Terduga Bandar Narkoba

Brigadir Rudi Simamora, Anak Buah Kapolres Belawan yang Diduga Tembak Warga Disebut Bandar Narkoba

Kematian Iwan alias Nasib diduga berkaitan dengan bisnis narkoba yang disinyalir melibatkan Brigadir Rudi Simamora

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Brigadir Rudi Simamora, anak buah Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Simatupang yang terlibat dalam kasus penembakan Iwan alias Nasib justru dituding sebagai bandar narkoba.

Mencuat dugaan, bahwa Iwan alias Nasib sengaja 'dimatikan', karena korban diduga banyak tahu mengenai jaringan narkoba di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mafo, Lingkungan XIV, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan .

Menurut warga, Brigadir Rudi Simamora ini merupakan 'orang lama' yang sering keluar masuk ke Gang Mafo.

Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, kenala siapa Brigadir Rudi Simamora.

Baca juga: Kasus Iwan Nasib Ditembak Mati, Propam Polda Sumut Janji Segera Periksa 3 Polisi Pelabuhan Belawan

Baca juga: Iwan Tewas Kena Tembak Hingga Soal Dugaan Rekayasa Kasus, Keterangan Polisi Berubah-ubah

Maka dari itu, ketika Iwan alias Nasib tertembak pistol polisi, warga langsung mengenali satu diantara tiga polisi yang disebut sengaja menembak korban.

"Rudi Simamora ini punya tambak di Gang Mafo. Dia sering datang ke sana. Makanya kami menduga bahwa dia juga salah satu bandar narkoba terbesar di Gang Mafo dan kawasan lainnya," kata Sulahi Tobing, satu diantara warga saat melakukan aksi ke Polres Pelabuhan Belawan, Jumat (18/11/2022).

Sulahi mengatakan, warga di Gang Mafo sepakat jika polisi ingin memberantas narkoba.

Bahkan, warga mendukung tindakan aparat kepolisian tersebut.

Namun, kata Sulahi, dalam melakukan penindakan, sudah semestinya dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

Baca juga: Iwan Nasib Tewas Kena Tembak Polisi, Keterangan Polres Belawan dan Polda Sumut Tidak Singkron

Baca juga: Iwan Nasib Ditembak Mati, Polda Sumut Sebut 2 dari 4 Tersangka Sindikat Narkoba adalah Adiknya

Jangan asal main tembak saja, seperti yang dialami Iwan alias Nasib.

Karena akibat dugaan kesengajaan dan kelalaian dalam proses penangkapan, Iwan alias Nasib yang belum tentu terbukti bersalah justru nyawanya melayang di tangan anak buah Kapolres Pelabuhan Belawan itu.

"Kami mendukung tindakan polisi dalam pemberantasan narkoba, tapi kami menyayangkan keterangan Kapolres yang tidak benar dan tidak sesuai fakta di lapangan," kata Sulahi.

Ia pun mengajak petinggi kepolisian di Sumatera Utara agar sama-sama mengecek latar belakang Brigadir Rudi Simamora.

Patut diduga, Brigadir Rudi Simamora ini terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.

Baca juga: Kasus Tembak Mati Iwan Nasib, Sosok Penembak hingga Saling Bantah antara Polisi dan Warga

Baca juga: Iwan Tewas Leher Jebol Ditembak Polisi, Kapolres Sebut TO Narkoba, Keluarga Bilang Tuduhan Bohong

Sehingga, ia dituding dengan sengaja menghilangkan nyawa Iwan alias Nasib, lelaki yang menurut pihak keluarga sudah berhenti terlibat narkoba sejak satu tahun terakhir.

"Ayo sama-sama kita cek siapa Rudi Simamora ini, biar tahu kita semua siapa dia. Jangan sampai terjadi kasus Sambo kedua di Belawan," kata Sulahi.

Ia pun berharap Kota Belawan menjadi kondusif, bukan malah sebaliknya.

Ngaku terluka

Satu dari tiga polisi yang diduga sengaja menembak Iwan alias Nasib mengaku sempat terluka.

Polisi yang terluka itu katanya terkena sabetan senjata tajam yang dibawa Iwan alias Nasib.

Namun, keterangan polisi itu dianggap mengada-ada dan penuh rekayasa.

Menurut pihak keluarga, Iwan alias Nasib saat ditangkap baru saja tiba untuk melihat anaknya.

Baca juga: Iwan Tewas Ditembak Oknum, Keterangan Polisi dan Keluarga Bertolak Belakang

Baca juga: Kasus Tembak Mati Iwan Nasib, Sosok Penembak hingga Saling Bantah antara Polisi dan Warga

Saat ditangkap pun, Iwan tengah duduk sendirian di depan rumah sang anak.

Sehingga, jika polisi mengatakan bahwa Iwan alias Nasib melawan menggunakan pisau, itu adalah hal yang mustahil.

"Dalam peristiwa itu, korban dipiting lehernya, baru terjadi penembakan," kata Samerson, kuasa hukum keluarga Nasib.

Samerson mengatakan, kalaulah polisi ingin melumpuhkan penjahat menggunakan senjata api, tentu yang dipilih bukan lah lehernya, melainkan pada bagian kaki.

Baca juga: Iwan Tewas Leher Jebol Ditembak Polisi, Kapolres Sebut TO Narkoba, Keluarga Bilang Tuduhan Bohong

"Kalau seperti ini membunuh namanya," kata Samerson.

Ia berharap kasus ini bisa diusut seterang-terangnya.

Jangan sampai kasus ini mandek dengan stigma bahwa Iwan alias Nasib adalah bandar narkoba yang tewas akibat melawan saat ditangkap.

Kasat Narkoba terima setoran Rp 2,3 Miliar

Berkaitan dengan kasus narkoba ini, pada medio April 2016 silam, sempat mencuat adanya kasus Kasat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan terima setoran Rp 2,3 miliar dari bandar narkoba.

Adapun Kasat Res Narkoba yang menerima uang setoran dari bandar narkoba itu yakni AKP Ichwan Lubis.

Ichwan disebut petugas BNN merupakan jaringan bandar narkoba dalam tubuh kepolisian.

Ichwan menerima suap dari bandar dan gembong sabu untuk membantu mengurus kasus jaringan narkoba yang diusut petugas.

Dari Rp 8 miliar yang dijanjikan, Ichwan sudah menerima Rp 2,3 miliar.

Karena kasus ini pula, Ichwan kemudian dicopot dan diadili.

Ichwan kemudian divonis lima tahun penjara di PN Medan.

Semua uang yang diterimanya kemudian disita.

Tak pelak, kasus Ichwan ini kembali mengingatkan masyarakat tentang adanya praktir kotor bisnis narkoba yang diduga melibatkan personel Polres Pelabuhan Belawan, terlebih dalam kasus Iwan alias Nasib.(cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved