Brigadir J Ditembak Mati
Ada 7 Fakta Menarik di Balik Perlakuan Spesial Ferdy Sambo dan Putri Meski Sudah Dipecat dari Polisi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perintahkan Jajarannya Usut Tuntas soal “Konsorsium 303” yang Seret Nama Ferdy Sambo
TRIBUN-MEDAN.COM - Ferdy Sambo memang telah dipecat (PTDH) dari Kepolisian. Maka ia bukan Korps Bhayangkara lagi. Namun, perlakuan dan pelayanan terhadapnya tetap sama seperti layaknya jenderal aktif. Hal itu penglihatan kasat mata awak media ketika di Bareskrim Polri dan di Kejaksaan Agung RI.
Sebagaimana diketahui, pada Rabu (5/10/2022) pukul 12.59 WIB, Ferdy Sambo Cs mengikuti acara penyerahan berkas perkara tahap kedua kasus Brigadir Yosua di Kejaksaan Agung RI.
Saat Ferdy Sambo keluar, Brimob tiba-tiba membuat barisan yang menutupi Ferdy Sambo. Barisan petugas tersebut membuat awak media geram karena terhalang mengambil gambar dalang pembunuhan berencana itu hingga sempat terlibat saling dorong-dorongan.
Perlakuan menghalang-halangi ini tak hanya terjadi sekali. Saat Ferdy Sambo tiba di Kejaksaan pukul 11.47 WIB pun hal itu terjadi. Ketika itu anggota Provos dan Brimob sigap memayungi Ferdy Sambo saat keluar dari kendaraan.
Hanya Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi yang diperlakukan spesial tidak berhenti di depan gedung Kejaksaan untuk diabadikan di hadapan awak media sebagaimana umumnya tersangka lainnya disuruh berdiri dan berbaris dengan tangan diborgol di pintu masuk-keluar gedung Kejaksaan Agung.
Bahkan, dari potret yang diambil Puspenkum Kejagung RI, selain tim kuasa hukumnya, petugas brimob tetap mendampingi dan melayani pasangan ini di dalam Kejaksaan Agung saat menandatangani berkas perkara. Seperti Putri Candrwathi tampak didampingi seorang polwan berdinas Brimob.
Kekecewaan pun diluapkan awak media dengan meneriakkan Ferdy Sambo bukan lagi jenderal polisi, melainkan tersangka pembunuhan berencana dan sudah dipecat dari kepolisian.
Baca juga: MOMEN Ferdy Sambo dan Putri Seperti Silaturahmi ke Kejaksaan Agung, Numpang Lewat. . .

Anak buah geng Sambo dibariksan di pintu masuk-keluar Kejagung RI, Rabu (5/10/2022). (Dok.Puspenkum Kejagung)

Anak buah Sambo dibariksan di pintu masuk-keluar Kejaksaan Agung RI, Rabu (5/10/2022). (Dok.Puspenkum Kejagung)
Baca juga: FERDY Sambo dan Putri Masih Diperlakukan Seperti Jenderal, Padahal Dia Sudah Tak Anggota Polri Lagi
Masih Kuat Pengaruhnya di Balik Kaisar Konsorisum 303?
Apakah perlakuan istimewa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ini karena pengaruhnya masih kuat dan apa kaitannya dengan diagram bisnis gelap konsorsium 303?
Dikutip dari Kompas TV Rabu (5/10/2022), Kabareskrim Polri 2009-2011, Komjen (Purn) Ito Sumardi, menilai bahwa kaitan diagram Konsorsium 303 soal tuduhan jaringan perjudian dan bisnis gelap lainnya yang melibatkan nama Ferdy Sambo boleh jadi, dan kemungkinan besar dibuat oleh internal Polri. “Dari diagram yang tersebar selama ini, kalau saya melihat, yang buat diagram itu pasti bukan orang sembarangan,” kata Ito.
“Mungkin itu dari internal, lah. Saya kan pernah bikin diagaram juga dulu,” lanjutnya.
Ito membuka kemungkinan bahwa diagram itu dibuat oleh anggota Polri yang barangkali merasa ingin menyampaikan sesuatu tapi tidak berani secara langsung, sehingga menyampaikannya lewat diagram anonim seperti itu. “Itu tentu akan dibuktikan,” kata Ito.
“Kalau betul-betul ada indikasi, ada bukti-bukti, saya kira Pak Kapolri tidak akan toleransi sama sekali,"sambungnya.
Mantan Kabareskrim ini juga tak menampik bahwa ada polisi yang terlibat dalam jaringan perjudian, mulai dari kelas kecil sampai kelas besar. Dalam skala kecil, polisi yang terlibat mungkin di tingkat polsek dan polres, sedangkan tingkat menengah di tingkat polda. “Kalau besar, itu sudah naik ke tingkat Mabes Polri,” ujar dia.
Ia menambahkan, kasus Sambo dengan segala spekulasi yang melebar keluar dari pembunuhan berencana, termasuk soal konsorsium judi ini, harus menjadi momentum reformasi di tubuh Polri.
Menurut dia, hal ini cukup menggerus kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara melemah. “Terutama dengan semakin melebarnya kasus ini dengan Konsorsium 303 itu, ya,” kata Ito.