Kasus Ginjal Akut Misterius

Parasetamol Sirup Diduga Jadi Pemicu Gagal Ginjal Akut, di Sumut Ada 11 Kasus, 8 Meninggal

Kasus gagal ginjal akut misterius kini menghantui sejumlah anak di Indonesia karena belum terdeteksi penyebabnya

Editor: Array A Argus
Tribun Jogja/Memorial Regional Health
Ilustrasi 

Ada kecurigaan jika kematian disebabkan usai mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Namun, untuk kasus di Indonesia, penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia belum konklusif., atau belum sebagai penyebab tunggal.

Jika ada imbauan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), katanya, silakan diikuti imbauan tersebut.

"Kalau memang diperlukan parasetamol sirup, saya belum konklusif kok. Belum ada keputusan gagal ginjal karena parasetamol. Kecuali nanti kalau ada bukti, BPOM merilis berita, kita juga sebaiknya mengikuti hal tersebut," paparnya lagi.

Sehingga Piprim menyebutkan jika tidak mengapa memberikan anak parasetamol. Hanya saja perlu dilakukan konsultasi sebelumnya.

"Bapak dan ibu jangan panik, silakan berikan parasetamol its okey. Yang biasanya dapat obat saat demam, dikasih oke saja. Hanya perlu waspada, konsultasikan pada dokter. Seperti apa keamanan obatnya, dan apa yang boleh dikonsumsi," tegasnya.

Trik Kompres Anak

Selain obat, anak yang sedang demam juga bisa diberikan kompres hangat. Ini bisa diletakkan di lipatan-lipatan tubuh, agar suhu tubuhnya menurun.

Jangan memberikan anak kompres dingin ataupun alkohol.

Pasalnya, kompres dingin akan membuat sel tubuh di otak mengira suhu tubuh harus dinaikkan lagi, sehingga tubuh anak malah akan bertambah panas.

"Kalau kompres alkohol jauh lebih berbahya, karena uapnya itu toksik," ujar dr Anggraini, dikutip Nakita.

Kasus di Sumut

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara (Sumut) melaporkan ada 11 kasus gagal ginjal akut misterius yang terjadi.

Dari 11 kasus, tiga diantaranya sudah sembuh dan ginjalnya berfungsi dengan baik. 

"Sampai saat ini sudah ada 11 orang yang mengalami penyakit tersebut, 8 diantaranya meninggal dunia, dan 3 orang berhasil sembuh. Fungsi ginjal kembali normal," ujar Ketua IDAI Sumut, dr Yazid Dimyati, M.Ked(Ped), Sp.A(K) kepada Tribun-medan.com, Selasa (18/10/2022). 

Menurut Yazid, sejauh ini IDAI dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tengah melakukan pendalaman terkait penyebab dari penyakit ginjal akut misterius yang terjadi pada anak

"Beberapa waktu lalu kami sudah rapat dengan Kemenkes RI membahas hal ini. Sampai saat ini kami terus berupaya melakukan penelitian terkait apa penyebab penyakit tersebut. Kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dan jangan berasumsi yang tidak tidak. Karena pemerintah sudah bekerja untuk menyelidiki kasus ini (gangguan ginjal akut pada anak)," jelasnya. 

Imbau orang tua pantau urine anak

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved