VIRAL Gambar Brigadir J Menangis Sebelum Tewas, Hitungan 1 Jam Langsung Diserbu Ribuan Netizen
Satu foto yang diunggah Kamaruddin Simajuntak, pengacara Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mendadak viral di medsos.
TRIBUN-MEDAN.com - Satu foto yang diunggah Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mendadak viral di medsos.
Foto itu berupa tangkapan layar percakapan video call antara Brigadir J dan pacarnya, Vera Simanjuntak.
Terlihat di foto, Brigadir J menangis dan berpamitan kepada Vera Simanjuntak.
Pada keterangan foto itu dituliskan, Brigadir J berpamitan karena mengetahui dirinya akan dibunuh.
Berikut bunyi keterangan foto yang diunggah Kamaruddin Simanjuntak :
Dukung "Hasil Autopsi dan Visum Et Repertum Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat" segera diumumkan sekarang juga secara terbuka, obyektif dan transparan, sesuai amanat Presiden RI, demi kepastian hukum, keadilan dan kemamfaatannya.
Dukung Jenazah Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat untuk dimakamkan sekarang secara kedinasan.
Mari tolak, alasan "kurang persyaratan administrasi."
Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya, Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !"
Demikian.
Shalom_horas.
Adv. Kamaruddin Simanjuntak, S.H.
Ketua Tiem Advokat Pembela Hukum dan Keadilan Keluarga Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat

Sejak foto tersebut diunggah di Facebook, dalam tempo hitungan 1 jam langsung menyedot perhatian ribuan netizen. Setidaknya sudah hampir 3 ribu netizen memberi like dan emoticon lainnya.
Ratusan tanggapan warganet pun memenuhi kolom komentar. Berikut beberapa komentar netizen:
"mantengin autopsi Yosua. semoga Alloh SWT, Tuhan YME memberi kekuatan dan ketabahan pada keluarga yosua terutama ibu dan ayah nya. semoga segera terkuak apa yg sebenarnya terjadi. peluk dalam doa utk mama dan papa yosua."
"Oh Tuhan,smpi gk terasa airmataku jatuh melihat ini,betapa takutnya brgadir josua saat dia diancam dibunuh,smg smua pelaku dihukum seberat2nya."
"Jika POLRI tidak transparan juga dalam menyampaikan hasil otopsi alm JS ini ke pihak keluarga dan publik maka tidak ada solusi lain selain meminta tolong ke presiden RI bapak Jokowi Widodo , entah Itu lewat cara menemui presiden ke istana ataupun harus demo ke istana,kalau hanya menyampaikan keberatan ke POLRI itu hanya sia sia..."
Pengakuan Vera Simanjuntak
Sebelumnya, Vera Simanjuntak menceritakan awal perkenalannya dengan Brigadir J saat masih duduk di bangku kuliah.
Pada saat Vera menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, di saat yang bersamaan Brigadir J tengah berdinas sebagai Brimob.
Meski tidak berkenalan di satu tempat pendidikan yang sama, ia mengaku tidak mengenal Brigadir J dari media sosial tetapi secara langsung.
Selama menjalani hubungan dengan Brigadir J, Vera mengaku dirinya tidak menerima perlakuan kasar sedikit pun.
"Selama saya kenal, dia adalah orang yang baik dan penyayang, sangat sopan sekali," jelasnya.
Alhasil, ia pun rela menanti hingga delapan tahun untuk tetap setia dengan Brigadir J.
Bahkan dalam waktu dekat, Vera mengatakan berencana menikah dengan Brigadir J. "Ya rencananya tujuh bulan lagi," ujarnya dikutip dari Tribun Jambi.
Selain itu, Vera mengaku masih sempat berkomunikasi dengan Brigadir J pada 8 Juli 2022 sekira pukul 16.43 WIB.
"Terakhir komunikasi itu hari Jumat pukul 16.43 WIB, dan tidak ada tanda-tanda hanya sebatas tanya-tanya kabar," kata kuasa hukum Vera, Ferdi.
Adapun Brigadir J disebutkan meninggal pada Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB. Artinya hanya selisih 17 menit dari chattingan terakhir dengan Vera.
Ada Masalah
Pada kesempatan lain, Vera Simanjuntak mengaku kekasihnya itu sempat curhat dengan dirinya, di mana sedang memiliki masalah.
Hanya saja, dia tidak mengatakan secara detail apa masalah yang dialami Brigadir J.
Dalam perjalanan kasus ini, Vera menjalani pemeriksaan kepolisian hingga dua kali. Pada pemeriksaan terakhir, ponsel milik Vera disita oleh penyidik.
Penyitaan ponsel Vera berkaitan dengan laporan kuasa hukum keluarga Brigadir J atas dugaan pembunuhan berencana.
Baca juga: Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Sangat Penting Sebagai Pembanding Autopsi Pertama
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan pemeriksaan terhadap Vera itu dilakukan penyidik untuk pendalaman.
"Karena ada hal-hal yang harus didalami penyidik," kata Dedi saat dihubungi, Senin (25/7/2022).
Dedi menerangkan pemeriksaan itu dilakukan berdasarkan laporan dari kuasa hukum keluarga Brigadir J soal dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri.
"Ya itu teknis penyidikan untuk mendengarkan keterangan para saksi terkait laporan dari penasihat hukum keluarga Brigadir J," ucapnya. (*)