Sumut Terkini

Tiang Penyangga Lepas, Warga Khawatir Jembatan Penghubung Kecamatan di Sei Rampah Rubuh

Jembatan sepanjang hampir 20  meter kini hanya bertopang pada pondasi bagian kanan, tengah dan kirinya.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution
Seorang pengendara sepeda motor saat melintas di atas jembatan yang sudah melengkung yang ada di Dusun III Betung, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis (8/9/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Satu tiang penyangga telah lepas, jembatan penghubung antar Kecamatan yang ada di Dusun III Betung, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdangbedagai, sangat mengkhawatirkan dan rawan rubuh. 

Kondisi jembatan besi yang berumur bekisar 10 tahun itu kini kondisi sudah melengkung dan tergantung tiga meter dari sungai.

Selain itu besi alas jembatan juga sudah rusak dan berkarat tanpa tiang pembatas. 

Baca juga: TANGKAPAN Ikan di Laut Menurun, Harga BBM Naik dan Langka, Ini Jeritan Nelayan di Sergai

Jembatan sepanjang hampir 20  meter kini hanya bertopang pada pondasi bagian kanan, tengah dan kirinya.

Itu pun pondasi jembatan sudah keropos di hantam air sungai. 

"Kalau ini sejak tiga tahun dibangun sudah rusak. Sampai sekarang tidak ada perbaikan juga. Padahal ini akses jalan utama yang menghubungkan antar Dusun dan Desa yang ada di Kecamatan Sei Rampah dan Desa Gempolan di Kecamatan Sei Bamban," kata Efendi, Kepala Dusun III Betung, kepada Tribun, Kamis (8/9/2022). 

Setiap dilintasi kendaraan roda dua,  jembatan itu pun bergoyang goyang.

Warga pun khawatir jembatan penghubung antar Kecamatan Sei Rampah dengan Sei Bamban itu dapat rubuh sewaktu waktu. 

Effendi menyebutkan akibat kondisi itu, beberapa warga pun pernah jatuh ke dalam sungai saat melintas. 

"Kalau jalan aja kita terasa jembatan goyang goyang, apalagi pas kendaraan roda dua yang lewat pasti lebih terasa. Kalau kendaraan roda empat memang tidak bisa lewat sini. 

Pernah juga ada orang yang jatuh, waktu angkat hasil panen jatuh ke sungai jadi hasil panennya pun hanyut. Ada juga warga yang mau pigi kerja jatuh juga ke sungai sampai mengalami luka luka," kata Effendi. 

Baca juga: Bupati Sergai Darma Wijaya Harapkan Festival Budaya Laut Tingkatkan Eksistensi Pulau Berhala

Keberadaan jembatan di Dusun Betung sebenarnya cukup strategis dan penting bagi masyarakat sekitar, karena jembatan itu dijadikan sebagai jalur alternatif yang menghubungkan Desa yang ada di Kecamatan Sei Bamban dan Sei Rampah

Biasanya akses jalan dan jembatan di sana digunakan para petani untuk mendistribusikan hasil panen. Namun karena kondisi jembatan dan jalan yang rusak, membuat kendaraan roda empat tak dapat melintas. 

Ludin Siregar seorang petani mengatakan, kondisi jalan dan jembatan yang rusak membuat dia kesulitan saat hendak menuju ladang. 

"Selain jembatan ini memang kondisi jalan juga rusak. Jadi kita tiap hari lewat dari sini sangat kesulitan lah pastinya," katanya. 

Belum lagi saat hujan, jalanan menjadi becek dan berlumpur dan membuat warga kesulitan melintas.

Padahal jika jembatan dan jalan di sana dalam kondisi baik, akses produksi panen petani dapat lebih mudah diangkut. 

"Kami minta agar jalan diperbaikilah dan jembatannya juga jadi kami tidak sulit mau pergi ke ladang dan hasil panen pun gampang diangkut," tutupnya. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved