Tahanan Kabur
Ada 4 Lagi Tahanan Kabur Rutan Klas IIB Sipirok Masih Berkeliaran, Karutan Belum Dicopot
Sampai saat ini, masih ada tiga lagi tahanan kabur yang belum ditangkap dan dikembalikan ke Ritan Klas IIB Sipirok
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kasus tahanan kabur di Rutan Klas IIB Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan belum diusut tuntas.
Sampai saat ini, dari 7 tahanan kabur, baru tiga yang ditangkap.
Sisanya, ada 4 lagi tahanan kabur yang belum berhasil diamankan.
Menurut informasi, tiga tahanan kabur yang sudah kembali diamankan diantaranya Pian Nasution, M Hatta Harahap dan M Ramadan alias Madan.
Baca juga: INI DAFTAR 6 Tahanan Kabur Polres Toba, Terlibat Narkoba dan Pencurian
Pian Nasution dan M Hartta Harahap lebih dulu ditangkap setelah kabur pada Senin (7/11/2022) dinihari kemarin.
Namun, untuk M Ramadan, ia menyerahkan diri.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Sumut, Erwedi Supriyanto mengatakan, pihaknya masih memeriksa Kepala Rutan Klas IIB Sipirok.
Sampai saat ini, Kepala Rutan Klas IIB Sipirok itu belum dicopot.
Baca juga: 7 Tahanan Rutan Klas IIB Sipirok Kabur Jebol Dinding Penjara, 2 Ditangkap saat Mengadang Sopir Truk
Adapun alasan belum dicopotnya Kepala Rutan Klas IIB Sipirok karena pemeriksaan masih berjalan.
"Nanti (pemeriksaan) masih dilanjutkan. Yang lalu kami masih konsentrasi melakukan pencarian," kata Erwedi, Selasa (16/11/2022).
Ia mengatakan, sampai saat ini, pihaknya masih fokus mengejar tahanan lain yang belum tertangkap.
Adapun tahanan lain yang belum ditangkap diantaranya Jonri Batubara, Syamsul Harahap, Mara Hakim Dalimunthe dan Enda Muda Lubis.
Baca juga: 6 Tahanan Kabur dari Polres Toba, 4 Ditangkap, 2 Dibikin Cacat, Sisanya Masih Berkeliaran
Belum diketahui dimana keberadaan para tahanan kabur ini.
Disinggung mengenai kejadian ini, Erwedi menyebut bahwa para tahanan lari dari rutan setelah berhasil memanjat tembok menggunakan sarung.
Para tahanan menerobos pagar berduri di atas tembok penjara, hingga beberapa diantaranya mengalami luka.
Soal kaburnya tahanan ini, Erwedi mengatakan bahwa saat kejadian cuaca tengah hujan deras.
Baca juga: Seorang Tahanan Kabur dari Lapas Kelas II A Siantar Bermodal ID Card Perbakin
Sehingga penjaga atau petugas keamanan rutan tidak mendengar adanya suara apapun.
Namun, rumor berkembang mengatakan, bahwa saat kejadian para petugas tengah tertidur lelap akibat cuaca dingin.
Disinggung mengenai renovasi Rutan Klas IIB Sipirok itu, Erwedi mengatakan kegiatan tersebut belum bisa dilakukan.
Sebab, untuk melakukan renovasi mesti membutuhkan biaya.
Baca juga: Bid Propam Bakal Periksa Kapolsek Medan Labuhan Terkait Belasan Tahanan Kabur
"Ada prosesnya, tidak bisa tiba-tiba langsung direnovasi, karena terkait ketersediaan anggaran di Kemenkumham," kata Erwedi.
Diakuinya, bahwa Rutan Klas IIB Sipirok ini terbilang cukup tua usia bangunannya.
Sebab, Rutan Klas IIB Sipirok ini dibangun pada tahun 1982 dan belum pernah direnovasi sama sekali.
"Petugas rutan hanya berjumlah 26 orang, sedang jumlah WBP (warga binaan pemasyarakatan) 167 orang. Petugas pengamanan hanya 5 orang," katanya.
Baca juga: INILAH Nama-nama Tahanan Kabur dari Polsek Medan Labuhan
Mengenai pencopotan Kepala Rutan Klas IIB Sipirok, memang belum dilakukan, sebab pihak Divpas Kemenkum HAM Sumut masih melakukan pemeriksaan.
Bahkan, dalam kasus ini petugas keamanan juga diketahui belum diberikan sanksi.(tribun-medan.com)