Berita Simalungun

Lihat Banyak Hotel Berjejer di Parapat, KPK Singgung PAD ke Bupati Radiapoh: Daging Semua Ini !

Spesialis Koordinasi dan Superisi Madya KPK RI - Muhammad Janathan mengingatkan Bupati Simalungun tentang potensi pajak perhotelan di Kota Wisata Para

Penulis: Alija Magribi | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ALIJA
Spesialis Koordinasi dan Superisi Madya KPK RI - Muhammad Janathan mengingatkan Bupati Simalungun tentang potensi pajak perhotelan di Kota Wisata Parapat. Hal itu ia sampaikan dalam rapat Hight Level Meeting dengan 8 Kepala Daerah di wilayah kerja Bank Indonesia Kantor Perwakilan Pematangsiantar, Rabu (22/6/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, PARAPAT - Spesialis Koordinasi dan Superisi Madya KPK RI, Muhammad Janathan mengingatkan Bupati Simalungun tentang potensi pajak perhotelan di Kota Wisata Parapat.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat Hight Level Meeting dengan 8 Kepala Daerah di wilayah kerja Bank Indonesia Kantor Perwakilan Pematangsiantar, Rabu (22/6/2022).

Dalam Rapat dengan tema Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah, Janathan menyampaikan pentingnya menyerap potensi pajak untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebab dengan meningkatnya PAD suatu daerah tentu berdampak pada tunjangan penghasilan dan prestasi bagi kepala daerah.

Janathan mencontohkan potensi hotel-hotel mewah di daerah wisata Danau Toba seperti di Kota Parapat, khususnya Hotel Niagara yang menjadi lokasi rapat, bisa memberi potensi pendapatan bagi Pemkab Simalungun.

“Sudah cek belum misalnya Hotel Niagara ini menyumbang pajak berapa persen? Berjalan enggak tapping box device di sini? Silakan uji coba. Minta tanggung jawab mereka sebagai pengusaha. Datangi! Ini pendapatan bapak untuk memaksimalkan kinerja pemerintahan kabupaten besar Simalungun,” kata Janathan.

Menurut Mantan Wakil Deputi Pencegahan KPK ini, Hotel Niagara sendiri di tengah low season kunjungan tamu pun, manajemen masih mampu menawakan kamar dengan harga Rp 1,6 juta per malam.

Bayangkan potensi pajak perhotelan dan pariwisata yang bisa diraup Pemkab Simalungun dari seluruh hotel yang ada di Parapat.

“Berapa biaya pajak dari satu hotel dalam satu semester. Ternyata jauh dari laporan masuk. Berapa potensi yang Loss dari Kabupaten Simalungun karena tidak adanya sistem elektronikasi untuk memantau pajak pariwisata di daerah,” katanya.

“Saya dua kali ke sini (Hotel Niagara). Tapi yang pertama saya jalan malam hari dari Balige. Kemudian sekarang setelah datang dan melihat ini Hotel Niagara ternyata besar. Hotel-hotel di Parapat ini juga banyak. Daging semua ini,” kata Jonathan mengingatkan Bupati Radiapoh agar memanfaatkan seluruh potensi Kabupaten Simalungun.

Menanggapi harapan perwakilan KPK ini, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk menggali potensi pajak pariwisata dan perhotelan dalam meningkatkan pendapatan daerah.

Hanya saja, ia mengaku ada kendala yang dialami Pemkab Simalungun, yaitu jumlah SDM berkualitas.

“Kami mengalami kekurangan 5.800 orang ASN. Kami sudah menyampaikan Kemenpan-RB saat ini masih dalam proses. Kami bermohon dan memaparkan bagaimana kondisi Kabupaten Simalungun. Untuk itu mohon dukungan Pak Jhanattan,” katanya.

“Di samping memang keterbatasan Sumber Daya Manusianya, kita juga kekurangan pegawai. Simalungun dengan luas 4.300 km2. Kita di Sekretariat Daerah saja cuma 43 orang ASN. Padahal (Simalungun) ini luas, Pak, ada 32 Kecamatan,” sambungnya.

Radiapoh menyampaikan, pihaknya tetap siap menerima masukkan dan arahan dari pimpinan atasan untuk meningkatkan potensi Kabupaten Simalungun ke depam.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved