Berita Medan
Siswa SMK Swasta di Medan Rampas Sepeda Motor dan Ancam Korban Pakai Sajam, Ini Kata Kepseknya
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan mengakui anak didiknya terlibat dalam aksi perampokan tersebut.
Namun, hal tersebut tidak pernah didengar oleh para pelaku.
"Kami selalu memberikan nasihat jangan sampai melakukan itu, tapi kalau memang tetap melakukan itu tentu akan ada sanksi sanksi dari sekolah," katanya.
"Setiap pulang sekolah kami, paling sedikit ada sekitar 30 menit untuk melakukan pemeriksaan, sekali sebulan kami menggelar razia tiba-tiba di sekolah," sambungnya.
Ia juga mengaku, saat menggelar razia dan memeriksa tas para siswa pihak sekolah tidak pernah menemukan senjata tajam.
"Di sekolah itu tidak pernah kami temukan, tapi mungkin itu ada dari luar yang mereka siapkan. Kalau disekolah itu paling ada mancis hanya seperti itu," ucapnya.
"Kalau untuk Senjata tajam tidak pernah kami temui di sekolah dan di jam sekolah itu tidak pernah ada di luar jam sekolah mereka Beraksi," sambungnya.
Buhuan menegaskan, telah melarang keras para pelajar untuk mengikuti Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda, yang menjadikan mereka berbuat aksi brutal.
"Kami selalu ingatkan untuk tidak satu orang pun ikut organisasi OKP, karena kami punya organisasi satu-satunya di sekolah yaitu adalah OSIS, yang lain tidak ada," tuturnya.
"Jadi organisasi yang dibuat sama mereka itu adalah organisasi terlarang di sekolah kami, hanya ada OSIS," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Aksi-segerombolan-pelajar-rampok-dua-unit-sepeda-motor-di-kawasan-Jalan-Gagak-Hitam.jpg)