Berita Sumut
Demi Dapat Mengisi Solar, Antrean Truk Mengular di Jalinsum, Para Sopir Rela Mengantre Berjam-jam
Antrean truk-truk besar mengular di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) kawasan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (20/8/2022).
Penulis: Indra Gunawan |
TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Antrean truk-truk besar mengular di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) kawasan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (20/8/2022).
Para sopir truk rela mengantre demi untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Karena takut kehabisan BBM di tengah jalan, sejumlah sopir rela mengantre hingga hampir 5 jam lamanya.
Baca juga: Solar dan Pertalite di Dairi Langka, Pengusaha SPBU Prediksi Bulan September Akan Lebih Parah
Salah satu antrean kendaraan terlihat di SPBU nomor 14.203.159 Jalinsum Desa Tanjung Baru.
Di SPBU antrean kendaraan mencapai 200 meter pada sore hari. Karena banyaknya antrean truk membuat pegawai SPBU pun ikut turun mengatur lalulintas.
Terlihat saat mengatur itu pegawai SPBU pun terpaksa berteriak untuk berkomunikasi dengan para sopir.
Sebab, beberapa sopir tampak masih ada yang sembarangan memarkirkan kendaraannya dan sempat mengganggu lalulintas.
Kondisi sulitnya solar ini pun membuat sopir mengeluh.
"Dari pukul 11.30 ngantri baru bisa dapat sekarang (pukul 17.00). Tolong diperhatikan pemerintahlah ini. Sudah sebulan ini susah dapatkan solar kami," ucap Rozak sopir salah satu perusahaan bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik.
Sopir asal Jawa Tengah ini mengaku baru dari Medan. Ia sebelumnya berangkat dari Bandung.
Rozak mengaku selama sebulan ini banyak waktu habis untuk mengantre.
"Sudah mengantri dibatasi cuma 100 liter. Tapi kalau kawasan Medan masih mendinglah. Yang payah kali itu daerah Jambi, "kata Rozak.
Sementara itu Pangaribuan sopir lainnya berharap agar ada cepat tindaklanjut dari pemerintah. Ia menyebut bahan bakar adalah hal utama yang dibutuhkan sopir.
Dari pada mogok di tengah jalan mending rela untuk mengantre.
"Kalau saya baru satu jam. Ya harapannya kalau bisa jangan seperti ini lagilah," kata Pangaribuan.
Pengawas SPBU 14.203.159, Vera Silalahi mengakui kalau SPBU-nya membatasi pembelian solar maksimal 100 liter.
Vera menyebut hal ini sudah sesuai dengan ketentuan. Saat diwawancarai Vera juga sedang sibuk ikut mengatur antrean kendaraan.
"Ah sudah lama ini seperti ini kondisinya. Kalau memang mau naik ya naik mending dari pada seperti ini," kata Vera.
Baca juga: BBM Jenis Solar di Sumut Langka, Sopir Truk Antre Hingga Berjam-jam
Ia menyebut untuk jatah solar di SPBU tempatnya bekerja sebelumnya 40 ton perhari.
Namun sekarang ini lebih sering datang hanya 18-24 ton. Bahkan katanya terkadang lebih sedikit.
"Hari ini 16 ton yang datang. Kalau untuk pertalite masyarakat nggak ada yang kurang, karena kita di sini tidak menjual dengan jerigen. Kalau ada kendaraan yang dimodifikasi juga tidak kita layani, "ucap Vera.
(dra/tribun-medan.com)