Penganiayaan
Pratu SH, Anggota TNI AU Pukul Lansia Hingga Berdarah Tidak Masuk Kerja dan Sudah Ditangkap
Anggota TNI AU yang pukul lansia ternyata sudah tidak masuk kantor sejak 13 Desember 2022
TRIBUN-MEDAN.COM,- Oknum anggota TNI AU, Pratu SH viral gegara pukul lansia hingga berdarah-darah.
Menurut informasi, anggota TNI AU, Pratu SH yang pukul lansia itu ternyata sudah tidak masuk kantor sejak 13 Desember 2022.
Diketahui, bahwa anggota TNU AU, Pratu SH yang pukul lansia itu merupakan Tamtama Pembekalan Siang Disops Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pelaku sudah diamankan petugas intelijen Lanud Atang Sendjaja untuk diperiksa.
Baca juga: Hasil Autopsi Prajurit TNI AU Indra Wijaya, Kekerasan dari Seniornya, Kerusakan pada Organ Dalam
Baca juga: Jenderal Andika Disematkan Baret Kopasgat TNI AU sebelum Pensiun dari Panglima TNI
"Bahwa benar yang bersangkutan atas nama Pratu SH, Tamtama Pembekalan Siang Disops Lanud Atang Sendjaja, Bogor," kata Indan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/12/2022).
Ia diketahui tak masuk kantor tanpa izin pada Selasa, 13 Desember 2022.
"Yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan dan akan diproses sesuai ketentuan," tuturnya.
Viral di media sosial
Video yang memperlihatkan adanya anggota TNI AU pukul lansia viral di media sosial.
Dalam video yang viral itu, anggota TNI AU itu memukul bagian dahi seorang lansia hingga bercucuran darah.
Dilihat dari akun Twitter @nestanes, bahwa anggota TNI AU itu akan dilaporkan atas tindakan kasarnya tersebut.
Baca juga: Kondisi Terkini 2 Oknum TNI yang Ditangkap Bawa 4 Ribu Pil Ekstasi dan 75 Kg Sabu
"Saya mau melaporkan tindakan dari Anggota TNI yang memukuli Paman saya dimana paman nya itu adalah mertua nya sendiri, twitter do your magic #KriminalisasiHanifahHusein #TNI #LaporTNI," tulis @nestanes pada keterangan videonya itu.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria lansia yang tengah mengenakan kaos merah terlihat bercucuran darah.
Darah tersebut tampak bersumber dari pelipis mata yang terluka lantaran diduga dipukul oleh seorang pria berjaket hitam dan menggunakan helm biru.
Tak hanya melakukan pemukulan, kabarnya keluarga korban juga mendapatkan ancaman dari oknum TNI tersebut.
Baca juga: Keterangan Kodam I/Bukit Barisan Soal Dugaan Oknum TNI Bebaskan Paksa Mafia Tambang Emas Ilegal
"@_TNIAU mohon arahan pelaporan nya min, salah satu anggota melakukan tindak kekerasan terhadap salah satu keluarga saya, ancaman pembunuhan dll #twitterDoYourMagic," tulis @nestanes pada cuitan selanjutnya.
Laporan tersebut kemudian mendapatkan respons dari salah satu Anggota Komisi I DPR RI, Hillary Brigitta Lasut.
Melalui Instagram resminya, Hillary Brigitta membagikan kronologi terjadinya pemukulan terhadap lansia itu.
Baca juga: Serda AW, Oknum TNI Terduga Pengedar Ekstasi Anak Anggota DPRD Sergai, Bapaknya Lemas Anak Ditangkap
"MASUK LAPORAN HARI INI penganiayan lansia, pengancaman, perbuatan tercela dimana pelaku yang merupakan anggota TNI berupaya menculik anak (YANG BUKAN ANAKNYA TAPI CUCU LAIN DARI KAKEK TERSEBUT UNTUK DIJADIKAN TAWANAN BARTER) dan juga menganiaya Kakek dari anak ini (ayah dari istri siri) dalam upaya merebut anak dari wanita yang tidak mau ia nikahi," tulis Hilarry pada keterangan Instagramnya itu.
Hillary Brigitta mengatakan pihaknya akan membantu melaporkan kejadian tersebut kepada panglima TNI.
"Kami akan melaporkan langsung malam ini kepada panglima TNI agar dapat diatensi karena upaya penculikan sudah sangat jahat, tapi pemukulan kakek lansia tidak berdaya lebih membuat hati panas. Mohon atensinya @militer.udara," tulisnya.
Baca juga: Oknum TNI yang Bawa Ekstasi dengan Teman Wanitanya di Tebingtinggi, Sekarang Ditahan Denpom
Kronologi pemukulan terhadap lansia oleh oknum TNI AU
Aksi penganiyaan yang dilakukan oleh salah satu oknum anggota TNI AU itu berawal dari permasalahan hak asuh anak di luar nikah.
Diketahui bahwa Oknum TNI itu telah menghamili salah satu anak dari korban. Namun saat itu, oknum tersebut sudah memiliki istri sah dan anak korban sudah terlanjur hamil alhasil keduanya dinikahkan secara siri.
"Singkat cerita adik saya di HAMILI oleh anggota TNI Angkatan Udara pada bulan Maret 2022. Sang anggota sudah menikah dan belum memiliki keturunan dengan istri pertama. Lalu setelah adik saya hamil,apa yang bisa kami perbuat selain menikahkan secara SIRI," tulis salah satu anak korban.
Baca juga: LBH Medan Merasa Curiga dan Aneh, Dandim 02122/TS Kok Ngurusi Tambang Emas Ilegal
Anggota TNI tersebut sempat berjanji kepada anak korban untuk menceraikan istri pertamanya, namun pelaku tersbeut mengingkari janjinya. Bahkan pria tersebut mencoba merebut hak asuh anak tersebut.
"Sang anggota berjanji akan BERCERAI dari istri pertama saat anaknya lahir. Setelah adik saya melahirkan, tidak ada janji yang di tepati. Dia malah mau mengambil HAK atas bayi tsb untuk di palsukan dokumen nya (dimasukan ke kk dia dengan istri pertama),"
Tak terima dengan perlakuan oknum TNI itu, akhirnya wanita yang dihamili itu memita berpisah dari pelaku. Sejak saat itu pelaku terus melakukan teror terhadap keluarga korban hingga terjadi pemukulan seperti saat ini.
Baca juga: Kapolda Sumut Ngacir Ditanya Dugaan Dandim 0212/TS Lepas Paksa Mafia Tambang Emas di Polres Madina
"Adik saya menolak! Dan meminta untuk berpisah! Sejak saat itu keluarga saya terus menerus di teror ! Dia membawa bensin dan mengancam. Manjat pagar rumah saya hanya dan di dampingi IBUNDANYA. Lalu pada hari ini terjadi pemukulan dan niat penculikan," lanjutnya.
Pelaku sudah diamankan
Anggota TNI Angkatan Udara (AU) yang viral di media sosial karena diduga memukul lansia dan melakukan ancaman pembunuhan itu saat ini sudah diamankan.
Dilansir dari Kompas.com, pria tersbeut berinisial SH berpangkat Prajurit Satu (Pratu).
Pratu SH merupakan Tamtama Pembekalan Siang Disops Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat. Saat ini Pratu SH telah diamankan di Intelijen Lanud Ats untuk diperiksa.(cr31/tribun-medan.com)