Berita Medan
Memprihatinkan, Begini Kondisi Wanita Diduga Disekap Bripda Tito Saat Didatangi Rekannya di Hotel
Perawat wanita tersebut terkurung di dalam kamar hotel bersama dengan seorang teman wanitanya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wanda Winata, seorang perawat rumah sakit Bandung menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah personel polisi berpangkat Bripda.
Penyerangan yang melibatkan personel polisi tersebut terjadi di rumah sakit Bandung, pada Minggu (6/11/2022) lalu.
Menurut keterangan kakak korban, Wenny Sulistia, peristiwa itu bermula ketika seorang perawat bernama Ayu menelepon sekuriti Rumah Sakit Bandung.
Baca juga: UPDATE Penyerangan RS Bandung, Bripda Tito Tampubolon Cs Jalani Tes Urine, Begini Kata Kabid Humas
Saat itu, adiknya kebetulan sedang bersama dengan dua perawatan lain dan dua orang sekuriti sedang berada di luar rumah sakit.
Kemudian, Ayu menelpon seorang sekuriti yang sedang bersama adiknya itu untuk meminta bantuan.
"Keterangan dari kawan-kawannya, si Ayu ini nelpon salah satu teman Wanda itu kan sekuriti. Jadi kebetulan mereka baru pulang nongkrong dan mau balik ke arah rumah sakit Bandung," kata Wenny kepada Tribun-medan, Kamis (10/11/2022).
Dikatannya, dalam percakapan Ayu bersama dengan salah seorang sekuriti, ia meminta tolong dijemput dari salah satu hotel Oyo yang berada di Jalan Gajah Mada, Kota Medan.
Ayu mengatakan, kepada sekuriti tersebut bahwa dirinya sedang disekap di dalam kamar.
"Jadi karena mereka kan beriringan, si sekuriti bilang sama Wanda, ini ada teman kita namanya Ayu dia di skap di Oyo minta tolong di jemput," sebutnya.
Lalu, Wenny menyebutkan setibanya di hotel Oyo mereka pun langsung mencari keberadaan Ayu.
Ketika mengetahui keberadaan Ayu, ternyata perawatan wanita tersebut terkurung di dalam kamar bersama dengan seorang teman wanitanya di dalam kamar.
Namun, mereka pun terkejut melihat kondisi Ayu yang ketika itu dalam keadaan mabuk dan hanya mengenakan pakaian dalam tanpa baju dan celana.
"Mereka gedor-gedor pintunya, lalu si Ayu buka tirai jendela dia sudah tanpa busana, cuma pakai bra sama celana dalam," ungkapnya.
"Jadi mereka bingung, Ayu kok gini. Sempat juga mereka bilang Ayu kau kok kegini, dalam keadaan begini kok nelpon-nelpon," sambungnya.
Lalu, ia menjelaskan saat itu dari kamar depan keluarlah seorang pria bersama dengan rekan wanita.
Belakangan diketahui, pria tersebut merupakan Bripda Tito Tampubolon dan wanitanya Debby.
"Keluarlah dia itu, ngaku-ngaku polisi. Si Debby bilang ngapain ngapain di situ, kami mau nyelamati kawan kami dia minta jemput," ujarnya.
"Debby ngaku kunci kamar sama dia. Ditanyanya lah kenapa rupanya," tambahnya.
Diungkapkannya, kemudian terlibatlah percekcokan di dalam hotel tersebut.
Bripda Tito Tampubolon pun sempat tersinggung karena sempat disangka sekuriti.
"Karena tadi Wanda mengira si Tito ini sekuriti, dia bilang maaf ya bang kita sama-sama sekuritinya bang. Kami mau jemput kawan kami," katanya.
Merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut, Tito pun langsung mengamuk dan terjadi percekcokan di sana.
"Oh jangan kau sama-sama kan kami dengan sekuriti, kami polisi. Dia bilang kek gitu jadi mereka cek-cok cuma sebatas itu aja di Oyo itu," ungkapnya.
Baca juga: Usai Aniaya dan Sekap Perawat RS Bandung, Lima Polisi Berpangkat Bripda Dijebloskan di Sel Khusus
Lalu, rombongan Wanda ini pun kembali ke Rumah Sakit Bandung.
"Wanda dan kawan-kawannya itu pulang, karena merasa Ayu ini lagi nggak kontrol dalam keadaan mabuk, mereka mengira keadaanya lagi mabuk akhirnya mereka pulang," tuturnya.
Tetapi, Wenny mengungkapkan ternyata kejadian percekcokan tersebut pun berlanjut.
Setibanya di rumah sakit, ternyata gerombolan Tito bersama dengan polisi lainnya mendatangi rumah sakit dan mencari keberadaan Wisnu.
"Datanglah segerombolan ada lima motor, satu satu mobil panther datang langsung menyerang Wanda. Dikeroyok dia, kepalanya di tumbuk, leher dadanya juga ditembuk, sampai dia jatuh," katanya.
Ketika terjadi, gerombolan polisi ini pun sempat menyeret tubuh Wanda yang tidak berdaya menuju ke dalam mobil.
"Mau dimasukkan dia ke dalam mobil panther itu, tapi untuk di sana ramai jadi nggak sempat di masukkan ke dalam mobil," ucapnya.
Kemudian, Wanda pun langsung diamankan oleh pihak rumah sakit dan gerombolan polisi tersebut pun bubar.
Tetapi, penyerangan tersebut tidak sama di situ. Gerombolan polisi muda ini kembali datang dan mencari lagi keberdayaan Wanda.
Ketika itu, para polisi ini tidak berhasil menemui Wanda, karena sudah diamankan oleh pihak rumah sakit.
"Sekitar jam 5.40 WIB datang lagi penyerangan mereka. Waktu yang kedua ini langsung bertemu dengan pihak rumah sakit, sempat cekcok dan ada dokter nyaris dipukul juga," ujarnya.
Ia dan keluarganya berharap, agar kasus tersebut bisa diungkap oleh polisi dan memberikan hukuman setimpal kepada para pelaku.
"Jadi harapan kami mewakili keluarga, saya mohon ditindaklanjuti seadil-adialnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi dalam kasus ini," bebernya.
"Besar harapan kami pengobatannya maksimalkan, terus itu keselamatan adik saya jangka panjang di pikir kan juga," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)
