangkitkan dari kubur karena negara ini tidak bisa memproduksi tank baru akibat embargo negara barat.
Beragam komponen penting tank Rusia masih bergantung pada negara barat.
Satu-satunya produsen tank Rusia, Uralvagonzavod, sudah menghentikan produksi pada Maret lalu, akibat kekurangan komponen impor.
“Musuh ( Rusia ) terpaksa mengaktifkan tank tua T-62 dari gudang untuk BTG cadangan yang sedang dibentuk untuk dikirim ke Ukraina,” tulis militer Ukraina beberapa hari yang lalu dan mencatat ini tanda pertama keruntuhan di korps lapis baja Rusia.
Menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis, Rusia memiliki 10.000 tank dan 8.500 kendaraan lapis baja dalam penyimpanan, di mana sekitar 2.500 di antaranya adalah T-62.
