Berita Medan
AKSI Pelajar Konvoi Pegang Senjata Tajam Meresahkan, Polisi Minta Sekolah Ikut Bertanggungjawab
Dijelaskannya, seharusnya peranan sekolah lah yang dituntut untuk berperan aktif dalam mengawasi para peserta didiknya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Aksi pelajar yang melakukan konvoi sambil membawa senjata tajam, semakin marak dan meresahkan warga Kota Medan.
Bahkan, sebagian pelajar semakin berani berbuat kriminal seperti yang baru-baru ini terjadi di Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal.
Para pelajar ini, dengan menenteng senjata tajam merampas dua unit sepeda motor milik penggunaan jalan.
Terkait hal tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menjelaskan, dari banyaknya fenomena yang terjadi melibatkan anak sekolah ini.
Pihaknya kedepan, akan berkoordinasi dengan sejumlah sekolah yang siswanya terlibat dalam aksi kriminal jalanan.
"Mungkin kami akan minta pertanggungjawaban sama pihak sekolah," kata Fathir kepada Tribun-medan, Minggu (30/10/2022).
Ia mengungkapkan, dalam kasus seperti ini pihak kepolisian hanya bisa melakukan tindakan apabila para pelajar ini telah berbuat kriminal.
Dijelaskannya, seharusnya peranan sekolah lah yang dituntut untuk berperan aktif dalam mengawasi para peserta didiknya.
Baca juga: TERUNGKAP, Pembunuhan ASN Nias Utara Ternyata Dilakukan Pelajar Usia 17 Tahun
"Penegakan hukum ini kan muaranya ketika sudah ada melakukan kejahatan. Tapi kita jangan melihat jika sudah terjadi, ada korban," sebutnya.
Diungkapkannya, kedepannya polisi juga akan melakukan penyelidikan ke sekolah - sekolah, untuk mencari tahu dari mana pelajar ini mendapatkan senjata tajam.
"Tindaklanjutnya kami akan melakukan penyelidikan. Pertanggungjawaban dari pihak sekolahnya mana, sampai anak-anak ini keliling-keliling bawa senjata tajam. Apa upaya dari sekolah," bebernya.
Fathir menilai, selama ini pihak sekolah tidak bertanggungjawab terhadap para peserta didiknya.
Bahkan, ada beberapa sekolah yang Muridnya sering terlibat dalam aksi kriminal di jalanan.
"Kami akan melakukan akukan pemeriksaan dam penyelidikan ke sekolah-sekolah yang memang anak anaknya ini berulang kali melakukan perbuatannya," ujarnya.
"Jangan mereka lepas tangan, seharusnya mereka sebagai tenaga pendidik mereka punya peran besar untuk mendidik anak-anak nya ini," sambungnya.
"Berarti mereka gagal secara tidak langsung, ketika anak didiknya ini melakukan pidana brutal di ruang publik," tambahnya lagi.
Baca juga: Dua Remaja dari Kelompok Pelajar yang Rampas Motor di Jalan Ditangkap, Celurit dan Gear Turut Disita
Dikatakan Fathir, jika kedepannya masih terulang kembali aksi dari pelajar ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan.
"Mungkin kedepannya akan kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, untuk sementara pihak sekolahnya dulu akan kita klarifikasi," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)
