Materi Belajar
Seni Membuat Kerajinan Tangan Teknik Bubut, Teknik Las, Teknik Ukir, Teknik Menganyam
Seni membuat kerajinan tangan dari bahan padat menjadi topik bahasan yang akan dibahas pada artikel di bawah ini.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Seni membuat kerajinan tangan dari bahan padat menjadi topik bahasan yang akan dibahas pada artikel di bawah ini. Topik ini termasuk dalam kategori materi Seni Budaya dan Teknologi (SBK) yang banyak terdapat pada materi kelas XI dan XII beserta kelas kewirausahaan tingkat perguruan tinggi. Adapun sub pembahasannya sebagai berikut
- Teknik bubut.
- Teknik las.
- Teknik ukir.
- Teknik menganyam.
Seni membuat kerajinan dari bahan keras
Berikut adalah teknik membuat kerajinan dari bahan keras, dan Anda dapat mempelajarinya lebih lanjut sebagai berikut: Namun sebelum membaca lebih jauh tentang seni membuat kerajinan tangan dari bahan keras, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu apa itu kerajinan tangan dari bahan keras.
Teknologi pembuatan kerajinan dari bahan padat adalah sebagai berikut.
Teknik bubut
Pembubutan adalah proses menjepit benda kerja dengan memutarnya untuk membuat sayatan kemudian menerapkannya pada pahat yang bergerak sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerak rotasi benda kerja disebut gerak potong relatif, dan gerak translasi pahat disebut gerak makan.
Dengan mengatur rasio kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi alat, berbagai utas dengan rentang ukuran berbeda dibuat. Ini dapat dilakukan dengan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dan poros sekrup.
Teknik las
Pengelasan adalah suatu teknik penyambungan logam dimana penyambungan menerus dibuat dengan melebur sebagian logam dasar dan logam pengisi, dengan atau tanpa penerapan tekanan dan dengan atau tanpa penggunaan logam tambahan. Meski prosedur pengelasan terlihat sangat sederhana, namun sebenarnya membutuhkan keahlian khusus. Oleh karena itu, pengelasan harus dibarengi dengan ilmu atau wawasan.
Teknik ukiran
Ukiran adalah kegiatan menggores, mengukir, atau mengukir pola ke permukaan benda yang diukir. Awalnya, teknik ukiran ini digunakan untuk membuat barang dan benda rumah tangga dari tembikar atau kayu. Benda-benda ini diukir dengan pola geometris seperti:
- Tumpal.
- Lingkaran.
- Garis.
- Swastika.
- Zig-zag.
- Segitiga.
Biasanya, ukiran ini digunakan sebagai hiasan dan mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis potongan:
- Ukiran tembus (krawangan).
- Ukiran rendah.
- Ukiran tinggi (timbul).
- Ukiran utuh.
Sebuah karya seni ukir memiliki beberapa ciri yang dapat digambarkan sebagai berikut:
a. fungsi hias
Fitur dekoratif adalah bagian yang dibuat hanya untuk tujuan dekoratif dan tidak memiliki arti khusus.