Materi Belajar
Materi Belajar: Pengertian dan Pengelompokkan Bakteri Archaebacteria dan Eubacteria
engertian dan pengelompokan bakteri archaebacteria dan eubacteria menjadi pokok bahasan pembahasan pelajaran biologi.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Pengertian dan pengelompokan bakteri archaebacteria dan eubacteria menjadi pokok bahasan pembahasan pelajaran biologi, yang akan dibahas secara lengkap.
Klasifikasi bakteri didasarkan pada identifikasi kesamaan dan perbedaan karakteristik somatik yang menunjukkan hubungan filogenetik atau evolusioner.
Bakteri diklasifikasikan menjadi dua kingdom yaitu archaebacteria dan eubacteria, dimana perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria dapat dilihat pada uraian berikut.
Pengertian bakteri Archaebacteria
Archaebacteria adalah bakteri yang tidak mengandung peptidoglikan pada dinding selnya, dan struktur archaebacteria, jenis bakteri ini biasanya memiliki RNA ribosom dan protein yang sangat berbeda dari bakteri dan lebih mirip dengan yang ditemukan pada sel eukariotik.
Pengelompokan bakteri Archaebacteria
Kebanyakan Archaebacteria hidup di habitat ekstrim seperti mata air panas, air laut yang terlalu asin, kawah, serta lumpur dan gambut. Tergantung pada habitat ekstrimnya, bakteri archaea dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Probiotik metana
Bakteri metanogenik adalah jenis bakteri yang menghasilkan metana dan juga termasuk bakteri anaerob yang memiliki toleransi paling rendah terhadap oksigen atau beracun dengan adanya oksigen. Sebagian besar bakteri ini hidup di lumpur atau lahan basah yang kurang oksigen.
Gas metana yang dihasilkan berasal dari gelembung (gas rawa) yang sebagian hidup di saluran pencernaan hewan selulosa seperti sapi, kambing, dan rayap misalnya. Contoh bakteri metanogen termasuk Methanomonas dan Methanobacterium.
2. Bakteri Halofil
Bakteri halofilik adalah jenis bakteri yang hidup pada salinitas tinggi di lingkungan. Pertumbuhan bakteri ini optimal dengan kandungan garam sekitar 20 persen, namun beberapa bakteri hidup di lingkungan dengan tingkat salinitas 10 kali lipat dari air laut. Contoh bakteri halofilik ini adalah Halobacterium.
3. Bakteri termofil
Bakteri termofilik merupakan jenis bakteri yang hidup di lingkungan bersuhu tinggi dan cenderung bersifat asam karena mengandung belerang di lingkungan bersuhu tinggi. Bakteri yang hidup di lingkungan panas dan asam disebut bakteri termoasido.
Contoh bakteri termofil atau termoasidofil meliputi: