Desa Wisata

3 Desa Wisata yang Ada di Kawasan Danau Toba, Ada yang Mirip Ubud Bali hingga Dijuluki Desa Kanibal

Danau kebanggaan masyarakat Sumatera Utara (Utara) ini memang dikenal menyimpan kekayaan alam yang berlimbah.

Editor: Ayu Prasandi
instagram
Kampung warna warni Tigarihit 

2. Huta Siallagan

Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto saat berfoto dan duduk di batu persidangan di Huta Siallagan
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto saat berfoto dan duduk di batu persidangan di Huta Siallagan (Istimewa)

Huta Siallagan adalah sebuah kawasan wisata di tepian Danau Toba, peninggalan budaya Batak Toba dengan ciri khas latar belakang Rumah Bolon.

Huta Siallagan terletak di Desa Siallagan Pinda Raya, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
Pengelola Geosite Ambarita, Tuktuk, Tomok (Amtuto), yang juga Juru Bicara Huta Siallagan, Melani Butarbutar mengatakan, Huta Siallagan adalah sebuah kampung yang dibentuk oleh para orang tua terdahulu.

“Huta Siallagan ini dibentuk oleh kelompok Marga Siallagan, yang dulu rajanya ada. Itulah yang mengayomi semuanya,” kata Melani.

Disebutkannya, Huta Siallagan dibentuk sekitar 400 tahun yang lalu. Membentuk huta ini dimulai dengan kayu, yang kemudian tumbuh di lokasi yang saat ini disebut Huta Siallagan. Sebab jika kayu tumbuh menjadi pohon, maka dipastikan ada air. Karena air sumber penghidupan.

Saat ini masih banyak peninggalan sejarah di Huta Siallagan. Peninggalan sejarah tersebut tersimpan di museum, salah satu Rumah Bolon, yang berada di areal Huta Siallagan. Kemudian ada juga kursi dan meja batu yang dahulunya digunakan oleh para raja untuk bersidang.

“Dahulu, kalau ada persoalan-persoalan di wilayah ini, disidang di batu itu. Setelah diputuskan, makan dilakukan ekskusi. Tempat eksekusi juga saat ini masih ada,” sebutnya.

Huta Siallagan sendiri memiliki luas sekitar 1,5 hingga 2 hektare, dan masih berdiri tegak sejumlah Rumah Bolon, bahkan salah satu bangunannya ada yang sudah berusia ratusan tahun, dan ditempati oleh para keluarga dan keturunan-keturunan raja.

Soal kunjungan delegasi W20 Summit ke Huta Siallagan, Melani mengaku sangat bangga. Diharapkannya, para delegasi bisa mengenalkan Huta Siallagan ke dunia.

“Untuk di Huta Siallagan ini, peran perempuan juga sangat bagus, mereka juga banyak terlibat dalam pengembangan wisata di sini,” pungkasnya.

Huta Siallagan juga dikenal sebagai julukan desa kanibal.

Hal tersebut berdasarkan cerita jaman dahulu, bagaimana eksekusi tragis yang dilakukan kepada pelaku kejahatan.

Menurut cerita, pada jaman dahulu, orang yang melakukan kejahatan seperti mencuri, merampok, memperkosa dan lainnya akan dieksekusi di batu persidangan.

Batu persidangan dikelilingi kursi yang terbuat dari batu dan menjadi tempat duduk raja saat mengeksekusi.

Setelah dieksekusi, pelaku kejahatan tersebut akn diambil organ tubuhnya. Bagian hati dan jantungnya akan dikonsumsi oleh raja yang dipercaya menambah kekuatan sang raja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved