Desa Wisata
3 Desa Wisata yang Ada di Kawasan Danau Toba, Ada yang Mirip Ubud Bali hingga Dijuluki Desa Kanibal
Danau kebanggaan masyarakat Sumatera Utara (Utara) ini memang dikenal menyimpan kekayaan alam yang berlimbah.
Sementara bagian tubuhnya akan dibuang ke Danau Toba selama 7 hari 7 malam. Dan dalam waktu tersebut, warga dilarang beraktivitas di kawasan Danau Toba.
Kemudian, bagian kepalanya akan digantung, diletakkan di depan gerbang masuk Desa Huta Siallagan sebagai peringatan kepada warga agar tak berbuat hal yang sama.
Namun kisah tersebut sudah lama berakhir, tepatnya di abad ke 19, ketika agama Kristen mulai masuk ke kawasan Danau Toba termasuk ke Huta Siallagan oleh misionaris asal Jerman yang bernama Ludwig Ingwer Nonmensen.
Baca juga: INILAH Provinsi yang Memiliki Pulau Paling Banyak di Indonesia, Surganya Tempat Wisata
3. Desa Wisata Tipang

Desa Wisata Tipang terletak di kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara dan
menawarkan keindahan alam yang luar biasa indah.
Terdapat lansekap persawahan dan perbukitan yang hijau.
Dibaluti cuaca cerah diiringi dengan semilir angin yang sejuk, serta langit yang memancarkan warna birunya.
Secara topografi, Desa Wisata Tipang berada di ketinggian 900 - 1.200 mdpl.
Desa yang termasuk desa wisata rintisan ini memiliki daya tarik wisata alam yang sangat beragam.
Diantaranya Danau Toba, Air Terjun Sigota-gota, Puncak Gonting Tipang Pulau Simamora, Terasering Sawah Sibara-bara, juga Pulau Sirungkungon.
Yang unik dari salah satu daya tarik tersebut adalah Pulau Simamora.
Pulau kecil yang berada di tengah Danau Toba ini tidak berpenghuni dan berbentuk seperti kura-kura yang berenang.
Ciri khas utama dari Pulau Simamora, kita bisa melihat gundukan hijau yang menawan.
Seakan kehadiran pulau ini menambah kecantikan alam Desa Wisata Tipang.
Selain daya tarik wisata alam, Desa Wisata Tipang tentunya memiliki daya tarik budaya dan sejarah peninggalan suku Batak, seperti Batu Marbonggar, Rumah adat Batak di perkampungan tua dan Sarkofagus yang kerap dianggap masyarakat setempat sebagai perahu roh yang akan membawa roh berlayar ke dunia roh.