Tawuran Pelajar
Razia di Sekolah tak Pernah Dilakukan, Pelajar Makin Brutal, Disuruh Sekolah Malah Bacok-bacokan
Sejumlah pelajar di Kota Medan makin brutal, karena nekat bacok-bacokan pakai senjata tajam di jalanan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sejumlah pelajar di Kota Medan kian hari makin brutal, karena nekat tawuran dan bacok-bacokan pakai senjata tajam.
Menurut masyarakat, brutalnya para pelajar di Kota Medan ini tak terlepas dari pengawasan orangtua, pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan aparat penegak hukum, yang tak pernah melakukan razia di sekolah terhadap peserta didik.
Pasalnya, para pelajar yang terlibat tawuran ini bisa-bisanya membawa senjata tajam ke sekolah.
Padahal dari rumah, mereka mengaku kepada orangtuanya berangkat ke sekolah untuk belajar.
Baca juga: Insiden Tawuran Pelajar, Kapolsek Medan Baru Nyaris Dibacok, Pelaku Dihajar Pakai Tiang Bendera
Baca juga: Anaknya Terlibat Tawuran dan Diamankan Polisi, Pria Ini Tak Menyangka Kelakuan Anaknya di Luar Rumah
Terkait aksi tawuran pelajar di Kota Medan pada peringatan HUT RI ke-77 kemarin, Polsek Sunggal mengaku memproses satu diantara delapan pelajar yang sempat ditangkap saat tawuran terjadi.
Kapolsek Sunggal, Kompol Candra Yudha Pranata mengatakan, para pelajar yang diamankan berasal dari berbagai sekolah di Kota Medan.
Sebelum melakukan aksi tawuran, para pelajar ini konvoi membawa senjata tajam.
"Mereka melakukan tawuran saling serang dengan sekolah lainnya, TKP nya itu banyak, pertama di Jalan Setia Budi, Ringroad, Ngumban Surbakti, Sumarsono, di Kilometer Binjai, di wilayah Sunggal banyak. Seperti nya ini kegiatan serentak," kata Yudha kepada Tribun-medan, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: NEKAT, Pelajar yang Terlibat Tawuran Berusaha Sabet Kapolsek Medan Baru Pakai Parang
Yudha menyebutkan, dalam aksi tawuran yang dilakukan oleh para remaja ini menimbulkan korban luka dan sebuah mobil rusak.
"Di Sunggal ada korban, ada yang melapor dan ada yang tidak. Kemudian ada juga pengerusakan menggunakan sajam, ban mobil ditusuk sampai koyak," sebutnya.
Dikatakannya, korban yang terluka merupakan pelajar yang belum diketahui apakah terlibat dalam kelompok yang terlibat tawuran atau tidak.
"Pelajar (korban), yang mungkin melintas ataupun juga masuk dalam gerombolan itu, kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," bebernya.
Lebih lanjut, Yudha menuturkan ada delapan orang remaja yang turut diamankan dalam aksi tawuran yang terjadi pada hari kemerdekaan RI ke 77.
Kedelapan remaja ini, tiga merupakan alumni dan lima orang berstatus pelajar.
Rencananya, tujuh dari delapan Remaja ini akan dikembalikan kepada orangtua.