Breaking News

Brigadir J Ditembak Mati

Ahli Psikologi di Sidang Benarkan Sambo Lakukan Pembunuhan Brigadir J karena Terkait Harga Diri

Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani mengatakan, Putri Candrawathi diduga keras mengalami kekerasan seksual.

Editor: AbdiTumanggor
kompas tv
Ahli Psikologi Forensik Reni Kusumowardhani mengatakan, Putri Candrawathi diduga keras mengalami kekerasan seksual di Magelang. 

“Pak Kuat ini orang yang sebetulnya sederhana, orang yang maunya adem ayem, valuenya value Jawa, jadi tipologinya bukan orang yang berpotensi kuat melakukan agresi,” ujar Reni Kusumowardhani.

Bahkan, lanjut Reni Kusumowardhani, pada saat Kuat Maruf dihadapkan dengan sesuatu hal yang harus dipertahankan.

“Tapi pada saat dia harus mempertahankan sesuatu, itu ya semua orang akan bisa ya melakukan agresi, tapi tidak dijumpai kharakteristik khas dari Pak Kuat dan Bu PC ya untuk melakukan suatu tindakan yang agresif,” kata Reni Kusumowardhani.

Soal agresi untuk melakukan tindak pidana, Reni Kusumowardhani menambahkan potensi itu ada pada Ferdy Sambo dan Richard Eliezer karena memang berlatar polisi dan juga ada senjata yang melekat kepada keduanya.

“Karena dia punya alat yang melekat, yang dipegang dan ada keseharian. Nah pada Pak Ferdy Sambo terutama jika memang ada sesuatu yang memicu emosinya,” kata Reni Kusumowardhani.

Dalam kesaksiannya, Reni Kusumowardhani hafal dan lancar menyebut nama-nama para terdakwa.

Reni mengatakan, setelah Putri Candrawathi mengalami pemerkosaan, dia menelepon Ricky sambil menangis. Lalu kesaksian Susi, melihat Putri menangis. Kemudian, keterangan Kuat Maruf, melihat Yosua mengendap-ngendap.

Reni mengaku, dia diperiksa dalam BAP sebagai saksi ahli psikologi oleh Polda Metro Jaya dan diteruskan ke Mabes Polri.

Baca juga: Terungkap Fakta Baru Dugaan Motif Pembunuhan Brigadir Yosua, Aktivis: Membunuh untuk Membungkam

Selengkapnya:

Ahli Psikologi Forensik di Luar Ahli yang Dihadirkan di Persidangan Sebut Diduga Tak Ada Pelecehan Seksual Terhadap Putri

Sementara, Psikolog forensik Reza Indragiri menduga Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo tidak mengalami pelecehan seksual.

Menurutnya, kemungkinan ada tindakan malingering di balik pengakuan Putri sebagai korban.

Hal inilah yang membuat Komnas Ham dan Komnas Perempuan meyakini dugaan kuat pelecehan seksual.

"Sebetulnya saya dan Komnas HAM, Komnas Perempuan, punya kesamaan. Yakni sama-sama berspekulasi, bedanya saya berspekulasi bahwa kejadian pelecehan seksual itu tidak ada," terangnya beberapa waktu lalu.

Menurut Reza, jika Putri benar mengalami pelecehan seksual seharusnya ia lebih terbuka pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) daripada Komnas Perempuan. Sebab, LPSK bisa memberikan perlindungan yang lebih kuat.

"Orang yang mengaku dijahati secara seksual, dan mengalami penderitaan, tentu ingin memperoleh perlindungan. LPSK-lah lembaga perlindungan. Tapi kok Putri Candrawathi malah tidak kooperatif? Ini sakit betulan atau cuma pura-pura sakit?" katanya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved