Pembunuhan Sekeluarga

SOSOK yang Mengungkap Pembunuhan 5 Sekeluarga karena Harta Warisan, Ternyata Kejadian Sudah Setahun

Satu keluarga menjadi korban pembunuhan. Satu jenazah dikubur di kebun singkong. Sedangkan empat jenazah dicor di septic tank.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Way Kanan
Lokasi septic tank pembuangan jasad satu keluarga di Way Kanan.(KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Way Kanan) 

"Kedua pelaku ini adalah anak dan cucu korban Zainudin," kata Teddy , Kamis (6/10/2022).

Berdasarkan pemeriksaan sementara, pembunuhan itu berlatar belakang perebutan harta warisan milik Zainudin.

Menurut Teddy, pembunuhan itu dilakukan saat keluarga korban sedang tidur.

"Kedua pelaku sudah kita tahan di Mapolres Way Kanan dan sedang pendalaman kasus," kata Teddy.

Dua pelaku pembunuhan satu keluarga di Way Kanan yang ditangkap polisi, Kamis (6/10/2022).(KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Way Kanan)
Dua pelaku pembunuhan satu keluarga di Way Kanan yang ditangkap polisi, Kamis (6/10/2022).(KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Way Kanan) (KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Way Kanan)

Sosok yang Menungkap Kasus

Keterangan sementara dari Kepala Desa Marga Jaya M.Yani mengatakan, dirinya sempat heran karena pada bulan Oktober 2021, ia tidak melihat korban Z di masjid tempat biasa ia melakukan salat.

M Yani juga sempat bertanya kepada jemaah yang lain. “Sekira bulan oktober tahun 2021 saya merasa heran karena ada jemaah masjid yang tidak biasanya tidak datang kemasjid untuk sholat yaitu saudara Zainudin, lalu saya bertanya kepada jamaah masjid yang lain," ujar M. Yani kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Setelah itu, kata M.Yani, ada masyarakat yang kemudian mendatangi rumah saudara Zainudin. Di sana bertemu dengan Erwin.

"Erwin mengatakan kalau bapak dan ibunya pergi ke gunung,” tuturnya.

Satu bulan kemudian, kecurigaan M.Yani muncul ketika Erwin mulai menjual beberapa harta milik keluarganya.

“Selang 1 bulan kemudian saya dan masyarakat menaruh kecurigaan dengan Erwin yang sudah mulai menjual tanah milik bapaknya di kampung Marga Jaya,"ujar Yani.

Yani juga sempat bertanya kepada Erwin, kenapa menjual tanah bapaknya? Erwin menjawab bahwa dia disuruh bapaknya menjual tanah tersebut untuk bayar hutang.

Lalu, sekitar 2 bulan kemudian, kata M. Yani,  sikap Erwin semakin aneh karena berani menjual lagi tanah yang lain milik bapaknya.

Setelah itu, Juwanda yang merupakan saudara tiri dari Erwin, pulang dari merantau dan menanyakan keberadaan ibu dan ayahnya. Lalu Erwin menunjukkan tempat (gunung) yang disebutkan mengenai keberadaan orang tuanya.

“Pada akhir tahun 2021, Juwanda pulang dari merantau dan saat di rumah menanyakan ke mana ibu dan bapaknya. Lalu,Erwin menjawab pergi ke gunung"cerita M Yani.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved