Keramba Jaring Apung

216 Petak Keramba Jaring Apung di Danau Toba Dibabat Pemkab Dairi

Pemkab Dairi membabat 216 keramba jaring apung yang ada di Danau Toba. Upaya penertiban bagian dari pelestarian lingkungan

Tribun Medan/Tommy Simatupang
Pengunjung sedang memandang Danau Toba yang diselimuti keramba jaring apung di Kecamatan Haranggaol Kabupaten Simalungun, Rabu (20/3/2019). 

TRIBUN-MEDAN.COM,DAIRI- Pemkab Dairi membabat 216 keramba jaring apung yang ada di perairan Danau Toba kawasan Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.

Penertiban keramba jaring apung ini sebagai upaya pelestarian Danau Toba dari kerusakan lingkungan. 

"Danau Toba yang berada di Silahisabungan tidak boleh tercemar. Kebersihan harus tetap dijaga," kata Bupati Dairi, Eddy Berutu, Selasa (6/8/2022).

Baca juga: AirAsia Kembali Buka Rute Jakarta-Silangit, Body Pesawat Dicat Gambar Danau Toba

Eddy meminta elemen masyarakat khususnya pelaku wisata di kawasan Silahisabungan Sabungan untuk tetap menjaga kebersihan dan keindahan Danau Toba.

Bupati meyakini dengan menjaga Danau Toba selalu bersih dan tidak tercemar, maka wisatawan akan datang dalam jumlah banyak untuk melihat Danau Toba.

"Kami (Pemerintah) selalu memberikan himbauan agar masyarakat tetap menjaga kebersihan. Imbauan seperti juga dilakukan oleh dinas lingkungan hidup, pihak kecamatan. Kita harus punya komitmen tinggi untuk menjaganya," ujarnya.

Baca juga: Demi Wujudkan Danau Toba Bersih, Sebanyak 279 Petak KJA di Samosir Ditertibkan

Bupati memaparkan, pemerintah Dairi sudah melakukan berbagai upaya agar kawasan Danau Toba terjaga termasuk dalam membersihkan keramba jaring apung yang bisa menimbulkan pencemaran air Danau Toba.

"Kami juga melakukan pembersihan Keramba Jaring Apung (KJA). Sampai bulan Juni 2022 sudah membersihkan 216 petak," Ungkapnya.

Upaya lain untuk menjaga kawasan danau Toba yakni penyediaan sarana dan prasarana tempat pembuangan sampah di Bintang Hulu.

"Di Dairi sudah berdiri bangunan pengolahan sampah. Bangunan itu tinggal dipergunakan saja," katanya.

Baca juga: INI Harapan Inisiator Toba Fashion Week Trisna Pardede Bagi Kaum Muda di Kawasan Danau Toba

Bupati menambahkan kegiatan lain untuk menjaga kawasan Danau Toba yakni melakukan penanaman pohon dan mengeluarkan imbauan mencegah pembakaran hutan.

Selain itu Pemkab Dairi sudah membuat tim terpadu untuk menjaga hutan.

Kebetulan hutan Lae Pondom merupakan satu diantara kawasan penyangga air untuk kawasan Danau Toba.

Dalam kesempatan yang sama, Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin dalam paparannya mengatakan untuk menyelamatkan kawasan Danau Toba harus upaya bersama.

Baca juga: Menunjang Keselamatan di Danau Toba Jadi Wisata Prioritas, Kabag Ops Polres Samosir Matangkan Pegiat

"Saya berharap kawasan Danau Toba harus benar-benar menjadi kawasan wisata yang membawakan di Sumatera Utara. Danau Toba adalah menjadi anugerah yang tak terhingga dari Tuhan Yang Maha Kuasa oleh karena itu kita harus menjaga dan melestarikan," ucapnya.

Pangdam berharap usai pertemuan ini dapat diambil kesimpulan dan kesepakatan bersama untuk tahun 2022 pengawasan dan harus dimaksimalkan.

(Cr7/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved