Update Kasus Pembunuhan Brigadir J

GEGER Adegan Pembunuhan Brigadir J Dimulai, Ferdy Sambo Gunakan Baju Tahanan di Reka Ulang di TKP

Mabes Polri memastikan Irjen Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan saat menggelar reka ulang atau rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brig

Editor: Salomo Tarigan
KompasTV/Tribun-Manado.co.id
Ilustrasi penembakan Brigadir J 

TRIBUN-MEDAN.com - Mendadak ramai, begitulah suasana di lokasi TKP pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J)  Selasa (20/8/2022).

Reka ulang atau rekonstruksi pembunuhan Brigadir J dimulai.

Mabes Polri memastikan Irjen Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan.

Para tersangka melakukan adegan, mulai dari cara berkomplot merancang pembunuhan hingga ekseskusi menembak mati sang Brimob.

Rekonstruksi kasus pembunuhan ini sedang berlangsung dalam pengalwan ketat aparat.  

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memastikan, tersangka  Ferdy Sambo (FS) tiba lebih dulu di rumah pribadi yang beralamat di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Kalibata Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).

Dedy memastikan kehadiran mantan Kadiv Propam Polri itu mendapat pengawalan dari anggota Korps Mako Brimob.

"Sudah dihadiri pihak eksternal, Komnas HAM dan Kompolnas. Sudah hadir juga tersangka FS, tersangka lain masih dijalan," kata Dedi kepada awak media di Rumah Pribadi Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022).

Dedy memastikan juga kalau para tersangka termasuk Ferdy Sambo dalam melakukan rekonstruksi ini menggunakan pakaian tahanan berwarna oranye.

Tak hanya Ferdy Sambo, para tersangka lain termasuk Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuwat Maruf juga menggunakan baju tahanan oranye.

Tiga tersangka Bharda E, Bripka Ricky, dan Kuwat Maruf memang terpantau turun dari mobil taktis dengan mengenakan baju tahanan. 

Kendati begitu, kedatangan Ferdy Sambo tidak terpantau secara jelas oleh awak media yang sudah standby di lokasi sejak pagi.

Saat ini pintu gerbang rumah pribadi Ferdy Sambo tertutup kendaraan taktis (rantis) milik Brimob sehingga tidak terlihat suasana di halaman rumah itu.

"Iya, iya (kedatangan Ferdy Sambo dikawal Brimob, red), yang 4 tersangka sudah pasti pake baju tahanan," kata dia.

Lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat atau Briagdir J tiba di lokasi rekonstruksi, Selasa (30/8/2022).

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah tiba lebih dulu.

"Yang sudah tiba FS, PC juga sudah di dalam," ujar Dedi, Selasa, dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.

Sementara itu, tiga tersangka lainnya, yaitu Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR, dan Kuat Maruf, tiba beberapa menit kemudian.

Dari pantauan KompasTV, Bharada E, Brigadir RR, dan Kuat Maruf tiba dengan mengenakan baju tahanan dan tangan diborgol.

Kehadiran Bharada E di lokasi rekonstruksi didampingi sejumlah anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Rekonstruksi ini akan menjadi pertemuan pertama Bharada E dan Ferdy Sambo setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

78 Adegan

Terungkap sebanyak 78 adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat akan berlangsung hari ini, Selasa (30/8/2022).

Di dua tempat di rumah pribadi di Jalan Saguling dan di rumah dinas di Duren Tiga tampak dijaga ketat puluhan pasukan brimob dengan kendaraan taktis dan senjata lengkap.

Kadiv Humas Irjen Dedi mengatakan, ada sebanyak 78 adegan yang akan direknstruksikan di dua lokasi.

Adapun adegan kajadian tersebut di rumah Magelang 16 adegan. 35 adegang di rumah Saguling, dan 27 adegan di rumah dinas Duren Tiga.

Adapun keempat tersangka (Ferdy Sambo, Bripka RR, Kuat Maruf dan Bharada E) disebut Irjen Dedi akan menggunakan baju tahanan Bareskrim Polri.

Sebelumnya, Kuasa hukum mendiang Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, meminta agar Ferdy Sambo diborgol selama proses rekonstruksi.

Tidak hanya Ferdy Sambo, Martin juga meminta agar tersangka yang lain juga turut diborgol.

Pasalnya, dia khawatir dengan posisi Bharada E atau Richard Eliezer pangkat terendah berhadapan dengan mantan atasannya yang akan membongkar kebohongan Ferdy Sambo

Ferdy Sambo dikenal sebagai sosok yang emosional. Tak ayal, para ajudan takut kepada jenderal bintang dua tersebut.

"Kami dukung Bharada RE, nanti mungkin tersangka yang lain wajib diborgol saja menurut saya,” ujar Martin Lukas Simanjuntak, melansir Tribunnews.com.

“Supaya ada perasaan aman bagi RE untuk tidak adanya serangan yang bersifat spontan," imbuh Martin.

Bukan lewat serangan fisik, Martin khawatir Bharada E akan diserang Ferdy Sambo dan kawanannya melalui gestur hingga tatapan mata.

Karenanya, Martin meminta kepada kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy, agar senantiasa menjaga kliennya.

"Namun saya lihat, yang paling krusial bukan serangan fisik, tapi serangan psikologi, yaitu tatapan mata, gestur, ini harus diantisipasi,” ucapnya.

“Ketika terjadi kontak mata atau gestur langsung diarahkan ke tempat lain saja,” imbuhnya.

Kendati cemas, Martin berharap Bharada E tidak akan terpengaruh.

Baca juga: KABAR GEMBIRA Pemerintah Salurkan Bansos BLT Rp 600 Ribu Mulai 1 September 2022

Ia juga ingin agar kesaksian Bharada E dalam membongkar kasus kematian Brigadir J bisa konsisten.

"Richard Eliezer saat ini dihadapkan dengan pilihan antara dirinya atau orang lain,” ujarnya.

Baca juga: TIBA di RUMAH PRIBADI Ferdy Sambo Lakukan Reka Ulang Cara Membunuh Brigadir J, TKP Langsung Ramai

“Kalau Richard Eliezer konsisten ingin menyelamatkan dirinya, dia harus berani melawan, siap untuk melakukan mental blok terhadap serangan psikologis," pungkas Martin.

(*)

Sumber:  tribunnews.com

Adegan Pembunuhan Brigadir J Dimulai, Ferdy Sambo Gunakan Baju Tahanan di Reka Ulang di TKP

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved