Rusia vs Ukraina

Ledakan Dahsyat di Momen Perayaan HUT ke-70 Presiden Putin, Joe Biden Wanti-wanti Soal 'Armageddon'

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengingatkan bahaya di balik ancaman nuklir Rusia. Hal ini diutarakan tatkala Presiden Rusia Vladimir Putin.

Editor: AbdiTumanggor
twitter
Presiden Putin bersama jenderalnya 

Seperti dilansir AFP, Sabtu (8/10/2022), juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menyatakan Putin memerintahkan pembentukan komisi khusus untuk menyelidiki penyebab ledakan di jembatan Crimea itu dan dengan cepat mengambil langkah-langkah penanganan.

Peskov menyebut instruksi itu diberikan kepada Perdana Menteri (PM) Mikhail Mushustin pada Sabtu (8/10/2022) setempat, setelah Putin mendapatkan laporan soal insiden tersebut. Sebagaimana diketahui, Mikhail Mishustin adalah Perdana Menteri Rusia saat ini. Dia mulai bertugas pada 16 Januari 2020 setelah Dmitry Medvedev mengundurkan diri.

"Setelah insiden itu, Vladimir Putin menerima laporan dari Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin, Menteri Urusan Darurat Alexander Kurenkov dan Menteri Transportasi Vitaly Savelyev, juga dari kepala-kepala lembaga penegak hukum," sebut Peskov dilansir kantor berita TASS.

Dalam penyelidikan Komisi Investigasi Rusia menyatakan bahwa 'sebuah truk meledak' di jembatan tersebut. Ledakan itu memicu kebakaran tangki bahan bakar dan kerusakan pada jembatan.

"Menurut informasi awal, sebuah truk meledak, yang menyebabkan tujuh tangki bahan bakar terbakar pada rangkaian kereta menuju ke Semenanjung Crimea," demikian pernyataan Komisi Investigasi Rusia dilansir AFP. "Akibatnya, dua jalur ambruk sebagian," imbuh pernyataan tersebut.

Ledakan di jembatan Crimea
LEDAKAN DI JEMBATAN CRIMEA: Sebuah truk meledak yang menyebabkan tujuh tangki bahan bakar terbakar pada rangkaian kereta menuju ke Semenanjung Crimea, Jumat (7/10/2022) waktu setempat. (Reuters).

Presiden Joe Biden Wanti-wanti Ancaman Presiden Vladimir Putin

Di sisi lain, Presiden AS, Joe Biden mengatakan bahwa risiko "Armageddon" nuklir kini berada pada tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Biden mengatakan hal demikian ketika para pejabat Rusia berbicara tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir taktis setelah mengalami kemunduran besar-besaran dalam perangnya di Ukraina.

Biden mengatakan Presiden Putin adalah seorang pria yang saya kenal cukup baik.

Dia menyebut pemimpin Rusia itu tidak bercanda ketika dia berbicara tentang penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata biologi maupun senjata kimia.

“Kita belum menghadapi prospek Armageddon sejak Kennedy dan Krisis Rudal Kuba,” kata Joe Biden ketika hadir dalam acara penggalangan dana untuk Komite Kampanye Senator Demokrat, sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP).

Biden berasumsi ancaman dari Putin terkait penggunaan senjata nuklir di Ukraina nyata karena militer Rusia bisa dibilang berkinerja buruk secara signifikan.

Pejabat AS selama berbulan-bulan telah memperingatkan prospek bahwa Rusia dapat menggunakan senjata pemusnah massal di Ukraina karena telah menghadapi serangkaian kemunduran strategis di medan perang. Namun, para pejabat AS baru-baru ini, mengatakan belum melihat perubahan pada kekuatan nuklir Rusia yang akan membutuhkan perubahan dalam sikap siaga pasukan nuklir AS.

Putin diketahui telah membuat ancaman untuk menggunakan senjata nuklir jika dia merasa telah kehabisan pilihan dalam upayanya untuk merebut petak-petak wilayah Ukraina dalam menghadapi perlawanan keras oleh Kyiv.

Dilansir dari AFP, para ahli mengatakan ini kemungkinan besar akan menjadi serangan taktis yang relatif kecil.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved