Berita Seleb
CURHAT Pilu Tamara Bleszynski, Pernah Dihina hingga Dilempar Pulpen, 19 Tahun Trauma Masih Melekat
Tamara Bleszynski baru-baru ini sedang tertimpa masalah yang bertubi-tubi, mulai dari aset keluarganya yang dijadikan jaminan hutang hingga omset bisn
Sayangnya Tamara tak mengungkapkan dengan jelas siapa sosok yang membuat dirinya merasakan trauma tersebut.
“Sangat mengerikan sosok orang seperti ini. Trauma sekali aku dibuatnya. Belasan tahun aku menderita di manipulasi dengan mind gamesnya, gaslighting nya. Sangat amat manipulative. Sangat amat menyiksaku,” terangnya mengungkapkan perasaan.
Tamara Bleszynski Laporkan Pelaku Penggelapan Aset Keluarganya
Kuasa hukum Tamara Bleszynski, Djohansyah mengatakan bahwa kliennya melaporkan tiga orang ke Polda Jawa Barat, atas kasus dugaan penggelapan aset properti di Cipanas, Jawa Barat
"Aset properti ini merupakan warisan dari orangtua Tamara yang sejak bertahun-tahun lamanya Tamara tidak menikmati apa yang diwariskan kepadanya," ucapnya.
Dalam laporannya, dijelaskan Djohansyah, ketiga pelaku dijerat dengan pasal 372 KUHP, tentang penggelapan aset-aset milik Tamara.
"Jadi bisa dibayangkan betapa sedih dan kecewanya Tamara, dia diberikan warisan oleh ayahnya tapi hingga detik ini dikuasai oleh orang lain," jelasnya.
"Selain menuntut haknya itu, yang juga jadi perhatian Tamara agar jangan sampai masalah ini berlarut-larut hingga turun ke anaknya nanti," tambahnya.
Djohansyah menyebut akhirnya Tamara membuat laporan polisi, karena tidak ada itikad baik dari tiga pelaku.
Baca juga: Kisah Pilu Tamara Bleszynski, Hotel Warisan Dijadikan Jaminan Utang
Baca juga: Tamara Bleszynski Tak Bisa Nikmati Warisan Orangtua, Asetnya Ternyata Dikuasai Orang Lain, Ada Apa?
Ia juga tak mau mewariskan masalah ini ke anak-anaknya.
Pihak kepolisian juga masih mendalami laporan yang dilakukan oleh Tamara Bleszynski tersebut.
Polisi juga menyebutkan jika Tamara melaporkan pelaku yang masih keluarganya.
"Dari data yang ada, sepertinya ini memang masalah keluarga ya, karena identitas nama itu sama dengan family korban,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.
Meskipun demikian, polisi masih tetap melakukan pendalaman atas laporan tersebut sudah ada 16 orang yang diminta keterangan oleh penyidik.
"Sudah ada 16 orang dilakukan interview dan klarifikasi,” ujarnya.
(cr18/tribun- medan.com)
