Jalan Putus
Duh, Ngerinya, Jalan Putus di STM Hilir Menyebabkan Dua Orang Warga Tewas
Jalan putus di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang merenggut dua nyawa pengguna jalan yang melintas
TRIBUN-MEDAN.COM, LUBUKPAKAM- Lokasi jalan putus di Desa Lau Rakit Kecamatan STM Hilir makan korban.
Akibat jalan putus ini, dua orang masing-masing Saiful Bahri (22) warga Tanjung Morawa dan Siti Nurhalizah (21) warga Batangkuis, Kabupaten Deliserdang dikabarkan meninggal dunia.
Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Pemkab Deliserdang, Janso Sipahutar mengaku sudah tahu ada jalan putus di wilayahnya.
Baca juga: Jalan Putus di Deliserdang Makan Korban, Dua Orang Penumpang Sepeda Motor Tewas Terperosok ke Jurang
Janso mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki jalan putus tersebut.
"Sudah saya dengar juga kejadiannya, sudah adanya penghalang sebenarnya di lokasi, diterobos sama dia (pengendara),” kata Janso, Sabtu (13/8/2022).
Janso mengatakan, bahwa rencana perbaikan jalan putus itu sudah masuk dalam perencanaan perbaikan.
“Tapi kan prosesnya ada juga, karena tanah pun kita teliti dulu. Tanahnya di situ labil, sudah kita uji makanya bisa seperti itu kondisinya (jadi jurang)," ujar Janso.
Janso menambahkan, hal lain yang pihaknya lakukan karena jalan Desa Lau Rakit ini terputus adalah memperbaiki jalan alternatif.
Baca juga: Hujan Berhari-hari Picu Bencana Longsor dan Jalan Putus di Kabupaten Karo
Agar masyarakat sekitar bisa lebih nyaman makanya jalan diperbaiki sejak awal kejadian.
Selain itu pihaknya juga mengalihkan aliran air yang ada di sekitar lokasi.
"Karena ada air dari atas, makanya bisa selebar itu sekarang ini. Kita alihkan dulu makanya,” kata Janso.
Ia menerangkan, perbaikan jalan masuk di P-APBD.
“Kalau yang di lokasi itu tidak bisa pengerjaannya darurat karena kontruksinya harus kuat (apabila mau disambung kembali)," kata Janso.
Baca juga: 1.618 Rumah di Labuhanbatu Utara Tenggelam Dihantam Banjir, Akses Jalan Putus
Ia menjanjikan jalan Desa Lau Rakit akan tetap dikerjakan meskipun dilakukan secara bertahap.
Dalam hal ini, perlu anggaran yang juga cukup besar.
Sempat ada rencana akan dibangun jembatan namun karena biaya yang akan dikeluarkan bakal lebih besar lagi makanya tidak jadi dilakukan.
"Panjangnya hampir 50 meter juga itu kalau mau di bagusin. Kontruksinya nanti
dibuat secara bertahaplah,”
“Walaupun sudah ada jalan alternatif tetap kita bangun secara bertahap. Biayanya besar juga sampai Rp 11 M," ucap Janso. (dra/tribun-medan.com)