Brigadir J Ditembak Mati

Menko Polhukam Mahfud MD Singgung 'Kaisar Sambo' di Internal Polri, Diduga Melibatkan 7 Jenderal

Sementara diduga ada 11 konsorsium 303 di wilayah Indonesia mulai dari Pulau Sumatera hingga Pulau Jawa.

Editor: AbdiTumanggor

TRIBUN-MEDAN.COM - Simpatisan Irjen Ferdy Sambo dikabarkan kian melemah karena dukungan kuat terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang akan membersihkan institusinya dari berbagai kelompok "geng mafia".

Munculnya istilah "geng mafia" ini pertama kali dilontarkan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. 

Adapun "geng mafia" di tubuh polri yang dimaksud ialah terkait kasus yang diselidiki Tim Khusus (Timsus) dan Inspektorat Khusus (Irsus) terhadap pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

“Yang dimaksud oleh IPW sebagai "geng mafia" adalah terkait dengan peristiwa yang saat ini disidik oleh Timsus dan Irsus yaitu adanya keterlibatan puluhan personel yang melakukan dugaan obstruction of justice,” ujar Sugeng, Selasa (9/8/2022) lalu.

Dukungan nyata yang kini didapat Kapolri ialah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sejak awal minta kasus polisi tembak polisi ini dituntaskan secara transparan.

Dukungan dari Mahasiswa

Selain itu, dukungan juga datang dari mahasiswa lewat organisasi Mahasiswa Peduli Keadilan (MPK). Koordinator MPK, Agung Alamsyah Pardillah menilai Kapolri mampu mengusut kasus pembunuhan Brigadir J secara transparan.

Menurut Agung, langkah Kapolri adalah bentuk implementasi dari jargon Polri Presisi. "Dengan ditetapkannya Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka dan dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap jejaring FS di tubuh Polri yang diduga ikut membantu skenario busuk FS menggambarkan Kapolri tidak main-main, artinya Kapolri dapat diandalkan," ujar Ketua Keluarga Mahasiswa Banten (KMB) Bogor melalui keterangan tertulis, Rabu (17/8/2022), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Tinggal nanti harus ada juga punishment dari Kapolri yang lebih memberikan efek jera dalam tubuh korps bhayangkara tersebut terhadap jejaring FS agar paradigma polri terus baik dan dampaknya pada pelayanan yang terus prima kepada masyarakat," sambung Agung.

Meski begitu, Agung menilai masih ada PR yang harus dituntaskan Polri yakni membongkar motif dari pembunuhan supaya terang benderang. Menurutnya, hal ini penting agar tidak beredar banyak spekulasi mengenai motif kasus ini.

"Hal ini menjadi penting untuk menjaga akuntabilitas yang didengungkan Polri disamping sebagai pembelajaran publik agar kejadian serupa tak terulang," tutur Agung.

Agung juga meminta Kapolri jangan ragu atau takut memberantas mafia maupun oknum nakal di internal Polri.

"Selain sinyal kuat yang diberikan Presiden Jokowi agar Polri mengambil langkah tegas dan profesional, mahasiswa pun siap berada di belakang Kapolri untuk berbenah di tubuh polri menuju polri yang lebih baik," pungkasnya.

Dukungan dari Komisi III DPR RI

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani meyakini sistem yang dibangun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa menghadapi kemungkinan munculnya perlawanan dari kubu Irjen Ferdy Sambo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved