Pembunuhan

Fitri Dibunuh, Ditelanjangi dan Diikat, Terduga Pelaku Diamankan Tapi Belum Mau Mengaku

Fitri, wanita ODGJ dibunuh dan diikat, lalu jasadnya dibuang ke Sungai Amplas hingga ditemukan kaku

Editor: Array A Argus
HO
Penemuan mayat wanita dalam karung di Jalan Kerang/Speksi, Lingkungan III, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan 

Ia pun tidak menyangka korban dibunuh dengan cara yang tragis.

"Dia disabilitas. Kok tega kali lah yang bunuh dia itu. Dia suka minta-minta memang, mainnya juga cuma di sini-sini aja," ujarnya.

Dikatakannya, pihak keluarga juga telah mendapatkan kabar bahwa pelaku sudah diamankan oleh polisi.

"Belum pasti, masih dikembangkan. Jadi kita masih simpang siur," ucapnya.

Ia juga menceritakan, bahwa menurut keterangan saksi-saksi, korban sempat dibonceng menggunakan sepeda motor oleh seorang pria.

Baca juga: Frengki Lumban Tobing, Mayat Pria yang Tewas Mengambang di Parit Menteng, Sang Kakak Histeris

"Ada yang nyaksikan dia di bonceng, tapi belum tau siapa yang bonceng ini. Pelakunya masih nggak ngaku kata polisi," katanya.

Amatan Tribun-medan.com, di rumah duka satu persatu warga ataupun kerabat telah datang memadati halaman kediaman korban.

Tampak, beberapa orang warga juga telah mempersiapkan keranda mayat untuk nantinya membawa jenazah korban.

Saat ini, jenazah korban masih di rumah sakit Bhayangkara Medan dan rencananya akan dikembalikan ke rumah duka untuk segera di makamkan oleh pihak keluarga.

Sempat dibawa mengemis

Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago mengatakan, Fitri adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sebelum ditemukan tewas, ibu korban sempat melapor kehilangan anaknya pada polisi.

Dari keterangan ibu korban, sebelum hilang dan ditemukan tewas terbungkus karung, Fitri sempat diajak sang ibu mengemis di depan Yanglim Plaza, Kota Medan.

Baca juga: Kronologi Temuan Mayat Wanita dalam Karung di Amplas, Posisi Sujud dan Luka di Beberapa Bagian Tubuh

"Saat itu, ibunya meninggalkan Fitri karena ingin buang air kecil. Ibunya menitipkan Fitri pada sang kakek yang kebetulan sama-sama berada di sekitar Yanglim Plaza," kata Faidir, Rabu (23/11/2022).

Karena sang kakek sudah terlalu tua, ia tidak memperhatikan keberadaan Fitri.

Sekembalinya sang ibu dari buang air kecil, Fitri sudah tidak ada.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved