Penembakan Brigadir J

BRIMOB dan Senjata Taktis Kepung Rumah Irjen Ferdy Sambo, Bisa Endus Jejak meski Dihapus Total

Rumah pribadi eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dikepung polisi dan sejumlah senjata taktis. Jejak pidana masih bisa dilacak oleh Tim Inavis.

Warta Kota
Rumah Irjen Ferdy Sambo dikepung polisi dan sejumlah kendaraan taktis. 

Apabila benar ada jejak darah, sampel reagen akan berubah menjadi warna biru. Kalau yang diambil merupakan darah hewan, reagen tidak akan berubah.

Dalam penetapan TKP, penyidik juga menetapkan ring 1, ring 2, dan ring 3.

Ring 1 hanya bisa dimasuki oleh penyidik. Pejabat kepolisian sekalipun sekelas Kapolri tidak bisa masuk ke ring 1.

Biasanya pejabat hanya bisa masuk ke ring 2 dan ring 3.

Sehingga Anton menduga, bahwa rumah pribadi Ferdy Sambo yang saat ini dikepung polisi merupakan satu tempat yang menjadi rangkaian pidana kematian Brigadir J.

“Tapi yang pasti di tempat tersebut terjadi pidana baik di kediaaman dan rumah dinas Ferdy Sambo,” jelasnya.

 

TERBONGKAR, Bharada E Tembak Brigadir J Karena Nyawanya Terancam, Diancam Atasan Pakai Pistol Kalau Ngak Nembak

Deolipa Yumara, Pengacara Richard Eliezer atau Bharada E blak-blakan membongkar rahasia dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kepada Tribunews Network Deolipa Yumara menjelaskan bahwa Bharada E diperintah oleh atasannya untuk menembak Brigadir J.

Tak hanya itu kata Deolipa, saat kejadian Bharada E juga tengah meregang nyawa jika tak melakukan perintah atasannya tersebut.

"Bharada E diperintah menembak, kalau nggak nembak, yah ditembak," ujar Deolipa kepada Domuara Ambarita, Jurnalis Tribunnews Network, Selasa (9/8/2022).

menurut pengakuan kepada Deolipa, saat itu Bharada E merasa ketakutan saat menjalankan perintah atasannya itu. Karena, jika tak melakukan perintah untuk menembak Brihadir J, justru dirinya yang akan 'dieksekusi' oleh atasannya itu.

Hal itu diungkapkan Deolipa saat wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).

"Dia mengaku salah paling engga. (Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa.

"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak (Brigadir J), saya yang ditembak. Kan gitu. Sama yang nyuruh nembak," kata Deolipa.

Sumber: Warta kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved