Update Kasus Pembunuhan Brigadir J
BERITA TERKINI Putri Candrawathi Nasibnya Diputuskan, Penyusun Skenario Orang Dekat Kapolri?
Update kasus pembunuhan Brigadir J dan nasib istri Irjen pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hari ini, Kamis (11/8/2022)
TRIBUN-MEDAN.com - Update kasus pembunuhan Brigadir J dan nasib istri Irjen pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi hari ini, Kamis (11/8/2022).
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan telah mengakhiri proses pemeriksaan assessment psikologis untuk istri Irjen pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Padahal dalam proses ini, Putri baru sekali menjalani pemeriksaan assessment psikologis yakni pada Selasa (9/8/2022) kemarin.
Atas hal itu, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan, pihaknya akan segera memutuskan diterima atau tidaknya permohonan perlindungan Putri Candrawathi pada Senin (15/8/2022).
Baca juga: BUKAN Putri Candrawathi, Istri Jenderal Berani Bicara Gara-gara Suami Korban Skenario Ferdy Sambo
"Keputusannya mungkin Senin depan sudah untuk kita sampaikan," kata Edwin saat dikonfirmasi awak media, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Berita Terkini Irjen Ferdy Sambo Akan Dipecat, Nasib 31 Oknum Polisi Gara-gara Ulah Sang Jenderal
Edwin menjelaskan dasar LPSK menyelesaikan proses pemeriksaan assessment psikologis tersebut.
Kata dia, dalam keadaan Putri Candrawathi saat ini, yang dibutuhkan segera yakni pengobatan untuk kesehatan mental dari Putri dengan mendatangkan psikiater.
Sebab, sejauh permohonan perlindungan itu dilayangkan oleh kubu Putri Candrawathi, LPSK kata dia, belum mendapatkan perkembangan apapun yang signifikan.
"Ibu P ini memang benar-benar membutuhkan pengobatan segera, menurut psikiater kami supaya kondisi mentalnya bisa dipulihkan," ucap dia.
Oleh karenanya, LPSK akan menghentikan proses pemeriksaan assessment psikologis tersebut dan tidak akan menjadwalkan kembali pemeriksaan.
"Sudah selesai kami melakukan perlahan investigasi, Senin depan mungkin sudah kami putuskan permohonannya," kata dia.
"Jadi tidak ada rencana Melakukan asesmen ulang," sambungnya.
Baca juga: Jadwal Final Piala AFF U16 Timnas Indonesia vs Vietnam, Pasukan Bima Sakti Sukses Kalahkan Myanmar
• BUKAN Putri Candrawathi, Istri Jenderal Berani Bicara Gara-gara Suami Korban Skenario Ferdy Sambo
Sebelumnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan kalau pemeriksaan assessment psikologis terhadap Putri Candrawathi telah dicukupkan.
Atas hal itu, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan, pihaknya secara resmi menghentikan proses pemeriksaan assessment tersebut.
"Dari asesmen yang kami lakukan, dari informasi yang kami peroleh tentang rangkaian peristiwa rasanya kami sudah punya cukup bahan untuk memutuskan permohonan ibu P dan Bharada E," kata Edwin kepada awak media saat dikonfirmasi awak media, Rabu (10/8/2022).
Tak hanya itu, Edwin menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim psikolog, proses tersebut juga sudah tidak bisa dilanjutkan.
Sebab kata dia, kalaupun proses pemeriksaan itu dilakukan tidak merubah informasi yang selama ini ada.
"Kita anggap selesai karena kita gak bisa lanjutkan. Artinya juga menurut pandangan dari psikolog kami kalo pun dilakukan lagi tidak akan banyak yg berubah," ucap dia
Edwin menegaskan, untuk saat ini yang dibutuhkan oleh Putri Candrawathi adalah pengobatan yang dilakukan oleh tim psikiater.
Hal itu didasari atas pemeriksaan assessment psikologis awal terhadap Putri Candrawathi yang masih enggan berbicara apapun kepada tim psikolog.
"Memang yang terucap hanya itu, 'malu mbak, malu', malunya kenapa, kita ngga tahu. Tapi berdasarkan pengamatan psikiater kami, Psikiater bilang memang ibu P ini butuh pemulihan mental," kata dia.
"Yang dibutuhkan ibu P ini terapi berobat," tukasnya.
Penasihat Kapolri, Rumor Pembuat Skenario
Sosok Fahmi Alamsyah, penasihat Kapolri yang dirumorkan bikin skenario kasus Ferdy Sambo.
Para tersangka kasus penembakan Brigadir J akhirnya diumumkan langsung oleh Kapolri.
Dari nama para tersangka, memang tak heran kalau Ferdy Sambo termasuk salah satunya.
Kini masih menunggu kejelasan, apa sebenarnya motif sampai Brigadir J tega dihabisi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Di sisi lain, cerita atau skenario dalam kasus penembakan Brigadir J juga penting dalam kasus ini.
Siapa yang menyusunnya?
Muncul nama Fahmi Alamsyah penasihat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dirumorkan bikin skenario polisi tembak polisi dalam kasus Irjen Ferdy Sambo.
Fahmi yang akhirnya munudur dari jabatan penasihat Kapolri buat pengakuan begini.
Foto sosoknya sampai digeruduk.
Kasus dugaan pembunuhan Brigadir J sudah semakin terang-benderang.
Terkini, Kapolri mengumumkan, Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Kapolri juga memastikan tak ada peristiwa polisi tembak polisi.
Tapi yang terjadi sebenarnya adalah penembakan kepada Brigadir J.
Ferdy Sambo memakai senjata Brigadir J dan menembakkan ke tembok untuk merekayasa peristiwa.
Dalam cerita polisi tembak polisi, Fahmi Alamsyah penasihat Kapolri dirumorkan bikin skenario kasus Ferdy Sambo.
Ini profil Fahmi Alamsyah yang buat pengakuan begini. Foto sosoknya sampai digeruduk netizen.
Polri saat ini mendalami adanya dugaan Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah, terlibat dalam penyusunan skenario kronologi awal kasus Brigadir J.
"Jadi pertanyaan pertama (soal dugaan keterlibatan Fahmi Alamsyah) tadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," tutur Listyo di Mabes Polri pada Selasa (9/8/2022). “Kami sedang melakukan pendalaman kalau ditemukan nanti kita proses.
Usai dirumorkan skenario kasus Ferdy Sambo, Fahmi Alamsyah lantas mengajukan pengunduran diri dari jabatan Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik.
Surat pengunduran Fahmi telah dikirim ke Listyo pada Selasa sore.
"Ya saya secara gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri, sore ini," ungkap Fahmi pada Selasa.
Fahmi menyadari bahwa kasus pembunuhan Brigadir J menyita perhatian publik dan sangat sensitif.
Oleh sebab itu, ia menyayangkan namanya terseret dalam kasus tersebut.
Menurutnya, para penasihat Kapolri lain sempat berdiskusi dan memberi rekomendasi terkait terseretnya nama Fahmi dalam kasus tersebut.
Fahmi sendiri mengaku tak mau membebani Kapolri dan penasihat ahli lainnya, oleh sebab itu ia mengundurkan diri.
"Saya di penasihat ahli dirapatkan. Saya mundur karena tak ingin membebani," katanya.
Lebih lanjut, Fahmi menyatakan bahwa dirinya tidak berada di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi kejadian.
Ia hanya dimintai bantuan oleh Ferdy sambo untuk menyusun draft press release bagi media.
"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022 (pembunuhan Brigadir Yosua). Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," terangnya.
Fahmi mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo mengetahui kematian Brigadir J terendus media lokal Jambi pada 10 Juli 2022.
Fahmi lantas menyarankan Ferdy Sambo untuk menggelar konferensi pers sesegera mungkin, selambat-lambatnya pada 11 Juli 2022 sore.
Fahmi Alamsyah mengatakan menyadari sensitifnya kasus ini. Fahmi menyayangkan namanya terseret dalam pemberitaan media, yang dinilainya seolah memposisikan dirinya menyusun skenario seolah-olah ada baku tembak. "Karena ini isunya sensitif," ucap dia.
Fahmi pun mengaku para penasihat ahli Kapolri lainnya sempat merapatkan dirinya dan memberi rekomendasi.
Fahmi mengaku tak ingin membebani Kapolri dan para penasihat ahli karena dirinya diisukan terlibat skenario baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo
Fahmi Alamsyah membenarkan kabar Irjen Sambo menghubunginya.
Dia mengaku di telepon Sambo pada Minggu (10/7/2022).
"Hari Minggu, tanggal 10 (Juli), sekitar pukul setengah tiga, FS telepon saya. Kenapa telepon saya? Karena dia mendengar informasi ada media yang sudah bertanya ke Kabid Propam Jambi (soal kematian Brigadir J)," jelas Fahmi
Fahmi pun memastikan dirinya tidak membantu menyusun skenario pembunuhan Brigadir Yoshua, seperti yang diberitakan oleh media.
Dia beralasan tidak berada di TKP saat insiden tersebut terjadi. Meski demikian, dia mengakui dimintakan bantuan Irjen Ferdy Sambo untuk menyusun draf rilis media.
"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022. Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," kata Fahmi.
Fahmi mengatakan diminta membuatkan poin-poin keterangan tertulis soal kejadian oleh Ferdy Sambo.
Draf keterangan tertulis tersebut, ditegaskan Fahmi, sesuai cerita versi Ferdy Sambo. "Karena ini isunya sensitif," ucap dia.
Baca juga: BUKAN Putri Candrawathi, Istri Jenderal Berani Bicara Gara-gara Suami Korban Skenario Ferdy Sambo
Baca juga: Berita Terkini Irjen Ferdy Sambo Akan Dipecat, Nasib 31 Oknum Polisi Gara-gara Ulah Sang Jenderal
(*/ Tribun-Medan.com)
Sumber: Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra/Grid
BERITA TERKINI Putri Candrawathi Nasibnya Diputuskan, Penyusun Skenario Orang Dekat Kapolri?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/putri-istri-sambo-tribunmedan.jpg)