Sengketa Lahan Masyarakat Adat

Wanita Masyarakat Adat Sihaporas Kena Tembakan Peluru Polisi saat Berebut Lahan dengan PT TPL

Seorang wanita masyarakat adat Sihaporas kena tembakan peluru karet polisi saat terlibat bentrok sengketa lahan dengan PT TPL

Editor: Array A Argus
HO
Masyarakat Adat Sihaporas bentrok dengan petugas gabungan terkena tembakan polisi 

TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN- Masyarakat Adat Sihaporas terkena tembakan polisi saat terlibat bentrok sengketa lahan dengan PT Toba Pulp Lestari atau PT TPL, Senin (22/8/2022) kemarin.

Adapun Masyarakat Adat Sihaporas yang terkena tembakan polisi itu yakni Juliana Siallagan (48).

Menurut laporan, Masyarakat Adat Sihaporas terkena tembakan polisi ketika ingin mempertahankan lahannya, yang kini disebut telah dikuasai PT TPL.

"Kami menolak kegiatan (PT TPL) di tanah adat," kata Sekretaris Lamtoras Jonny Ambarita.

Baca juga: Masyarakat Adat Sihaporas Hampir Terlibat Bentrok dengan Polisi, Buntut Konflik dengan PT TPL

Baca juga: Komisi Yudisial Pantau Gugatan Praperadilan Masyarakat Adat Sihaporas di PN Simalungun

Ia mengatakan, sebelum ada keputusan yang jelas menyangkut masalah sengketa lahan ini, maka PT TPL tidak boleh melakukan aktivitas apapun, termasuk pembibitan.

Jonny bilang, ia sebenarnya mendukung ada upaya investigasi menyangkut lahan yang sekarang tengah diperebutkan.

Namun, kata Jonny, sudah semestinya pemerintah turut melibatkan Masyarakat Adat Sihaporas.

“Kami sangat setuju kalau memang (tim investigasi) itu dibentuk. Tapi dengan melibatkan kami. Tentunya kegiatan juga jangan dilakukan sampai ada hasil verifikasi dan identifikasi," kata Jonny.

Masyarakat Adat Sipahoras pingsan dan terluka

Kericuhan antara Masyarakat Adat Sihaporas dengan aparat gabungan TNI/Polri bermula pada pukul 12.00 WIB.

Saat itu masyarakat adat dari Lembaga Adat Keturnan Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) melihat ada 20-an mobil polisi dengan tentara memasuki wilayah adat tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. 

Belakangan, 250 aparat keamanan mendatangi Masyarakat Adat Sihaporas yang berjaga di wilayah adat Buttu Pangaturan, Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Baca juga: AMMA Desak Pemerintah Agar Menyelesaikan Konflik Tanah di Sihaporas

Baca juga: MASYARAKAT Adat Sihaporas Datangi Polres Simalungun, Tuntut Keadilan Soal Kericuhan dengan TPL

Saat petugas gabungan itu datang, masing-masing komandan mereka, yakni Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung serta Komandan Kodim 0207/Simalungun, Letkol Hadrianus Yossi Suherman turut hadir mengawal pasukannya.

Adapun alasan polisi dan TNI datang ke lokasi lahan sengketa untuk membuka blokade masyarakat adat dan meninjau pembibitan yang dilakukan PT TPL.

Namun, warga menolak sebelum ada pengakuan wilayah adat Sihaporas.

Sekira pukul 13.00 WIB, polisi kemudian memaksa masuk ke lahan sengketa.

Baca juga: Bawa Dua Gergaji Mesin ke Kementerian LHK, Lamtoras Laporkan Penebangan Liar Hutan Sihaporas

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved