Berita Viral

Seorang Ibu Tega Bunuh Bayinya yang Baru Lahir, Jasadnya Disimpan di Keranjang Baju, Sempat Beri ASI

Peristiwa keji seorang ibu tega membunuh bayinya yang baru lahir. Ia membunuh bayinya setelah memberi ASI. 

Via doisongphapluat
Foto ilustrasi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Peristiwa keji seorang ibu tega membunuh bayinya yang baru lahir. Ia membunuh bayinya setelah memberi ASI. 

Aksi kejam ini dilakukan seorang ibu berinisial MDN kepada bayi yang merupakan darah dagingnya sendiri.

Bayi tak berdosa itu dibunuh oleh ibu kandungnya usai beberapa menit terlahir ke dunia.

Banhkan, sang ibu sempat memberikannya ASI (Air Susu Ibu) sebelum membunuh bayi tak berdosa itu.

MDN diketahui telah memiliki seorang suami dan mereka tinggal bersama di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di wilayah Gayungan, Surabaya, Jawa Timur.

Entah alasan apa yang membuat MDN tega menghabisi darah dagingnya sendiri.

Sebab, diketahui MDN yang merupakan perempuan asal Bengkulu itu sudah enam tahun menjalin hubungan rumah tangga dengan suaminya saat ini yakni pria asal Jombang.

MDN dan suaminya sekarang diketahui menikah secara siri dan telah dikaruniai 3 orang anak.

Akibat perbuatannya, MDN kini harus berurusan dengan polisi.

MDN yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengkaui telah menghabisi bayi yang ia lahirkan seorang diri di rumah kontrakannya tersebut.

Baca juga: Operasi Lilin Toba Digelar Mulai 23 Desember, Polda Sumut Soroti 147 Titik Jalan Rusak dan BBM

Baca juga: Prediksi Skor Arema FC vs Persita Tangerang di Liga 1, Head to Head, Kedua Tim Butuh 3 Angka

MDN mengaku, ia membekap saluran pernapasan bayinya dengan telapak tangannya.

Lalu setelah memastikan bayinya telah tewas.

Ia lantas menyimpan jasad bayinya itu ke dalam keranjang tumpukan pakaian selama 2 hari.

Setelah dua hari menimpan mayat bayinya tersebut, MDN seorang diri membuang jasad bayinya itu di lokasi area depan teras sebuah warung.

"Iya di rumah (melahirkan dan bunuh bayinya). Di keranjang pakaian. Selama 2 hari (simpan mayat)," ujar MDN saat diinterogasi oleh Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono, dihadapan awak media di Halaman Mapolsek Gayungan, Jumat (16/12/2022).

Sementara itu, Kapolsek Gayungan Polrestabes Surabaya Kompol Suhartono mengatakan, tersangka melahirkan bayinya itu seorang diri, di dalam kamar mandi dalam kosannya, sekitar pukul 21.30 WIB Kamis (8/12/2022).

Kemudian, MDN sempat membersihkan bayinya dan memberikan ASI di dalam kamar tidur di dalam kosannya.

Namun, usai diberikan ASI, tersangka langsung membekap hidung dan mulut bayi yang baru saja beberapa menit lalu dilahirkannya, menggunakan tangan kanannya.

Hingga akhirnya sang jabang bayi yang tubuhnya masih berwarna merah itu, tak bergerak atau tewas.

"Suaminya enggak tahu (istri melahirkan). Karena pulang malam. Ngaku kepada suaminya yng melihat darah; mengaku kalau pendarahan aja," katanya di Mapolsek Gayungan, Jumat (16/12/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jatim.

Kemudian, sang ibu memasukan tubuh bayi laki-lakinya itu ke dalam wadah tas jinjing warna merah.

Lalu meletakkan tas tersebut ke dalam keranjang tempat biasa dirinya meletakkan pakaian dan menutupinya dengan tumpuka pakaian.

Setelah dua hari menyimpan jasad bayinya sendiri.

Tersangka akhirnya membuang jasad bayinya itu ke sebuah warung makan Jalan Menanggal V, Gayungan, Surabaya, pada Sabtu (10/12/2022) pagi atau sekitar 500 meter dari tempat tinggalnya.

Pelaku membawa jasad bayinya yang sudah dibungkus kain dan dimasukn ke dalam kantong keresek putih untuk dibuang.

"Mayat dibuang sendiri naik sepedah ontel (sabtu)," jelasnya.

Ngakunya Sakit Tumor

MDN selama ini menyembunyikan kehamilannya tersebut kepada suami dan juga tetangganya.

Kapolsek Gayungan Polrestabes Surabaya Kompol Suhartono menjelaskan, tersangka selalu berdalih kepada sang suami bahwa kondisi perutnya yang membesar itu lantaran terjadi pembekakan pasca menjalankan program Suntik KB selama tiga bulan dan mengonsumsi pil KB.

Bahkan, saat sang suami sempat melihat beberapa bekas bercak darah di dalam kamar mandi.

Tersangka lantas berdalih bahwa dirinya sedang mengalami pendarahan normal sebagai haid, bulanan.

"Kalau kata tetangga mereka. Si suami dia warga Jombang yang memang kerap takut kepada istrinya (istri dominan)," terangnya.

Sedangkan, dalih yang digunakan tersangka kepada para tetangga kosannya yang acap menemuinya saat beraktivitas di luar kosan.

Suhartono menambahkan, tersangka akan berdalih bahwa membesarnya perutnya itu akibat penyakit tumor yang telah diidapnya bertahun-tahun.

"Kalau ditanya tetangga-tetangganya, dia ngaku enggak hamil, tapi tumor. Dengan alasan itu," pungkasnya.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Penjualan Parcel di Kota Kisaran Pada Tahun Ini Menurun

Baca juga: Natal Polres Nias, Kapolres Imbau Personel Bisa Teguhkan Hati

(*)

Berita sudah tayang di tribunnews.com

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved