Judi Online Sumut
DERETAN Hasil Temuan Polda Sumut di Rumah Mewah Bos Judi Online di Kompleks Cemara Asri
Polda Sumut membeberkan sejumlah temuan hasil penggeledahan rumah mewah bos judi online di Kompleks Cemara Asri
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Polda Sumut membeberkan sejumlah temuan hasil penggeledahan rumah mewah bos judi online di Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
Beberapa di antara temuan itu ialah mesin penghitung uang, brankas uang dan dokumen.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, meski menemukan brankas tetapi tak ada uang di dalamnya.
Diduga, uang sudah dibawa sebelum Apin BK alias Jonni kabur ke Singapura.
Baca juga: RESMI Tarif Ojek Online Naik per Senin 29 Agustus 2022, Ini Rincian Biayanya per Zona dan Kilometer
"Sudah kosong. Lengkap itu brankas dan mesin hitung uang,"kata Hadi.
Hadi menerangkan, selain mesin penghitung uang dan brankas pihaknya juga mengamankan seekor burung kakaktua jambul kuning di rumah mewah ABK.
Berdasarkan kordinasi dengan BBKSDA, burung itu termasuk hewan dilindungi.
Bahkan polisi juga mengamankan beberapa ekor kura-kura.
Baca juga: KAPOLRI Bilang Om Kuat Sempat Kabur setelah Jadi Tersangka, Sosok Skuat Lama Langsung Ditangkap
Selain itu aparat juga mengamankan dokumen-dokumen yang diduga berkaitan dengan aktivitas perjudian.
Berikut dokumen yang diamankan:
- 5 dokumen polis asuransi kendaraan mewah yg diduga milik Jonni alias Apin BK namun menggunakan identitas orang lain.
- 2 dokumen perjanjian pembiayaan pembelian kendaraan.
- 18 dokumen polis asuransi Allianz atas nama Jonni dan keluarga.
- 6 unit Hard Disk
- 6 buah flash disk
- 7 Hand Phone
- 2 unit mesin penghitung uang
- 16 kotak handphone
Sejauh ini Polda Sumut telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus judi online di Komplek Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
Adapun keduanya ialah Apin BK alias Jonni sebagai bos dan Niko Prasetia sebagai leader atau pimpinan operator judi online yang digrebek Jumat 9 Agustus lalu.
Saat ini Niko pun telah mendekam di jeruji besi milik Polda Sumut.
Sementara itu Apin BK alias Jonni berhasil kabur ke Singapura bersama istrinya melalui bandara internasional Kualanamu, 9 Agustus siang setelah kerajaan judinya di ubrak-abrik.
"Kemudian tanggal 20 penyidik menetapkan satu orang lagi tersangka inisial NP. Dia sebagai leader operator di lokasi judi tersebut,"ucapnya.
5 FAKTA Penggerebekan Judi Online Terbesar di Sumut, Wara-wiri Polisi hingga Si Raja Judi Kabur
Penyelidikan kasus judi online terbesar di Sumut yang dimiliki pria berinisial Apin BK alias Jonni hingga kini masih bergulir di Polda Sumut.
Penggerebekan judi online terbesar di Sumut ini beroperasi di kompleks perumahan elite, kompleks Cemara Asri.
Penggerebekan judi online terbesar di Sumut ini juga menguarkan isu tak sedap, bahwa penggerebekan sekadar 'akal-akalan' polisi, utamanya Polda Sumut.
Rumor yang bermula dari hasil penggerebekan judi online terbesar di Sumut, di mana polisi gagal menangkap sang bos besar.
Belum lagi, hasil penelusuran Tribun Medan di lapangan, warga menyebutkan bahwa beberapa kalangan elite hingga polisi sering wara-wiri, menghadap ke sang bos judi online.
Tribun Medan merangkum deret fakta penggerebekan judi online terbesar di Sumut
1. Mengelola 21 Website Judi Online
Pengusutan judi online yang disebut-sebut terbesar di Sumut yang dimiliki pria berinisial Apin BK alias Jonni hingga kini masih bergulir di Polda Sumut.
Kasus ini bermula ketika Polda Sumut dan Polrestabes Medan menggerebek kerajaan judinya di kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan pada 9 Agustus dinihari lalu.
Disini polisi gagal menangkap bos ataupun operator judi karena diduga bocor dan melarikan diri.
Saat penggrebekan polisi mengamankan barang bukti berupa komputer, buku rekening, catatan rekapan judi dan beberapa alat bukti lainnya.
Lokasi judi yang berada di kafe Warna-warni ini disebut mengelola 21 website atau situs judi online.
2. Polisi Menetapkan Dua Tersangka
Kabar terbaru Polda Sumut menetapkan dua orang sebagai tersangka di antaranya bos ABK alias Jonni dan anak buahnya Niko Prasetia.
Setelah penggrebekan atau tepatnya 19 Agustus 2022 penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut melakukan penggeledahan dua rumah mewah di Kompleks Cemara Asri.
Disini polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa dokumen, mesin penghitung uang, brankas dan berkas-berkas lainnya yang diduga berkaitan dengan perjudian.
Di hari yang sama, 19 Agustus polisi melakukan gelar perkara dan memutuskan
Jonni alias Apin BK sebagai tersangka.
Kemudian Polisi pun melayangkan surat panggilan pemeriksaan pertama ke Jonni pada 22 Agustus sejak dijadikan tersangka.
Namun lagi-lagi Jonni mangkir sampai akhirnya polisi berencana mengirimkan panggilan ke dua dalam waktu dekat.
Sementara itu penetapan tersangka terhadap leader atau pimpinan operator judi online bernama Niko Prasetia dilakukan pada keesokan harinya atau 20 Agustus.
Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan dan gelar perkara akhirnya polisi memutuskan Niko Prasetia sebagai tersangka dan langsung ditahan.
"Pada hari Sabtu 20 Agustus 2022 penyidik telah melakukan pemeriksaan thd saudara Niko Prasetia selaku leader dari operator. Kemudian penyidik telah melakukan gelar perkara penetapannya sebagai tersangka,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (22/8/2022).
3. Bos Judi Apin BK Kabur ke Singapura Bersama Istri
Polda Sumut mengumumkan kalau tersangka bos judi online di kafe Warna-warni Kompleks Cemara Asri kabur ke Singapura.
ABK alias Jonni kabur melalui bandara internasional Kualanamu ke Jakarta, lalu ke Singapura memboyong istrinya pada 9 Agustus lalu.
Kabar kaburnya Jonni ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi.
Jonni kabur pada Selasa siang 9 Agustus setelah kerajaan judinya di ubrak-abrik Polisi dinihari.
Hadi menyebut kaburnya Jonni ke negara tetangga itu baru diketahui beberapa hari setelah penggerebekan.
Saat itu Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak memerintahkan Kapolresta Deliserdang Kombes Irsan Sinuhaji untuk memantau pergerakan pria yang awalnya diketahui bernama Apin BK atau Apin Bak Kim.
Setelah beberapa hari melakukan pemeriksaan manifes penerbangan di bandara rupanya nama Apin tak kunjung muncul.
Kemudian polisi menemukan beberapa bukti berupa identitas lainnya yang menuliskan nama bandar judi itu bernama Jonni.
Setelah itu Polda Sumut melalui Polresta Deliserdang memeriksa kembali manifest dan menemukan kalau pria yang kerap disapa Apin Bak Kim alias Jonni telah kabur ke Singapura.
"Setelah mengetahui nama Jonni di cek melalui lintas batas melakukan proses pencekalan. Ternyata dia sudah berada di luar negeri,"ucapnya.
Polisi menerangkan akan segera memasukkan nama Jhoni alias Apin BK ke daftar pencarian orang.
Pihaknya telah melakukan panggilan pertama sebagai tersangka pada 22 Agustus namun ia mangkir.
Tahap selanjutnya akan dikirim panggilan ke dua. Jika mangkir lagi maka penyidik segera menetapkan DPO ke ABK.
"Kemudian tahap 2 kapasitas sebagai tersangka juga. Nanti penyidik melakukan langkah selanjutnya terkait penetapan yang tadi (dpo),"kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (23/8/2022).
4. Warga Bilang Polisi Sering Menghadap Bos Judi Online
Warga di Komplek Cemara Asri bilang, bahwa sejumlah pria berseragam polisi sering menghadap ke bos judi online APBK di rumahnya yang ada di Jalan Palem, Komplek Cemara Asri.
Menurut warga, bukan cuma sejumlah pria berseragam polisi saja yang sering datang ke rumah bos judi online tersebut, tapi juga beberapa kalangan elite.
Namun, warga menyebut bahwa kedatangan sejumlah pria berseragam polisi dan kalangan elite itu tiba di waktu-waktu tertentu saja.
"Mungkin bekingnya atau koleganya, enggak tahu juga lah," terang warga berinisial B, saat penggerebekan rumah bos judi online pada Jumat (19/8/2022) kemarin.
Senada disampaikan GL, warga lainnya.
GL bilang, selama ini bos judi online dikawal sejumlah pria berbadan tegap.
Belum jelas apakah itu oknum aparat atau bukan.
GL tidak berani menduga-duga, karena belum pernah melihat ajudan sang bos judi online pakai seragam tertentu.
"Kalau dari potongannya, mirip (aparat). Cuma sudah satu setengah bulan tidak kelihatan lagi ajudannya itu," ucap BL.
5. Kerajaan Judi Apin BK Beromzet Miliaran Per Hari
Polda Sumut mengungkap penghasilan markas judi online di kafe Warna-warni, Kompleks Cemara Asri yang digrebek pada Selasa 9 Agustus lalu.
Berdasarkan bukti-bukti yang didapat polisi. Markas judi online berkedok Kafe itu meraup penghasilan Rp 500 juta hingga Rp 1 Miliar per harinya.
"Dikalikan seluruh website yang ada, per hari diperkirakan mencapai Rp 500 sampai dengan Rp 1 miliar dari seluruh omset yang dioperasionalkan,"kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (10/8/2022).
Hadi menyebut markas judi online yang disebut terbesar di Sumut itu mengelola 21 website judi.
Setiap website menghasilkan Rp 30 juta rupiah per harinya.
Markas judi online ini pun disebut polisi telah beroperasi sejak awal tahun 2022.
Berdasarkan hasil profiling penyidik, diduga website judi tersebut menggunakan web hosting dari negara luar atau melalui Virtual Private Server.
Polisi juga menemukan 13 domain dari server atau website yang juga diduga dikelola di luar negeri.
Sejauh ini polisi telah memblokir 134 rekening bank diduga digunakan untuk transaksi judi.
Sementara website judi online itu masih tahap pengajuan ke Kementerian Kominfo RI.
Dari hasil penggerebekan di kafe Warna-warni polisi menemukan barang bukti 264 layar monitor, 151 CPU, 20 router, 24 laptop, 105 handphone, 19 buku tabungan, 26 ATM, 560 kartu perdana dan 20 CCTV.
Kemudian polisi juga mengamankan foto kopi kartu keluarga, id pegawai para operator dan barang bukti yang lainnya ada 30 item barang bukti.
Polda Sumut menyebut barang bukti itu diambil dari 18 ruangan dari 7 rumah toko (ruko) yang digrebek.
(Cr25/tribun-medan.com)