Gempa di Taput

BMKG Catat 99 Kali Gempa Susulan di Tapanuli Utara Hingga Sore Hari

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan perihal gempabumi yang terjadi di kawasan Tapanuli Utara.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ MAURITS PARDOSI
Rumah ambruk akibat gempa di Desa Hutauruk Parjulu, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Senin (1/10/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Hingga sore ini, Minggu (2/10/2022) pukul 16.00 WIB, gempa bumi susulan yang terjadi di Taput ada sebanyak 99 kejadian.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumut menyampaikan ada 9 kali gempa susulan yang dirasakan masyarakat sekitar.

"Rekap kejadian gempabumi susulan Tapanuli Utara M5,8 per tanggal 2 Oktober 2022 pukul 16:00 WIB. Jumlah gempabumi susulan ada 99 kejadian dan jumlah gempabumi susulan dirasakan ada 9 kejadian," tulis pihak BKNG Sumut, Minggu (2/10/2022).

Baca juga: Gereja HKBP Pansur Napitu yang Berdiri sejak 1867 Rusak akibat Gempa, Ini Kata Pendeta dan Jemaat

Sebelumnya, Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan perihal gempabumi yang terjadi di kawasan Tapanuli Utara.

Hingga saat ini, masyarakat Taput masih terus berjaga sebab adanya gempa susulan.

"Kejadian dan parameter gempabumi. Hari Sabtu (1/10/2022) pukul 02.28.41 WIB, wilayah Tapanuli Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8," ujar Daryono, Sabtu (1/10/2022).

Ia menyampaikan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,11 derajat Lintang Utara ; 98,83 derajat Bujur Timur  atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 kilometer," sambungnya.
 
Lalu, ia mengutarakan perihal jenis dan mekanisme gempabumi yang terjadi.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas  Sesar Besar Sumatra segmen Renun," tuturnya. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," lanjutnya.

Baca juga: BMKG Sebut Kabupaten Tapanuli Utara Diguncang 96 Kali Gempa Bumi dengan Kekuatan Berbeda

Menurutnya, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar) yang berada di daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

"Di daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah),  daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjutnya.

Ia juga menyampaikan, ada sejumlah rumah ya g rusak akibat gempa tersebut.

"Berdasarkan  informasi sementara gempabumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli Utara," terangnya.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved