Gempa Bumi Taput

UPDATE Gempa Bumi Taput, Isu Sumber Air Panas Sipoholon Mengering, Hingga 962 Rumah Rusak

Gempa bumi di Tapanuli Utara menyebabkan kerusakan yang luar biasa. Bahkan diisukan air panas Sipoholon mengering

HO/Frans Manalu
Gempa bumi mengguncang Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Sabtu (1/10/2022) dini hari sekitar pukul 02.28 WiB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa bermagnitudo 6.0 itu diikuti 43 kali gempa susulan. (HO/Frans Manalu) 

TRIBUN-MEDAN.COM,TAPANULI UTARA - Bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara merusak ratusan bangunan rumah warga dan fasilitas umum.

Berdasarkan data terbaru, gempa bumi di Taput ini merusak 962 rumah warga dan 184 fasilitas umum.

Bahkan kabar menyebutkan, bahwa air panas Sipoholon di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara juga mengering.

Baca juga: VIRAL di Media Sosial Wisata Air Panas Belerang Sipoholon Mendadak Mengering setelah Gempa Bumi

Baca juga: Dampak Gempa Bumi di Taput, Seratusan Rumah Warga dan Sejumlah Fasum Rusak, Puluhan Orang Terluka

"Berdasarkan laporan data kerusakan yang kita terima, sebanyak 962 unit rumah penduduk rusak ringan dan berat, 67 unit rumah ibadah, dan 22 ruas jalan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Indra Sahat Hottua Simaremare, Sabtu (2/10/2022).

Indra mengatakan, untuk fasilitas umum, ada 9 unit jembatan rusak beserta, 17 fasilitas pendidikan, 2 unit fasilitas kesehatan, 25 unit kantor pemerintahan, 3 unit kantor swasta, dan 32 saluran irigasi.

Kerusakan lainnya adalah 12 unit tembok penahan tanah (TPT), 3 unit tiang PLN, 2 unit LPJU, dan 9 unit fasilitas air bersih.

"Ada satu orang korban meninggal dunia dan sebanyak 24 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi ini," terangnya.

Kerusakan yang timbul akibat gempa bumi itu, kata Indra, tersebar di 15 kecamatan se Kabupaten Tapanuli Utara.

Baca juga: Gempa Bumi di Taput, Bupati Sebut Ada Korban Meninggal dan Luka-luka, Ini Identitas Para Korban

Baca juga: BPBD Dairi Pastikan Tidak Ada Bangunan Rusak setelah Gempa Bumi

Isu air panas Sipoholon mengering

Setelah gempa bumi berkekuatan 6.0 skala richter melanda Kabupaten Tapanuli Utara, sumber air panas Sipoholon di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara sempat diisukan mengering.

Info ini kemudian viral di media sosial. 

Namun, pengelola wisata air panas Sipoholon sekaligus warga sekitar membantah kabar tersebut.

Menurut Herbet Silaban (61), air panas Sipoholon bukan mengering, melainkan pindah aliran. 

"Bukan mengering, tap beralih arah aliran. Ternyata air tersebut tidak jalan pada jalur yang sebelumnya," ujar Herbet Silaban.

Ia mengatakan, sumber air panas Sipoholon sebenarnya bukan hanya satu saja.

Ada beberapa titik sumber air panas Sipoholon

"Sumber airnya bukan cuma satu, ada beberapa bagian itu. Makanya ada yang tidak mengalir karena memang beralih arah, tapi ada juga yang terus mengalir," katanya.

Setelah gempa bumi, pihaknya kemudian membuat tanggul darurat, agar air panas tersebut tak merembes ke tempat lain. Peralihan arah air panas tersebut terjadi sejak pukul 03.00 WIB hingga 17.00 WIB. 

"Maka kita sudah buat tanggul darurat. Kita isi karung dengan tanah, lalu kita tumpuk membentuk tanggul agar air bisa terkumpul dan mengalir kembali," ujarnya. 

"Tadi sempat beralih arah sejak gempa hingga pukul 17.00 WIB," sambungnya. 

Saat ini, air panas di Sipoholon sudah kembali normal, dan para pengunjung sudah bisa menikmatinya. 

"Kini sudah pulih, jadi enggak usah ragu lagi," sambungnya.

Dari amatan Tribun-medan.com, sejumlah warga bahu membahu memperbaiki lokasi wisata air panas Sipoholon ini.

Akses menuju Salib Kasih terputus

Akibat peristiwa gempa bumi yang melanda Kabupaten Tapanuli Utara, jalan sepanjang 50 meter menuju lokasi wisata Salib Kasih Siatas Barita putus total. 

Timbunan material tanah membuat jalanan tak bisa dilalui pengendara yang hendak ke Salib Kasih, maupun ke kawasan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara.

Terlihat, sejumlah pengendara harus menunggu lama proses pembersihan jalanan menggunakan alat berat.

Seorang pengelola destinasi wisata Salib Kasih Siatas Barita, Sahat Panggabean (33) menguraikan, jalan terputus pukul 02.30 WIB.

"Jalanan tidak bisa dilalui. Putus total, ada sepanjang 50 meter jalanan ditimbun longsoran tanah," ujar Sahat.

Ia mengatakan, dua alat berat dikerahkan untuk membersihkan material tanah yang menutupi badan jalan. 

"Untuk sementara destinasi wisata Salib kasih kami tutup," katanya.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved