Gempa Taput
Update Gempa Taput, Masih Diguncang Gempa Susulan Sebanyak 119 Kali Sejak Gempa 6,0 SR
Terkini, ada sebanyak 119 gempa susulan yang terjadi di Tapanuli Utara. Hari ini, Kamis (6/10/2022) adalah hari ketiga setelah gempa 6,0 skala richter
Penulis: Maurits Pardosi |
TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Terkini, ada sebanyak 119 gempa susulan yang terjadi di Tapanuli Utara. Hari ini, Kamis (6/10/2022) adalah hari ketiga setelah gempa dengan kekuatan 6,0 skala richter (SR) guncang Tapanuli Utara.
Gempa ini berpusat di kawasan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara.
"Rekap kejadian gempabumi susulan Tapanuli Utara M 5,8. Per tanggal 6 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB, jumlah Gempabumi susulan ada sebanyak 119 kejadian. Jumlah Gempabumi susulan dirasakan ada sebanyak 15 kejadian," ujar pihak PGR I Nesia Sabrina Marbun, Kamis (6/10/2022).
Sebelumnya, Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan perihal gempabumi yang terjadi di kawasan Tapanuli Utara.
Hingga saat ini, masyarakat Taput masih terus berjaga sebab adanya gempa susulan.
"Kejadian dan parameter gempabumi. Hari Sabtu (1/10/2022) pukul 02.28.41 WIB, wilayah Tapanuli Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8," ujar Daryono, Sabtu (1/10/2022).
Ia menyampaikan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,11 derajat Lintang Utara ; 98,83 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 kilometer," sambungnya.
Lalu, ia mengutarakan perihal jenis dan mekanisme gempabumi yang terjadi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun," tuturnya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," lanjutnya.
Menurutnya, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar) yang berada di daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
"Di daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjutnya.
Ia juga menyampaikan, ada sejumlah rumah ya g rusak akibat gempa tersebut.
"Berdasarkan informasi sementara gempabumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli Utara," terangnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan perihal gempa susulan.
"Hingga pukul 04.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 (dua puluh empat) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,1 dan magnitudo terkecil M 2,5," terangnya.