Lapak Konsumsi Sabu
Ini Lapak Konsumsi Sabu dan Judi Terbesar di Sumut, Sewa Alat Rp 5000, Dibakar Usai Beroperasi Lagi
Lokasi lapak isap sabu dan judi terbesar di Sumatera Utara kembali dihancurkan dan dibakar polisi Polrestabes Medan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Lokasi lapak isap sabu dan judi terbesar di Sumatera Utara yang sudah menahun beroperasi tanpa tersentuh hukum di Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang akhirnya dibakar polisi, Rabu (24/8/2022).
Selama ini, lapak isap sabu dan judi terbesar di Sumut itu disebut-sebut dijaga sejumlah oknum, hingga anggota OKP dari kelompok tertentu.
Lantaran kerap meresahkan dan menjadi tempat bersembunyinya para penyamun, petugas gabungan Polrestabes Medan kembali mendatangi lapak isap sabu dan judi itu.
Kali ini, polisi membakar lapak-lapak yang ada.
Mereka menghancurkan semua lapak, setelah sebelumnya viral video sejumlah laki-laki dan wanita nyabu di lokasi.
Baca juga: Politisi Golkar Sebut Penggerebekan Gubuk Isap Sabu Dekat Sky Garden Cuma Ecek-ecek
Baca juga: VIRAL Gubuk Isap Sabu, Kasat Reskrim Langsung Hancurkan Barak, Pengelolanya Belum Ditangkap
Dari amatan Tribun-medan.com, lapak isap sabu dan judi terbesar di Sumut ini juga menyediakan jasa sewa alat Rp 5000.
Alat yang dimaksud adalah bong, atau alat isap sabu.
Ada satu bangunan yang dijadikan loket penyewaan alat konsumsi sabu.
Tiap orang yang datang tinggal menyewa alat isap, lalu memilih kamar atau ruang berukuran kecil, yang disekat-sekat menggunakan triplek dan tepas.
Di lokasi juga terlihat ada sarana lapak bermain judi yang begitu luas.
Di dinding bangunan juga terpampang larangan membawa handphone.
Setiap pengunjung yang datang tidak diperkenankan membawa HP, karena takut direkam.
"Dilarang membawa HP, jika kedapatan akan disita," demikian tulisan di dinding lapak isap sabu terbesar di Sumut itu.
Dikritik Anggota DPRD Sumut
Sebelumnya, Anggota DPRD Sumut, Zainuddin Purba mengatakan bahwa penggerebekan gubuk isap sabu dan barak narkoba yang dilakukan petugas Polda Sumut di dekat diskotek Sky Garden Jalan Sei Petani, Kelurahan Tanah Seribu, Kecamatan Binjai Selatan cuma ecek-ecek.
Kata Zainuddin Purba, bahwa sebelum penggerebekan dilakukan polisi, sejumlah bandar narkoba dan pengelola gubuk isap sabu sudah mengosongkan lokasi sebelum kedatangan polisi.
Sehingga, politisi Golkar Sumut ini mengatakan bahwa penggerebekan gubuk isap sabu dan barak narkoba dekat Sky Garden ini cuma lawak-lawak saja.
Baca juga: Kapolda Bakal Dicopot Kapolri, Mendadak Singgung Kejahatan Ilegal Setelah Mencuat Konsorsium 303
Baca juga: Sejumlah Nama Mafia Muncul dalam Pembunuhan Brigadir J, Sebut Setoran Dana Hingga Ada Nama Jenderal
"Razia ecek-ecek kembali dipertontonkan Kapoldasu ke barak narkoba. Prihatin, lawak-lawak, tak berbobot dan tak berkualitas," kata Zainuddin Purba yang akrab disapa Pak Uda ini, Minggu (21/8/2022).
Ia mengatakan, dirinya tahu betul lokasi yang digerebek polisi.
Sebab, lokasi gubuk isap sabu itu ada di dekat permukiman tempatnya tinggal.
"Malam Sabtu nya, para bandar sudah mengosongkan dan membersihkan semua barak-barak narkoba beserta judi mesinnya," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, setelah melihat lokasi tersebut kosong dan telah ditinggalkan oleh para pelaku, dirinya sempat memberitahukan hal tersebut kepada seorang petinggi di Polda Sumut.
Baca juga: Anggota DPRD Sumut Demo Tunggal di Polda Sumut, Soroti Maraknya Peredaran Narkoba
Namun, pemberitahuan nya itu tidak digubris sama sekali.
"Saya WhatsApp salah satu petinggi Poldasu, bahwa semua barak sudah kosong dan bersih, berarti kalian mau razia ke lapangan. Tapi WhatsApp saya tidak dibalas, cuma dibaca saja," tuturnya.
Setelah melayangkan pesan, polisi pun datang pada Sabtu (20/8/2022) setelah gubuk isap sabu ditinggal para bandar dan pengelola.
Tak pelak, Pak Uda pun merasa penggerebekan cuma akal-akalan saja.
"Benar saja, besok siangnya Sabtu 20 Agustus masuk tim razia dari Poldasu bersama Polrestabes Medan dibantu personel Brimob Binjai ke lokasi barak-barak, tentunya mereka tidak mendapatkan apapun di lokasi," tambahnya.
Ia khawatir, penggerebekan tanpa penangkapan pelaku bandar dan pengelola gubuk isap sabu akan menghilangkan rasa percaya masyarakat terhadap institusi penegak hukum.
"Kami tidak bisa mengatakan ini bocor dari dalam atau lain sebagainya. Namun dengan kejadian ini, tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi di bawah Kapoldasu Irjen RZ Panca Simanjuntak ini semakin menurun, bukan semakin meningkat," ungkapnya.
Pak Uda mengungkapkan, bahwa di lingkungannya razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian banyak mendapatkan ejekan dan jadi bahan tertawaan.
"Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi jabatan Kapoldasu ini, karena gara-gara pimpinan yang tidak berkualitas berimbas kepada personel yang masih banyak berintegritas, berdedikasi dan profesional," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan akan selalu melakukan kritik terhadap makin maraknya narkoba di Sumatera Utara.
"Karena Sumatera Utara ini harus bebas dari narkoba, tidak bisa ditawar - tawar lagi, agar para pemuda Sumatera Utara ini dapat berdaya saing dengan provinsi lain dan negara lain di dunia," katanya.
Pria yang pernah berunjuk rasa seorang diri di depan Polda Sumut ini juga menyebutkan, bahwa razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian beberapa waktu lalu di sejumlah tempat hanyalah formalitas.
"Sudah berulang-ulang kali seperti ini, tidak ada satu pun penjual dan serta pemakai yang ditangkap. Dan hari ini para bandar sudah memasukkan kembali alat-alat judi mesinnya, sudah beroperasi kembali," pungkasnya.
Tidak ada menangkap bandar dan pengelola
Sepekan terakhir sempat viral gubuk isap sabu di perbatasan Kota Medan, Binjai dan Deliserdang.
Adapun gubuk isap sabu dan barak tempat mengonsumsi narkoba itu disebut-sebut dikelola oleh petinggi OKP (organisasi kemasyarakatan pemuda).
Dalam video yang viral, terlihat sejumlah orang mengonsumsi narkoba di gubuk isap sabu yang berdinding tepas dan ditutupi terpal.
Karena sudah sangat meresahkan, polisi dari Polrestabes Medan bersama Brimob akhirnya turun tangan.
Baca juga: Polda Sumut Kalah Dalam Sidang Prapid di PN Medan, Samsul Tarigan Tak Lagi DPO dan Tersangka
Baca juga: Diskotek Sky Garden Beroperasi Lagi, Pemkab Deliserdang Malah Ngaku Enggak Tahu
Pada Sabtu (20/8/2022) kemarin, gubuk isap sabu dan barak narkoba yang ada di Jalan Sei Petani, Kelurahan Tanah Seribu, Kecamatan Binjai Selatan dihancurkan polisi.
Lokasi gubuk ini berada masih satu kawasan dengan diskotek Sky Garden, yang kerap disebut sebagai lokasi pesta narkoba dan miras.
Selain menggerebek dan menghancurkan gubuk isap sabu di Jalan Sei Petani, polisi juga disebut mendatangi barak narkoba di Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru.
Adapun barak narkoba ini diduga kuat dan disebut-sebut dikelola oleh oknum petinggi OKP.
Baca juga: Polrestabes Medan Masukkan Diskotek Sky Garden Target Operasi
Barak ini diketahui sudah lama berdiri, dan kemudian akhirnya dihancurkan oleh petugas gabungan bersama Brimob.
"Kita menertibkan di empat lokasi, semua gubuk - gubuk yang terindikasi menjadi tempat peredaran narkotika dan perjudian," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Minggu (21/8/2022).
Ia menjelaskan, dari lokasi gubuk isap sabu itu, petugas menemukan barang bukti narkoba dan beberapa mesin judi.
"Di situ kami temukan banyak sisa-sisa alat isap sabu atau bong, ratusan plastik klip, lalu beberapa alat permainan judi," sebutnya.
Fathir menyebutkan, ketika petugas gabungan tiba di lokasi, kondisi gubuk dalam keadaan kosong.
Baca juga: Diskotek Sky Garden Diduga Gelar Pesta Narkoba saat Malam Tahun Baru, Seorang Pengunjung Overdosis
Baca juga: Edy Rahmayadi Tepati Janji, Segel Diskotek Sky Garden Diduga Sarang Narkoba dan Prostitusi
"Begitu kami datang, situasi sudah tidak ada kegiatan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sejumlah barang bukti yang ditemukan langsung diamankan oleh petugas.
Kemudian, empat gubuk di lokasi tersebut juga dirobohkan.
"Kami bersama-sama merobohkan gubuk tersebut, supaya gubuk itu tidak digunakan lagi," ungkapnya.
Mantan Kapolsek Medan Baru ini juga mengatakan, dirinya masih mendalami siapa pengelola gubuk isap sabu dimaksud.
"Langkah kedepannya, kami akan terus melakukan penggerebekan jika lokasi ini kembali beroperasi. Di sana kami juga sudah kerahkan personel untuk memantau situasi, kalau ada lagi kami akan turun kembali," pungkasnya.(cr11/tribun-medan.com)