Sidang Obstruction Of Justice

Eks Anak Buah Ungkap Arogan Ferdy Sambo Jika Ada yang Lawan Perintah Skenario: Jangan Banyak Tanya

Ferdy Sambo ternyata memang bersikap arogan. Ia kerap memarahi anak buahnya yang mencoba melawan perintah skenario

HO
Chuck Putranto 'Disemprot' Ferdy Sambo karena Serahkan DVR CCTV Komplek ke Penyidik Polres Jaksel 

"Selanjutnya saksi Ferdy Sambo meminta saksi Chuck Putranto dengan berkata 'kamu ambil cctvnya, kamu copy dan kamu lihat isinya'. Kemudian Terdakwa menjawab 'mohon izin jenderal, ngga apa-apa bila di copy dan lihat isinya? kemudian saksi Ferdy Sambo berkata 'sudah lakukan saja jangan banyak tanya, kalau ada apa-apa saya tanggung jawab," tutur Jaksa.

Tidak lama, Chuck langsung meminta kembali decoder tersebut ke penyidik.

Hal ini, karena Ferdy Sambo yang meminta kembali DVR CCTV yang sudah diserahkan tersebut.

Kemudian, Chuck meminta Baiquni Wibowo untuk mencopy dan melihat isi DVR CCTV tersebut. Namun, Baiquni mempertanyakan apakah tidak akan jadi masalah jika hal itu dilakukan.

"Saksi Baiquni Wibowo sempat menanyakan kepada saksi Chuck Putranto “ngga apa-apa nih..?” dan di jawab oleh Chuck Putranto “kemarin saya sudah dimarahi, ini perintah Kadiv Propam” selanjutnya Saksi Chuck Putranto, S.IK menyerahkan kunci mobilnya kepada Terdakwa BAIQUNI WIBOWO, S.IK untuk mengambil DVR CCTV yang di simpan di mobilnya," lanjut Jaksa.

Ferdy Sambo sempat mengancam empat anak buahnya yang bertugas menagamankan CCTV di TKP pembunuhan Yosua Hutabarat. 
Ferdy Sambo sempat mengancam empat anak buahnya yang bertugas menagamankan CCTV di TKP pembunuhan Yosua Hutabarat.  (HO)

Ferdy Sambo Memarahi Empat Anak Buahnya

Ferdy Sambo sempat mengancam empat anak buahnya yang bertugas menagamankan CCTV di TKP pembunuhan Yosua Hutabarat. 

Ferdy Sambo memerintahkan anak buahnya untuk memusnahkan rekaman CCTV tersebut. 

Namun skenario kematian Brigadir Yosua Hutabarat yang dibuat Ferdy Sambo akhirnya terbongkar dari rekaman CCTV yang berada di sekitar rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam skenarionya, Ferdy Sambo menyebut Brigadir J tewas terlibat baku tembak dengan Bharada E sebelum dirinya datang ke rumah dinas tersebut.

Namun dari rekaman CCTV yang dilihat oleh ketiga anggotanya Arif Rachman, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ridwan Soplanit setelah berhasil dicopy dari DVR CCTV komplek menunjukan peristiwa yang berbeda.

Dalam rekaman CCTV itu, Brigadir J terlihat masih hidup dan sedang berjalan di halaman rumah saat Ferdy Sambo datang ke rumah dinas tersebut.

Karena itu, Arif Rachman melaporkan ke Hendra Kurniawan dan langsung diajak bertemu Ferdy Sambo di ruang kerjanya untuk menjelaskan apa yang dilihat dari CCTV.

"Namun terdakwa Ferdy Sambo tidak percaya dan mengatakan masa sih," ujar jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2022).

Kemudian, Ferdy Sambo tetap pada pada skenario yang dia buat dengan menyebut CCTV itu keliru dengan nada bicara yang sudah meninggi atau emosi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved