Kasus Stunting
40 Persen Kabupaten/Kota di Sumut Masih Ada Kasus Stunting, Edy Rahmayadi Bakal Lakukan Ini
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan 40 persen kabupaten/kota di Sumut masih diselimuti kasus stunting
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN – Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyebut 40 persen kabupaten/kota masih diselmuti kasus stunting.
Edy Rahmayadi menuturkan, pihaknya masih terus berupaya menekan angka stunting, terutama pencegahan sejak dini bagi para perempuan yang nantinya akan melahirkan anak.
“Untuk itu, masa depan negara dan Sumatera Utara itu berada di pundak kalian para generasi penerus. Bayangkan kalau kita masih diselimuti masalah stunting. Apalagi 40 persen kabuapten/kota di Sumut masih diselimuti oleh anak-anak stunting,” ujar Edy Rahmayadi, saat memberikan tablet penambah darah kepada remaja putri di SMA Negeri 1 Medan dalam rangka upaya pencegahan stunting sejak dini bagi perempuan calon ibu, di halaman di SMA Negeri 1 Medan, Jalan Teuku Cik Ditiro, Medan, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Elektabilitas Bobby Nasution Tertinggi, Disusul Edy Rahmayadi dan Ijeck versi Survei Charta Politika
Edy mengatakan, pemberian tablet penambah darah ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Aksi Bergizi, program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Mengingat hingga kini kondisi stunting di Indonesia, khususnya di Sumut masih sangat memprihatinkan.
“Saya mengkhawatirkan masa depan anak-anak kita sekalian (dari masalah stunting). Untuk itu kita tidak bisa berpangku tangan. Makanya saya akan terus keliling ke sekolah-sekolah,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Sumut Ismail Lubis mengatakan, pemberian tablet penambah darah ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Aksi Bergizi, program Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Wali Kota Bobby Nasution Ajak DPD LPM Medan Berkolaborasi Dengan Pemko Medan Atasi Stunting
Termasuk aktivitas fisik dan olahraga ringan, serta mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan protein hewani setiap hari.
Ismail menjelaskan, tablet penambah darah tersebut sebagai bentuk intervensi spesifik agar remaja putri yang nantinya kelak akan dewasa, bisa melahirkan anak yang sehat dan tidak mengalami stunting.
"Sebanyak 50 tablet diberikan kepada setiap anak berusia 12-18 tahun. Tablet tersebut dikonsumsi setiap seminggu sekali, salah satunya untuk mencegah anemia," katanya.
Baca juga: Tahun Depan Puluhan Program Disiapkan Atasi Stunting, Wakil Walikota Medan: Ini Jadi Semangat Kita
Ia juga mengatakan bahwa saat ini angka stunting di Sumut mencapai 25,8 persen.
"Langkah pencegahan sejak dini, merupakan upaya menyehatkan perempuan agar melahirkan anak sehat," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)
