Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Update Berita Brigadir J, Persiapan Autopsi Ulang Brigadir J di RSUD Sungai Bahar Jambi
Hari ini, tim dokter forensik akan melakukan autopsi jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
TRIBUN-MEDAN.com - Hari ini, tim dokter forensik akan melakukan autopsi jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Seperti diberitakan, autopsi ulang dilakukan atas permintaan keluarga karena curiga banyak luka tak wajar di tubuh Brigadir J.
Kelauarga menduga, Brigadir J dianiaya sebelum meninggal.
Baca juga: DINIKAHI Bule Afrika Nasib Wanita Asal Indomesia Ini tak Disangka Setelah Punya Anak
Proses autopsi ulang jenazah Brigadir J ini atas permintaan pihak keluarga melalui kuasa hukum. Tentu, hal ini berdasarkan hasil pengamatan pihak keluarga yang melihat ada kejanggalan luka pada jenazah Brigadir J.

Dimana, Brigadir J dikabarkan tewas akibat luka tembak saat berada di kediaman Kadiv Propam non-aktif Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) lalu.
Namun, pihak keluarga melihat kondisi jenazah Brigadir J tidak wajar. Mulai dari luka sayatan di bagian muka dan kepala, kondisi jari yang retak hingga memar dibagian dada.
Untuk itu, autopsi ulang akan digelar di RSUD Sungai Bahar, dekat lokasi makam Brigadir J.
Selasa (26/7/2022), Tribunnews berkesempatan mendatangi RSUD Sungai Bahar.
Berdasarkan pengamatan, lokasi autopsi jenazah Brigadir J akan dilakukan di bagian sisi sebelah kanan Gedung RSUD.
Adapun tirai berwarna orange itu telah dipasang di lokasi autopsi. Tirai itu bahkan dipasang sampai atas atap halaman gedung RSUD tersebut.
Tali plastik berwarna hitam-orange juga telah dipasang sebagai pembatas. Dimana, nantinya awak media maupun pihak yang ingin melihat kedatangan jenazah.
Ruang khusus untuk keluarga juga telah dipersiapkan oleh pihak RSUD untuk menunggu proses autopsi ulang tersebut.
Di dekat ruang autopsi, juga disediakan beberapa kursi untuk pihak keluarga maupun tamu yang ingin melihat.
Meski begitu, nantinya proses autopsi akan tertutup oleh kain orange yang telah terpasang.
Pihak RSUD juga telah menyiapkan ruang khusus untuk awak media menunggu hasil autopsi. Nantinya, pihak dokter yang melakukan autopsi akan memberikan keterangan kepada awak media usai proses tersebut selesai.
Berdasarkan informasi dari Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat dan Dirut RSUD Sungai Bahar dr Aang Hambali, proses penggalian makam akan dilaksanakan mulai pukul 07.00 wib.
Sementara itu personel kemananan akan melaksanakan apel pagi pada pukul 06.30 wib.
Sebelum proses penggalian makan akan dilakukan upacara keagamaan dari gereja, setelah itu akan langsung dilakukan penggalian oleh 5 orang dari ormas PBB (Pemuda Batak Bersatu) yang telah ditunjuk oleh keluarga
Seluruh Pihak keluarga Brigadir Yosua akan ikut ke makam menggunakan satu kendaraan.
Selanjutnya peti jenazah akan dibawa ambulans menuju RSUD Sungai Bahar sekira pukul 08.00 wib diikuti oleh pihak keluarga.
Setelah dibawa ke ruang Autopsi, Peti jenazah akan dibuka oleh dua orang, satu dari anggota keluarg, yakni adik dari ibu Brigadir Yosua dan satu orang lagi dari Pembina PBB dan Tokoh Agama, Pendeta Royanto Sutumorang.
Proses Autopsi rencananya akan disaksikan satu anggota keluarga antara Ayah, Samuel Hutabarat atau Bibi Rohani Simanjuntak.
Komnas HAM Periksa Semua CCTV
Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M Choirul Anam mengatakan pihaknya akan memeriksa seluruh CCTV, ponsel, dan komunikasi terkait tewasnya Brigadir J Rabu (27/7/2022)
Anam mengatakan, untuk itu pihaknya akan meminta keterangan dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri besok.
Selain itu, kata dia, Komnas HAM juga akan memeriksa semua ponsel dan komunikasi besok.
Hal tersebut disampaikannya usai pemeriksaan terhadap ajudan Sambo di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Selasa (26/7/2022).
"Kami memeriksa untuk digital forensik dan siber. Hubungannya apa digital forensik, ngecek semua CCTV. Apa hubungannya siber, mengecek semua Hp dan komunikasi. Dari Labfor dan Polri," kata Anam.
Anam mengatakan permintaan keterangan akan dilakukan mulai pukul 13.00 WIB.
"Besok dimulai pukul 13.00," kata Anam.
Sebelumnya, Anam mengatakan pihaknya akan melakukan cross check alibi enam adc atau ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo saat kejadian tewasnya Brigadir J dengan rekam jejak digital.
Anam menegaskan bagi Komnas HAM hal yang paling penting terkait hal tersebut adalah urutan peristiwa terkait kejadian.
"Makanya, yang paling penting kan juga sekuen (urutan) waktu. Sekuen waktu itu kan ketika diceritakan oh, saya jam segini ada di sini, jam segini menuju ke sini, jam segini melewati ini. Itu kan semuanya ada. Itu yang akan dicek nanti dengan semua rekam jejak digital," kata Anam.
Curhat Brigadir J
Ternyata Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pernah curhat pada kekasihnya Vera Mareta Simanjuntak.
Cerita Brigadir J mengenai hidupnya bersama Irjen Ferdy Sambo dan keluarganya.
Hal itu dikatakan Ibunda dari kekasih Brigadir J, Vera yakni Gultom.

Gultom mengaku sudah mengetahui jika calon menantunya tersebut berdinas di Mabes Polri yakni sebagai ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo dan keluarganya.
"Iya sudah tau berdinas sebagai ajudan (Irjen Ferdy Sambo)," kata Gultom saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Bangko, Merangin, Jambi, Selasa (26/7/2022).
Gultom mengungkapkan selama berpacaran dengan anaknya, Brigadir J kerap bercerita atau curhat soal pekerjaannya.
Curhatan itu di antaranya soal sikap keluarga Irjen Ferdy Sambo yang sangat baik terhadap dirinya.
"Ceritanya juga baik dia itu si ibunya sama si bapaknya (Ferdy Sambo dan istri) yang menganggap anaknya sendiri. Enggak pernah cerita yang jelek-jelen, baik terus bapak dan ibu ini," ucapnya.
Untuk itu, Gultom sangat menyayangkan dengan tewasnya Brigadir J yang menurut keterangan polisi karena baku tembak dengan ajudan Ferdy Sambo lain yakni Bharada E.
"Kesalnya ibu ini, aduh, orang baik kok bisa gitu ya. Dalam hati ibu. Itulah yang enggak bisa ibu ditangisi," bebernya.
Sebelumya, Vera kekasih dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas dalam kasus dugaan baku tembak menggambarkan sosok Brigadir J selama menjalin hubungan asmara.
Vera menyebut sosok Brigadir J merupakan orang yang baik dan penyayang sehingga dirinya mau menerima Brigadir J sebagai kekasih selama delapan tahun terakhir.
"Orangnya baik, penyayang," kata Vera dalam wawancaranya dengan wartawan Tribun Jambi usai menjalani pemeriksaan dengan penyidik di Mapolda Jambi, Minggu (24/7/2022).
Vera menceritakan dirinya mengenal Brigadir J melalui tatap muka saat dirinya masih menjajaki masa kuliah.
Brigadir J, kata Vera, tidak pernah menunjukan sikap kasar selama menjalin hubungan dengan dirinya.
"Tidak pernah (mengalami kekerasan), tidka tertutup juga," ucapnya.
Vera menyebut selama bertugas di Korps Bhayangkara, Brigadir J juga selalu memberi kabar ketika menjalankan tugas sebagai ajudan dari Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo.
Bahkan, rasa cintanya kepada Brigadir J hampir menemui pelaminan pada tahun depan.
Namun, asa itu pupus karena Brigadir J harus merenggang nyawa dalam insiden dugaan baku tembak tersebut.
"Iya (ada rencana menikah), tujuh bulan lagi," ucapnya.
Lebih lanjut, Dia berharap kasus ini cepat terselesaikan dan bisa terungkap dengan sebenar-benarnya.
Baca juga: BOCORAN KOMNAS HAM Jarak Tembak Tewasnya Brigadir J, Benar Ditembak? Dianiaya? atau . . .
Baca juga: Kisah Artis Cantik Berdarah Batak Marissa Nasution, 2 Kali Dinikahi Bule Kini Menetap di Singapura
(Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti/Fransiskus Adhiyuda
Update Berita Brigadir J, Persiapan Autopsi Ulang Brigadir J di RSUD Sungai Bahar Jambi