Pele Meninggal Dunia, Pemerintah Brasil Umumkan Tiga Hari Berkabung Nasional

Pele merupakan satu atlet terbesar dan paling terkenal dalam sejarah modern ini. Dia meninggal di Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, tempat

Editor: Liska Rahayu
KhelNow
Pele Meninggal Dunia, Pemerintah Brasil Umumkan Tiga Hari Berkabung Nasional 

TRIBUN-MEDAN.com - Legenda sepak bola Brasil, Pele, meninggal dunia pada usia 82 tahun di Sao Paulo pada Kamis (29/12) waktu setempat atau Jumat (30/12) dini hari WIB.

Pemerintah Brasil memberlakukan tiga hari berkabung atas meninggalnya Pele.

Pele merupakan satu atlet terbesar dan paling terkenal dalam sejarah modern ini. Dia meninggal di Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, tempat Pele menjalani perawatan.

Dilansir dari Reuters, Pele meninggal pada pukul 15.27 waktu setempat karena beberapa kegagalan organ akibat perkembangan kanker usus besar yang terkait dengan kondisi medis sebelumnya.

Meninggalnya satu-satunya pria yang tiga kali menjuarai Piala Dunia sebagai pemain itu dikonfirmasi di akun Instagram miliknya.

"Inspirasi dan cinta menandai perjalanan King Pele, yang meninggal dengan damai hari ini," bunyinya, menambahkan dia telah memesona dunia dengan kejeniusannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan pekerjaan sosial di seluruh dunia dan menyebarkan cinta.

SOSOK PELE Perjalanan Karier Sang Legenda Brasil Sebelum Meninggal, Menangkan Piala Dunia 3 Kali
SOSOK PELE Perjalanan Karier Sang Legenda Brasil Sebelum Meninggal, Menangkan Piala Dunia 3 Kali (KhelNow)

Penghormatan mengalir dari seluruh dunia olahraga, politik, dan budaya populer untuk sosok yang melambangkan dominasi Brasil dalam permainan indah di sepak bola.

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, mengumumkan tiga hari berkabung.

Mereka mengatakan sebuah pernyataan bahwa Pele adalah warga negara dan patriot yang hebat dan mengangkat nama Brasil ke mana pun dia pergi.

Penerus Bolsonaro, presiden terpilih Luiz Inacio Lula da Silva, menulis di Twitter bahwa hanya sedikit orang Brasil yang membawa nama Brasil sejauh itu, dan dia adalah Pele.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan, warisan Pele akan hidup selamanya.

"Permainan. Raja. Keabadian," cuit Macron.

Untuk bertahan, Pele sebenarnya telah menjalani kemoterapi sejak tumor diangkat dari usus besarnya pada September 2021.

Dia juga mengalami kesulitan berjalan tanpa bantuan sejak operasi pinggul yang gagal pada 2012.

Pada Februari 2020, menjelang pandemi virus corona, putranya Edinho mengatakan kondisi fisik Pele yang sakit membuatnya depresi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved